Wednesday, 22 May 2013

Pedagang Cina Glodok

toto zurianto

5/20/2013


Kawasan Kota, termasuk wilayah Glodok, sejak zaman Belanda telah menjadi pusat usaha dan pemukiman pengusaha etnis Tionghoa di Jakarta. Saat ini lokasi utama pedagang Glodok meliputi; Glodok Jaya (Hayam Wuruk), Glodok Plaza (Harco), Pinangsia, dan Glodok City. Masing-masing lokasi, biasanya memiliki spesialisasi barang dagangan tersendiri, apakah elektronik, AC dan alat pendingin, Gen Set (generator electric), perlengkapan rumah tangga, mesin-mesin, dan lain-lain.
Kawasan ini sudah hadir sejak zaman Belanda dan dirintis oleh generasi pertama penguasa Tionghoa yang menjalankan usahanya secara sangat sederhana melalui kerja keras yang djalankan bertahun-tahun dalam ikatan kekeluargaan yang ketat.

Bisnis Cina Glodok, atau pengusaha etnis Tionghoa kawasan Glodok, bahkan sampai saat sekarang, yang kini mulai dijalankan oleh generasi Ketiga, atau cucu dari para pendiri, umumnya tetap sebagai usaha bisnis tradisionil, tetapi dengan omset yang bisa sangat besar. Beberapa ciri dasar yang bisa kita temui antara lain, masih sangat banyak diantara mereka yang bekerja atas dasar kepercayaan dan hubungan kekeluargaan yang tinggi. Sentuhan modern memang sudah biasa ditemui di kawasan Glodok, tetapi cara mereka bekerja sungguhnya sangatlah tradisionil. Dimulai dari toko-toko kecil yang dilayani oleh para anggota keluarga tidak banyak yang didukung oleh kaum profesional yang bukan keluarga.

Lalu secara umum, pebisnis kawasan ini umumnya mengandalkan aspek kekeluargaan dan kejujuran yang luar biasa. Tidak jarang, bahkan menjadi pemandangan sehari-hari yang mudah ditemui, bagaimana kegiatan pinjam-meminjam uang diantara mereka bisa berlangsung dalam hitungan detik atau menit untuk transaksi pinjaman yang mencapai nilai ratusan juta Rupiah. Tidak ada perjanjian hukum yang dibuat, apalagi alat analisis seperti yang dilakukan oleh pihak perbankan (modern), bahkan sering tanpa kejelasan dan dukungan barang jaminan. Semua perjanjian hanya ditulis tangan pada kertas bekas yang memperlihatkan jumlah uang yang dipinjam beserta tanda tangan peminjam. Tidak ada kata-kata janji atau bea materai, semuanya adalah kepercayaan yang diwujudkan dalam bentuk kemudahan yang luar biasa.

Kepercayaan adalah nilai utama yang berlaku umum di kawasan Glodok yang secara umum, seluruh pengusaha atau pedagang pada masing-masing kawasan, sudah saling mengenal satu sama lain, bahkan asal muasal orang tua dan kebiasaan-kebiasaan yang sering mereka lakukan. Tetapi bagi orang-orang yang dinilai telah melanggar aturan umum yang mereka jalankan, secara mudah, menjalankan hukuman sosial yang sangat berat sehingga terpaksa harus angkat kaki dari kawasan tersebut.

Dengan cara seperti itu, banyak konglomerat Indonesia yang ternyata awalnya memulai usahanya secara tradisionil dan kekeluargaan dari kawasan Glodok ini. Bahkan beberapa perusahaan modern Indonesia adalah orang-orang yang selama puluhan tahun menjalankan usaha secara kekeluargaan dan tradisionil, seperti yang kini mulai hadir sebagai supermarket bisnis keperluan rumah dan kantor secara modern, seperti; Ace Hardware, PT Kawan Lama, atau Kenari Jaya yang kini menjadi raja Kunci di Indonesia.

