Sunday 8 December 2013

Medan, Kuala Namu, dan Kereta Api Bandara

toto zurianto

Polonia yang padat dan kumuh kini tinggal kenangan. Sejak bulan puasa lalu, masyarakat Medan dan Sumatera Utara, atau siapa saja yang berkunjung ke Medan dengan pesawat udara, berkesempatan menikmati Bandara baru yang modern, (masih) bersih dan dari sisi penerbangan (take-off dan landing, serta parkir pesawat) sangatlah aman.

Biaya pembangunan Bandara yang disebut Kuala Namu (call sign KNO) tentu sangatlah besar, tetapi pasti memberikan manfaat besar. Tidak saja bagi masyarakat dan perkembangan bisnis di Sumatera Utara, juga bagi siapa saja yang menggunakan Bandara tersebut. Apalagi, berbeda dengan bandara-bandara Indonesia yang lain, Bandara Kuala Namu, juga memiliki fasilitas kereta api yang hebat yang dapat menghubungi Bandara dengan Ibukota Propinsi Sumatera Utara, Medan, hanya dalam waktu 37-47 menit yang bergerak tanpa hambatan.  Apalagi sejak November ini, kereta Bandara yang digunakan sudah bertambah dengan kereta brand new produksi Korea.

Kerata api adalah salah satu pilihan  terbaik dan anti macet. Ini salah satu alternatif terbaik yang tidak dimiliki Bandara Soekarno Hatta, Bandara Hasanuddin, atau Bandara Surabaya. Hanya dengan membayar Rp80 ribu, kita hanya memerlukan waktu 37 menit untuk sampai ke Bandara. Bayangkan Bandara Soeta yang sering membuat kita frustasi, takut ketinggalan pesawat, terpaksa menghabiskan waktu 3 atau 4 jam kalau mau aman.

Di Medan, apabila kita sudah city check-in, atau check-in di Stasion Kereta Api Bandara di Medan, tentunya semuanya menjadi sangat mudah. Saat ini, sejak jam 04.00 pagi sampai pukul 21.30, ada 18 kali keberangkatan kereta api dari Medan ke Kuala Namo. Jadi hampir setiap jam bisa kita pilih sesuai dengan jadwal keberangkatan pesawat kita. Begitu juga jadwal kereta api dari Kuala Namo ke Medan City yang berangkat mulai jam 05.05 sampai dengan jam 23.30 sebanyak 18 kali keberangkatan.

Kini, ketika Bandara bagus ini mulai beroperasi dan menjadi semakin hebat lagi di masa yang akan datang, tugas kita adalah bagaimana mempertahankan Bandara Kuala Namo dengan Kereta Api Bandaranya menjadi tetap bersih dengan fasilitas yang terjaga.

Ya Bandara baru yang kita saksikan, adalah investasi mahal yang harus dijaga, bukan dirusak oleh orang-orang yang tidak punya rasa untuk merawat. Kini kita dengan sangat mudah bisa melihat, bagaimana masih banyak masyarakat kita yang berbuat semena-mena dan seenaknya terhadap Bandara baru yang indah itu.  Lihat di restaurant yang ada, situasinya masih seperti Bandara tua yang diwarnai oleh asap rokok, padahal semua kawasan gedung Bandara sudah ditetapkan sebagai kawasan bebas merokok, bebas asap rokok.

Ya kita tidak boleh menyerah. Hai para pemimpin, ini adalah tugas anda untuk menjaga agar Bandara kita tetap terawat, bagus, dan rapih. Biayanya terlalu mahal untuk tidak dijaga.