Minggu 1 Januari 2017, sore menjelang malam kami sampai di Ubud, tepatnya di kawasan (Banjar) Carik, Desa Puhu di Payangan. Sebuah desa yang cukup terpencil, sekitar 15 kilometer dari Ubud Central (Pusat Kota Ubud). Gelap dan Sepi, tetapi menyejukan. Kalau biasanya ke Bali, kita sering hanya ke Kuta, atau Seminyak, ataupun Jimbaran dan Nusa Dua, atau cuma makan Bebek Bengil atau Bebek Tepi Sawah di Ubud, jalan ke Desa Payangan sangatlah berbeda.
Memang kita harus lebih banyak ke tempat-tempat yang lain. Dulu, sekitar 30 tahun lalu, ketika ke Bali, biasanya kita jalan sampai ke Kintamani. Tapi sekarang, sangat jarang. Cuma di sekitar Kuta dan Seminyak. Ke Bali lebih banyak untuk mengeksplore Cafe, Restaurant, atau belanja. Padahal, keindahan alam dan budaya, seharusnya perlu kita lihat juga. Seminggu sebelum akhir tahun 2016 misalnya, kami sempat mengunjungi kawasan agrowisata Bali Pulinar, kebon kopi luwak lengkap dengan pengolahan kopi tradisionilnya. Kita bisa menikmati keindahan alamnya sambil menikmati Kopi Luwak dan Pisang Goreng yang nikmat.
Jadi, memang kita perlu melihat Bali, juga seluruh kawasan Indonesia yang lain.
all these photos courtesy Hotel Padma Ubud |
No comments:
Post a Comment