Thursday 18 August 2016

Indonesia 71 Tahun

toto zurianto

Kemaren tentu menjadi hari yang luar biasa bagi bangsa Indonesia. Negara kita, mencapai usia 71 tahun. Bukan lagu usia kemaren sore. Kini sudah masuk kategori kakek-kakek, Eyang yang mulai Sepuh. Usia yang seharusnya mulai memasuki kategori mature. Tidak lagi seperti anak kemaren sore. Tentu saja, yang kita maksudkan adalah bagaimana cara kita mengelola negara. Kita menginginkan, Indonesia tidak saja jaya dan makmur. Tidak saja ekonominya menjadi maju, menggeliat, mampu mengatasi kemiskinan dan keterbelakangan. Rakyatnya sehat, makannya cukup, mental dan jiwanya sehat, dan memiliki kapsitas pendidikan yang baik.
Lalu, yang penting adalah bagaimana performance para pemimpinnya. Bagaimana Presiden, Wakil Presiden dan para Menteri serta pejabat negara bisa memainkan perannya secara profesional, bukan pemimpin amatir. Bagaimana para politisinya juga profesional,  sekaligus memiliki integritas yang terpuji. Indonesia merindukan munculnya para pemimpin yang kapabel, profesional, dan memiliki character yang dibanggakan. Bukan orang-orang yang cuma memikirkan jabatan, kekuasaan, atau penipu yang rakus akan harta benda. 71 tahun, saat ini waktu yang kritis bagi kita. Kita menginginkan munculnya orang-orang yang punya gagasan hebat, juga sekaligus Anti Korupsi, tidak suka melakukan praktek Kolusi, dan menghindari Nepotisme. Juga kita benci sama orang yang sok penting. Selalu merasa hebat dan memiliki jasa kepada negara. Tidak mau diganti, dan suka ingin bercokol terus. Mari membangun, bukan mencari keuntungan sendiri. Indonesia 71 Tahun, kita jaga negara ini. Kita ingin mencapai 100 tahun, bahkan 1000 tahun. Tetapi dengan tatanan negara yang baik, yang santun, yang maju, sejahtera lahir bathin. Dirgahayu Indonesia. Kita galang persatuan dan negara hebat yang Anti KKN.



 



 

Thursday 11 August 2016

Visit Sunda Kelapa Harbour

toto zurianto

Kalau sempat, berkunjunglagh ke Pelabuhan Sunda Kelapa. Tidak jauh dari kawasan Kota (tua) Jakarta. Bukan  saja historikal dan indah, tetapi inilah cikal bakal kota Jakarta. Jadi bukan sekedar Pelabuhan kecil yang dilayani oleh kapal-kapal Kayu antar pulau, tetapi sebuah penghayatan dari sejarah panjang Kota Metropolitan Jakarta. Waktu itu, Kalapa menjadi kawasan pelabuhan dari sebuah kerajaan Pakuan Pajajaran (Bogor). Banyak perjalanan sejarah bangsa berlangsung di sini. Termasuk sejarah kerajaan Pajadaran, kerajaan Tarumanagara, juga kerajaan Sriwijaya. Sampai ke pasukan Demak, Cirebon, dan tentu saja tentara Kolonial Belanda dan Persekutuan dagang VOC yang sangat terkenal.

Kapal Layar Bermotor yang Kokoh



Pelabuhan Sunda Kelapa kini meliputi kawasan sekitar 760 hektare dengan kolam pelabuhan mencapai 16.470 hektare. Ada 2 kawasan pelabuhan, pelabuhan utama memiliki panjang 3.250 meter dengan luas kolam sekitar 1.200 meter. Lalu ada Pelabuhan Kalibaru dengan panjang 750 meter dan luas daratan sekitar 340 ribu meter persegi dengan kolam pelabuhan mencapai 42 ribu meter persegi. Kawasan pelabuhan Sunda Kelapa seluruhnya mampu menampung 70 perahu layar motor + 65 kapal antar pulau.

