Wednesday, 4 January 2017

Menikmati Nasi Ayam Kedewatan

toto zurianto

Kalau anda ke Ubud, di Kedewatan, jalan menuju Payangan, ada sebuah Restaurant, atau pasnya Warung Nasi Tradisionil, Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku. Ini rumah makan Top dasn sudah terkenal. Makanan yang disajikan cuma Ayam, nasi Bali, dengan suiran daging ayam yang agak pedas, sayur, gorengan usus ayam, dan tentunya sayur kacang panjang Bali. Pengunjungnya ramai melimpah, terutama pada saat makan siang, antara jam 11.00-15.00 WIB. Itu menandakan bahwa makanan ini Top Enak!
Tetapi, jelas sederhana


Lihat, suiran daging ayam yang tidak terlalu kecil, dan ada juga Sate Ayam yang nikmat. Untuk mendapatkan sepiring Ayam Kedewatan Bu Mangku, kita cukup membayar sebesar Rp30.000,-. Kalau mau tambah Sate Ayam, cukup murah, hanya Rp2.000 per tusuk.
Tapi soal rasanya yang khas Bali dan sedikit Pedas, ditanggung nikmat. Apalagi kalau dimakan di udara sejuk seperti di Ubud, ditemani teh hangat, ditanggung enak.

Jangan lupa, ada beberapa restaurant Ayam di kawasan Kedewatan ini. Tapi yang banyak sdicari tetaplah Ayam Kedewatan Ibu Mangku. Saya tidak tahu, bagaimana rasanya Ayam Kedewatan yang lain, mungkin sama enaknya. Tapi, kita sering segan mencoba sesuatu yang dinilai belum terlalu ngetop!
Apalagi ruangan restaurant cukup luas. Ada sejumlah gubuk, lesehan di area dalam Rumah Makan Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku. jangan lewatkan menikmati Nasi Ayam Kedewatan.



Menurut informasi, Nasi Ayam Kedewatan juga membuka beberapa cabang, antara lain di kawasan Seminyak. Tepatnya di Jalan Kayu Jati 12, Petitenget, Kerobokan yang buka mulai jam 9 pagi sampai jam 9 malam. Juga di daerah Renon Denpasar.









Monday, 2 January 2017

2017 di Ubud

toto zurianto

Minggu 1 Januari 2017, sore menjelang malam kami sampai di Ubud, tepatnya di kawasan (Banjar) Carik, Desa Puhu di Payangan. Sebuah desa yang cukup terpencil, sekitar 15 kilometer dari Ubud Central (Pusat Kota Ubud). Gelap dan Sepi, tetapi menyejukan.  Kalau biasanya ke Bali, kita sering hanya ke Kuta, atau Seminyak, ataupun Jimbaran dan Nusa Dua, atau cuma makan Bebek Bengil atau Bebek Tepi Sawah di Ubud, jalan ke Desa Payangan sangatlah berbeda.

Memang kita harus lebih banyak ke tempat-tempat yang lain. Dulu, sekitar 30 tahun lalu, ketika ke Bali, biasanya kita jalan sampai ke Kintamani. Tapi sekarang, sangat jarang. Cuma di sekitar Kuta dan Seminyak. Ke Bali lebih banyak untuk mengeksplore Cafe, Restaurant, atau belanja. Padahal, keindahan alam dan budaya, seharusnya perlu kita lihat juga. Seminggu sebelum akhir tahun 2016 misalnya, kami sempat mengunjungi kawasan agrowisata Bali Pulinar, kebon kopi luwak lengkap dengan pengolahan kopi tradisionilnya. Kita bisa menikmati keindahan alamnya sambil menikmati Kopi Luwak dan Pisang Goreng yang nikmat.
Jadi, memang kita perlu melihat Bali, juga seluruh kawasan Indonesia yang lain.



all these photos courtesy Hotel Padma Ubud