Sunday, 31 March 2024

JUMPA LAGI PCPM-12

toto zurianto

Bulan Ramadhan 1445H ini benar penuh berkah, baru seminggu lalu kami Buka Puasa Bersama, sesama Alumni PCPM-12 Bank Indonesia, tadi malam Sabtu 30 Maret 2024, lagi-lagi kami bisa berbuka bersama, bersilaturahmi bercengkerama melepas rindu. Alhamdulilah, ada sekitar 20 orang yang bisa hadir, selain. Tuan Rumah Dodi Budi Waluyo dan Istrinya Silvy beserta Dwi Pranoto dan istrinya Lita, keduanya kerja bareng menjadi Host bagi kami di Restaurant mereka yang bagus, luas dan keren di kawasan Bintaro Pondok Aren, namanya Di Desa Selera Nusantara. 


Nila, Evi, Aku Toto, Nadjib, Hamid, Linda, Ananda,
Mufit, Dama, Benny, Dhani, Bang Is, Yulis, Iing, 
Dodi Budi Waluyo dan Dwi Pranoto sebagai Host



Sekitar 1/2 jam sebelum berbuka, udara baru saja hujan lebat, kami sudah kumpul, antar lain yang sempat hadir;
Nila, Evi, Toto, Menique
Nadjib, Hamid 
Linda, Ananda, 
Mufit, Dama, 
Benny 
Dhani, Bang Is, 
Yulis+Anak+Mantu
Iing
Dodi BW + Silvy
Dwi P + Lita




















Saturday, 30 March 2024

BUKA PUASA PCPM-12 DI 1000 RASA

toto zurianto

Bulan Ramadhan tahun ini 1445H, seperti bisa, kami selalu berusaha untuk bisa bertemu, anak-anak alumni PCPM-12 Bank Indonesia tahun 1987/1988, kali ini berbuka bersama di Restaurant Seribu Rasa di Plaza Indonesia, Alhamdulilah ada 12 orang yang bisa ngumpul. Insya Allah ada pengulangan dengan peserta yang lebih banyak.






PCPM-12 12 Orang Hadir
Kali ini yang bisa hadir, mulai Benny Siswanto, Ananda Pulungan, Aku Toto Zurianto, Hamid Ponco Wibowo, Bistok Simbolon, Suhaedi, Iskandar Simorangkir, Dodi Budi Waluyo, Dian Ediana RAE, Iing M. Hasanudin, Dwi Pranoto dan Puji Atmoko. Pasti meriah seperti biasa, maklum kami sudah bersama sekitar 46 tahun sejak April 1987.

















Saturday, 23 March 2024

DIPLOMASI EKONOMI; BAGAIMANA SEORANG DUTA BESAR BEKERJA

toto zurianto

Alhamdulilah bisa membaca sebuah buku baru yang ditulis oleh Dr. Muliaman D. Hadad, Ekonom Bank Sentral yang 5 tahun terakhir, pernah menjabat sebagai Duta Besar Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Swiss (Switzerland), juga untuk negara kecil Liechtenstein yang berada dikelilingi oleh negara Swiss.

Buku ini berkisah mengenai pengalaman penulisnya selama menjalankan tugas sebagai seorang Duta Besar di sebuah negara indah yang aman dan nyaman tetapi memberikan tantangan bagi kita, bukan pada aspek politik atau pertahanan negara, yang tetap aman-aman dan sangat kondusif. Muliaman menghadapi tantangan cukup hebat di bidang perekonomian, khususnya pada perdagangan Minyak Sawit Indonesia (palm oil) yang menghadapi tantangan besar di Swiss dan Negara-negara Eropa Barat lainnya. Pada saat itu, sekitar tahun 2018-2019, persekutuan Uni Eropa (UE) juga negara Swiss sedang gencar-gencarnya menolak dan menghambat masuknya Minyak Kelapa Sawit asal Indonesia ke Swiss dan Eropa Barat yang dituduh pada proses produksinya dianggap banyak melakukan kesalahan dan merusak Lingkungan hutan dan keberlanjutan kehidupan di muka bumi yang dikenal sebagai deforestasi dan sustainability. Termasuk juga mengenai isu Hak Azazi Manusia HAM yang dinilai banyak kasus negatif yang terjadi di Indonesia. Tetapi Muliaman dan delegasi Perekonomian dan Perdagangan Indonesia terus berjuang, terutama melakukan pendekatan secara langsung dengabn pihak-pihak yang berkepentingan di Swiss dan selengkap mungkin memberikan penjelasan dan menyanggah hal-hal yang berbeda dengan kenyataan.