Di hari Minggu (pagi), tidak banyak kegiatan bongkar muat yang ada di Pelabuhan Sunda Kelapa. Sebagian anak kapal terlihat melakukan kegiatan ringan, atau memperbaiki kapal. Jadi sangat menarik untuk melihat dan membuat photo session. Kita bisa melihat keindahan Kapal Kayu yang cukup besar yang memuat berbagai kebutuhan masyarakat. Kapal ini berlayar dengan muatan yang cukup banyak, mulai dari kayu, mesin-mesin, semen, atau beras dan kebutuhan pokok. Tidak hanya untuk tujuan pelabuhan di pulau Jawa, tetapi sampai ke Kalimantan, Sulawesi, Sumatera dan jauh lagi. Bawa keluarga, terutama anak-anak untuk melihat, menghayati, serta menikmati pelabuhan tua Sunda Kelapa. Bahkan, jangan segan untuk mencoba menyusuri kolam pelabuhan dengan menaiki Perahu yang banyak ditawarkan di sekitar pelabuhan. Lumayan, kita bisa keliling pelabuhan di antara kapal-kapal kayu besar sekitar 30 menit sampai 1 jam.

Ralfazza in Action

Di depan barisan Kapal Layar Bermotor di Sunda Pelapa

Menyusuri kolam pelabuhan Sunda Kelapa dengan Perahu Motor

with Ralfazza





Wednesday 10 August 2016

Pendidikan Calon Pegawai OJK Angkatan #3

toto zurianto

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Dr. Muliaman D. Hadad, Jumat 29 Juli 2016 membuka pendidikan calon pegawai Otoritas Jasa Keuangan yang diikuti 599 peserta. Tahun 2016, OJK menerima pegawai dalam rangka mengisi kekurangan yang mendesak melalui  2 program pendidikan calon pegawai, yaitu Pendidikan Calon Staf (PCS-OJK) Angkatan 3 sebanyak 443 peserta, dan peserta Pendidikan Calon Pejabat (PCP-OJK) Angkatan 3 yang diikuti 156 calon pegawai. Pendidikan PCS bagi peserta fresh-graduate berlangsung selama 1 tahun, termasuk Modul On the Job Training (OJT) dan Modul Orientasi Kerja. Sedangkan untuk PCP, berupa penerimaan pegawai Setingkat Kepala Sub Bagian yang sudah memiliki pengalaman kerja, berlangsung selama 6 bulan, termasuk Modul OJT dan Orientasi Kerja.
Dalam sambutannya, Ketua OJK menyambut kedatangan para generasi muda OJK yang bersama-sama akan memberikan perannya bagi lembaga untuk menjaga stabilitas Sistem Keuangan Indonesia. "Ini bukan akhir dari perjalanan, tetapi awal dari perjuangan dan perjalanan panjang. Banyak kesempatan yang harus dimanfaatkan di OJK", demikian Muliaman Hadad menambahkan dan mengingatkan.







Peserta pendidikan PCS-OJK Angkatan 3 Batch #2 mengikuti Program Bela Negara
(Kesamaptaan) di Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi) Kodiklat Angkatan Darat di Bogor.

Leaders, Not Only Vision, but How to Execute!

toto zurianto

Soal leadership, kita sering terpesona pada pemimpin yang luar biasa mampu melahirkan gagasan-gagasan hebat. Tidak hanya di perusahaan swasta, pada lembaga negara atau BUMN, banyak juga yang luar biasa mampu melahirkan gagasan perubahan yang hebat. Soal Pemimpin, tidak jauh berbeda. Banyak orang hebat di lembaga-lembaga negara. Tetapi, seperti yang disampaikan Jim Huling, penulis buku The 4 Discipline of  Execution (4DX) bersama Chris McChesney dan Sean Covey, serta Buku Choose Your Life, melaksanakan eksekusi termasuk bagian sangat penting. Ini yang akan memberi perubahan, apakah hanya visi, atau juga bersama kemampuan eksekusi dan mampu mengembangkan pegawai.

