Monday 25 August 2014

Gerakan Partai Politik Ala Indonesia

toto zurianto

Setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan Tim Prabowo-Hatta mengenai sengketa Pemilihan Presiden, Jokowi-JK sepertinya hampir resmi menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia peiode 2014-2019. Lalu Koalisi Prabowo-Hatta yang didukung lebih banyak suara anggota DPR dibandingkan dengan Tim Jokowi-JK, mulai menghadapi tantangan berat yang sebenarnya sangat menggambarkan wajah perpolitikan di Indonesia.

Gerakan partai politik Indonesia yang "dinilai" sebagian pengamat politik dunia sebagai sebuah fenomena yang cukup dahsyat, tetap sebagai nuansa perpolitikan Indonesia. Cirinya, sangat mudah mencla-mencla dan pindah-pindah partai dan koalisi. Partai Golkar adalah partai pertama yang digoyah olah sebagian pemimpinnya. Ada pihak yang berusaha untuk mengajak Partai beringin itu untuk segera meninggalkan koalisi Prabowo-Hatta dan berbalik menjadi pendukung Jokowi-JK. Terutama tentunya mantan Ketua Umum Golkar sendiri pak JK yang menyebutkan tradisi Golkar sebagai partai yang selalu berada di pihak "pemerintah" bukan oposisi. Ada juga desakan dari pengurus dan mantan petinggi, antara lain; Agung Laksono, dan Fahmi Idris yang segera meminta Pimpinan Partai untuk melakukan Musyawarah atau Kongresnya.

Lalu partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga terlihat mulai melakukan manuver melalui mantan petinggi partai, termasuk Hamzah Haz yang mengajak fungsionarisnya untuk pindah ke koalisi Jokowi-JK.
Keduai partai ini, Partai Golkar dan PPP diharapkan akan memperkuat koalisi Jokowi-JK di parlemen (DPR) untuk mendukung kebijakan pemerintah yang saat ini tentunya tidak mudah apabila koalisi Prabowo-Hatta tetap solid di DPR.

Kita belum tahu bagaimana perkembangan akhir soal partai politik Indonesia ini pada akhirnya. Semuanya mempunyai pertimbangan yang berbeda. Tetapi memang begitulah situasi partai politik Indonesia saat ini. Selalu menghadapi tantangan internalnya sendiri yang membuat sebuah partai menjadi sulit berkembang dan tidak mempunyai tradisi politik yang kuat dan mampu membuat pemilihnya bertahan. Kini, semuanya sering terpulang kepada kepentingan elite yang tidak selalu mempertimbangkan kebutuhan para konstituennya. Ini adalah tantangan tersendiri dari perkembangan partai politik di Indonesia.

Thursday 21 August 2014

Untung dan Malang

toto zurianto

Pepatah lama menyebutkan, "untung tak dapat diraih dan malang tak dapat dihindari".  Sekitar seminggu sebelum lebaran tahun ini (28 Juli 2014), aku mengalami kecelakaan, tabrakan dan membentur aspal di sekitar Gandul, beberapa ratus meter sebelum Kampus Pusat Pelatihan Kemenhum. Sendi bahu membelah dan tulang rusuk patah sebanyak 9. Akhirnya aku harus mengalami operasi sendi bahu, dan menjalani perawatan (bed rest) sekitar 3 minggu di rumah sakit. Tentunya termasuk menikmati 1 syawal di rumah sakit, dan baru minggu lalu keluar rumah sakit.

Patah tulang rusuk dan operasi sendi baru termasuk operasi besar yang penyembuhannya berlangsung relatif cukup lama. Banyak kegiatan (tangan kanan) yang belum bisa dilakukan, termasuk merasa sakit (ngilu) ketika harus tidur dan bangun tidur.