Akhirnya Upaya panjang dan gigih tersebut, tentu saja utamanya dihandle oleh Pak Dubes Muliaman Hadad bersama Delegasi dari dalam negeri, juga dengan Tim Duta Besar Indonesia yang lain yang ada di Eropa Barat, berhasil menggolkan perjanjian antara Indonesia dengan negara-negara yang tergabung dalam EFTA European Free Trade Association melalui perjanjian CEPA Comprehensive Economic Partnership Agreement ditandatangani pada 2018.

Banyak lain upaya penulis yang dilakukan selama bertugas selama sekitar 5 tahun di Swiss, antara lain yang menarik termasuk upaya melakukan kerjasama di bidang pendidikan, khususnya pendidikan vokasi (politeknik) yang banyak dilakukan di Swiss dan berusaha untuk mendapatkan tata cara pendidikan vokasi di Swiss untuk dijalankan di Indonesia, termasuk kesempatan bagi anak muda Indonesia untuk belajar di Swiss. Bagaimanapun Swiss terkenal dan berada di depan sebagai negara maju yang sudah memanfaatkan teknologi maju dalam berbagai proses produksi yang sangat efisien.

 













 
KOPI Indonesia di SWISS
Kopi menjadi salah satu komoditas pertanian Indonesia yang sangat penting, pada tahun 2017, nilai ekspor Kopi Indonesia mencapai US$750 juta, lalu naik menjadi US$857 pada 2020, dan pada 2021 sudah sekitar US$995 juta. 

Tetapi, pasar ekspor ke Swiss masih sangat tinggi, sebagai di konsumsi oleh masyarakat Swiss sendiri, sebagain lagi dijual kembali ke berbagai negara Eropa Barat, Eropa Timur sampai ke Amerika Serikat. Konsumsi masyarakat Swiss terhadap Kopi saat ini sudah mencapai 7,89 Kg/orang per tahun, sedangkan orang Indonesia masih sekitar 1,5 Kg per orang per tahun. Belum lagi negara Eropa Barat yang lain, seperti Finlandia sekitar 11,97 Kg/orang/tahun. Juga negara Norwegia (9,89 kg/orang/tahun), dan Belanda sekitar 8,39 Kg/orang/tahun.

Jadi pasar Kopi di Swiss dan negara Eropa lain masih sangat besar dan andil kita ternyata masih sangat kecil, baru sekitar 4,2 juta Kilo per tahun, padahal Brazil mengekspor Kopi ke Swiss mencapai 52 juta Kilogram tahun 2021. Demikian juga Kolombia (33 juta) dan Vietnam (16 juta), juga India (14 juta) dan Kosta Rika (13 juta).

Banyak isu lain yang diungkapkan Muliaman pada buku setebal 359 halaman ini, termasuk hubungan dengan para Duta Besar negara-negara ASEAN yang pernah dipimpin oleh Muliaman selama masa mengabdi di Swiss, juga hubungannya dengan masyarakat Indonesia yang cukup banyak bekerja dan bermukim atau sekolah di Swiss, paling sibuk tentunya menerima kunjungan delegasi Indonesia, khususnya dari lembaga negara, kementerian, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan, serta Lembaga Sektor Jasa Keuangan Indonesia, Lembaga Pendidikan, LPPI dan berbagai Universitas. 
Penugasan sekitar 5 tahun di Swiss melengkapi informasi dan pengetahuan Muliaman yang disamping sebagai salah satu ahli di bidang Ekonomi dan Keuangan, juga memahami soal perdagangan dan diplomasi ekonomi di dunia internasional. Selamat menikmati Buku Diplomasi Ekonomi ini.