Jim Huling sharing Leadership di OJK Institute 
Lalu bagaimana agar proses eksekusi bisa dilakukan dengan baik dan memberikan nilai tambah bagi sebuah organisasi? Ada 4 discipline yang selalu harus diperhatikan seorang Leader. Pertama, seorang pemimpin yang tentunya sudah mendapatkan mandat/wewenang, perlu fokus pada sedikit pekerjaan yang memberikan nilai tambah paling besar. Fokus pada sedikit pekerjaan yang, bukan berarti mengabaikan pekerjaan lain. Tetapi, mengerahkan daya dan pikiran pada sedikit pekerjaan besar, atau yang disebut dengan Wildly Important Goals (WIG) akan memberikan kontribusi besar bagi perusahaan. Inilah tugas utama seorang leaders, yaitu menetapkan WIG, Bukan semua target menjadi fokus sehingga tidak jelas, mana yang disebut WIG.
Kedua, kita memerlukan ukuran keberhasilan yang kita sebut Lead Measure. Lead Measure adalah ukuran yang memperhatikan adanya perubahan perilaku yang akan mendorong suatu keberhasilan. Bukan hanya ukuran yang bersifat angka atau pencapaian target tertentu saja, atau Lag Measure. Kita bukan sedang meninggalkan ukuran Lag Measure. Angka keberhasilan tetap diperlukan. Tetapi perubahan yang bersifat behaviour perlu kita jadikan sebagai panduan yang penting.
Ketiga, kita memerlukan Scoreboard yang memperlihatkan pencapaian-pencapaian secara individu dan kelompok. Tujuannya agar semua orang yang terlibat pada sebuah tim, bisa menunjukkan engagedment dan titik kritis dari perjalanan untuk mencapai sebuah tujuan. Kita perlu mengetahui apakah kita sedang berada pada jalur yang tepat, atau memerlukan adjustment.
Terakhir, kita harus menjamin agar semua pekerjaan bisa berlangsung secara baik, teratur dengan akuntabilitas yang terjamin. Perubahan-perubahan perilaku perlu berlangsung secara teratur dalam sebuah kebiasaan (habit) yang bisa dijamin keberlangsungannya.

Inilah 4 disiplin yang kembali diingatkan oleh Jim Huling pada kesempatan Change Leaders Forum OJK Tahun 2016 di OJK Institute (Selasa 9 Agustus 2016) yang dihadiri para Direktur OJK dalam rangka program Manajemen Perubahan. Apabila kita bisa disiplin menjalankan 4 aspek penting 4DX tersebut, dapat dipastikan proses eksekusi yang kita perlukan untuk mewujudkan sebuah visi besar seorang pemimpin, bisa kita capai secara baik.



OJK Australia Leadership Program

toto zurianto

Pada tanggal 18 sampai 22 Juli 2016 berlangsung program pengembangan kepemimpinan (leadership development) Industri Jasa Keuangan Indonesia di Melbourne sebagai follow-up dari Memorandum of Understanding (MoU) antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan pemerintah negara bagian Victoria Australia. Program yang disebut dengan Victoria Indonesia Leadership Program (VILP) tersebut, diikuti 20 peserta dari Indonesia, 9 pejabat tingkat Direktur dari OJK, dan 11 peserta dari industri jasa keuangan Indonesia dan regulator. Peserta dari luar OJK antara lain, dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Bursa Efek Indonesia, BPJS Ketenagakerjaan, Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara, Bank Central Asia, Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Dana Pensiun Telkom, PT Asuransi Jasa Indonesia, dan Bank Pembangunan  Daerah Jawa Barat dan Banten. Sementara peserta Australia berasal dari Victoria Government dan Monash University.
Tujuan program VILP disamping untuk meningkatkan kapasitas kepemimpinan para peserta, juga dalam rangka kerjasama dan networking antar institusi sektor jasa keuangan Indonesia dan Australia, membangun awareness sektor jasa keuangan, khususnya di Melbourne (Australia), dan sharing pengetahuan dan pengalaman, khususnya perkembangan industri keuangan, financial technology (fintech), dan peran sektor jasa keuangan pada usaha menengah dan kecil.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad bersama Prof. Edward dan peserta
Victoria Indonesia Leadership Program pada pembukaan di Hotel Windsor Melbourne

Ketua OJK memberikan kenangan kepada Wakil Pemerintah Victoria, Mr. Lorenzo




Acara dibuka pada opening dinner oleh Dr. Muliaman D. Hadad, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan yang dalam opening speechnya mengajak seluruh peserta untuk mengambil manfaat dari program leadership international ini sebagai ajang dalam meningkatkan kerjasama jasa keuangan Indonesia Australia. Khususnya dalam melihat dan mengambil kesempatan untuk perkembangan jasa keuangan dan fintech di Melbourne Australia. Seluruh program dipimpin oleh Dr. Edward Buckingham, Profesor Business School Monash University yang merancang program dengan melibatkan pengajar/nara sumber dari berbagai kalangan, antara lain; Department Anti-Trust Australia, Boston Consulting Group, Bank Australia, DMP Assets Management, Department Treasury and Finance Victorian Fund Management, dan Freedom Finance.