Friday, 1 March 2024

SERTIFIKASI PENGURUS BPR DPD PERBARINDO JAWA BARAT DI HOTEL IBIS TRANS STUDIO BANDUNG

toto zurianto

Pagi Jumat 23 Februari 2024, bertempat di Ruang Meeting Lantai 2 Hotel IBIS Trans Studio Bandung, dimulai Pelatihan Sertfikasi Calon Pengurus Bank Perkreditan Rakyat BPR, sebanyak 17 orang Calon Direktur dan Komisaris BPR akan mengikuti pelatihan sampai 8-10 hari ke depan. Peserta yang umumnya sudah cukup senior, berusia antara 40 sampai 60 tahun, kembali belajar ke kelas. Pendidikan dibuka oleh Pengurus Perbarindo DPD Jawa Barat menghadirkan beberapa nara sumber yang sudah malang melintang di lingkungan Perbankan, terutama di BPR, antara lain, Dr. Tatang S. Herisman SE, MM AK, Multahibun SH, Sakm Siregar SE, MM, Kusmintarja Yatendra SE, juga Prof Dr. HerryA. Buchory SE. MM, dan beberapa pengajar lain yang semuanya sudah berpengalaman di Perbankan, terutama di BPR. Pelatihan yang cukup padat dan penuh dengan latihan yang cukup menguras pikiran, seringh baru selesai sampai sekitar jam 8 sampai 9 malam sejak jam 8 pagi.


Bersama Pengajar Kusmintarja Yatendra (duduk paling tengah)


PESERTA PELATIHAN YANG MASIH SEMANGAT
Sekitar 17 peserta pelatihan Sertifikasi BPR yang datang tidak saja dari Jakarta dan Jawa Barat, juga dari Riau dan Banten dengan penuh semangat mengikuti semua sesi, walau kadang-kadang terlihatb lelah dan sedikit mengantuk. Kami yang ikut antara lain;
  1. Anne Ingrajati Widjaja
  2. Asep Mulyadi
  3. Handy Setiawan
  4. Resiana Syah Putri
  5. Reynold Afandi Harahap
  6. Ajis Suhendi
  7. Bara Parsaoran Limbong
  8. Cece Sulaiman
  9. Deddy Efendi Ridwan
  10. Vincent Cahyadi
  11. Elvin Mardiansa
  12. Firman Budiawan
  13. Ligardi Purnama Hasyim
  14. Muhamad Hasan Basri
  15. Riana Leni Situmorang
  16. Samsun
  17. Toto Zurianto. 
Dari 17 peserta, 7 orang diantaranya mengikuti Sertifikasi sebagai Komisaris BPR, masing-masing; Anne Ingrajati Widjaja, Asep Mulyadi, Samsun, Riana Leni Situmorang, Firman Budiawan, Toto Zurianto, dan Ajis Suhendi. 
Sedangkan 10 peserta yang lain mengikuti sertifikasi sebagai Direktur, yaitu; Handy Setiawan, Resiana Syah Putri, Reynold Afandi Harahap, Bara Parsaoran Limbong, Cece Sulaiman, Deddy Efendi Ridwan, Vincent Cahyadi, Elvin Mardiansa, Ligardi Purnama Hasyim dan Muhamad Hasan Basri.

Kami Anne, Asep M, Handy S, Resiana Putri, Rey Afandi,
Ajis S, Bara Limbong, Cece, Deddy, Vincent, Elvin Mardiansa,
Firman, Ligardi, HM Basri, Riana, Samsoen, Toto Zurianto. Duduk
di tengah pengajar Perundang-undangan Bapak Saikum Siregar.






Kami Anne, Asep M, Handy S, Resiana Putri, Rey Afandi,
Ajis S, Bara Limbong, Cece, Deddy, Vincent, Elvin Mardiansa,
Firman, Ligardi, HM Basri, Riana, Samsoen, Toto Zurianto bersama
Dr. Tatang S. Herisman, duduk di tengah.