Beberapa keluarga ternama juga mengawali karirnya di kawasan ini, seperti Mochtar Riady, Liem Sioe Liong, termasuk keluarga Haji Achmad Bakrie. Kita tidak tahu bagaimana kawasan Glodok di masa akan datang. Hanya saja yang selalu dipertahankan oleh pebisnis Cina dari kawasan Glodok adalah untuk selalu bekerja keras dan mempertahankan kejujuran, serta sikap hidup hemat (efisien) yang selalu tidak ingin berlebih-lebihan.

Tuesday, 7 May 2013

Mulailah tidak melakukan hal-hal yang tidak Perlu

toto zurianto

Kebanyakan kita terlalu asyik memikirkan hal-hal yang akan dilakukan besok. Kita, terutama para manajer dan eksekutif, semuanya mempunyai Agenda Esok, atau suatu "To Do List". Bahkan tidak sedikit dari kita yang hobby-nya mengutak-atik jadwal (work-plan) dari hari ke hari. Keadaan ini, tidak jarang mewarnai kehidupan kita yang membuat kita gelisah apabila tidak mempunyai pekerjaan lagi
Tentu saja mengatur plan adalah hal yang baik. Tetapi, perlu pula sekali-sekali kita mempunyai "Rencana untuk tidak mengerjakan banyak hal". Kita perlu mempunyai suatu "Stop Doing List" yang berisi rencana-rencana untuk tidak mengerjakan banyak hal. Tidak sedikit aktivitas sehari-hari yang dikerjakan karena sudah kita lakukan berulang-ulang sejak dulu. Sering sebenarnya kegiatan itu tidak ada kaitannya dengan upaya kita untuk mewujudkan sasaran yang akan dicapai. 
Oleh karena itu, perlu sejak hari ini kita perlu mulai meninggalkan hal-hal yang sebenarnya kurang relevant dengan upaya untuk mencapai suatu target tertentu. Kita perlu memiliki prioritas, yaitu hanya atas sesuatu yang memberikan value added.

High Performance Organization

toto zurianto

Menciptakan organisasi berkinerja tinggi, jelas sangat ditentukan oleh SDM yang menjalankan organisasi itu, terutama pada level pemimpin utamanya (CEO dan Direksi, serta para Top Management). Bagaimana cara kita mendapatkan orang-orang yang "akan" berkinerja tinggi? Kita harus mengawalinya dengan pelaksanaan seleksi (recruitment) mendapatkannya. Masih banyak pemimpin yang kurang menaruh perhatian pada program recruitment yang dilakukan. Bahkan sering pula melakukan kompromi tanpa diikuti tanggung jawab yang sepadan. Apalagi kegagalan untuk mendapatkan pegawai yang jempolan, tidak terlalu harus dipertanggung-jawabkan.

Oleh karena itu, ada hal-hal yang perlu kita perhatikan sebelum proses recruitment untuk mendapatkan Superior People. Pertama, kita perlu mendefiniskan apa yang kita maksudkan sebagai Superior People. Kalau kita belum sepakat mengenai superior people, tidak mungkin kita bisa mendapatkan orang yang superior seperti yang kita kehendaki.
Kedua, ketika kita hendak mendapatkan orang yang superior (superior people), maka kita perlu sepakat mengenai kinerja yang superior. Secara praktis, fungsi kinerja tidak semata-mata kompetensi (skill and behavior), tetapi yang lebih penting menyangkut result yang mampu dipersempahkan.
Ketiga, kalau kita sudah paham tentang kinerja yang superior, maka kita perlu segera mendapatkan orang-orang yang tidak saja kompeten, tetapi sekaligus memiliki motivasi kuat untuk maju.

Kepemimpinan, Perlu memperhatikan Kepentingan Nasional

toto zurianto


Kepemimpinan seperti apa yang diharapkan muncul di Indonesia dalam rangka membangun masyakat dan bangsa Indonesia dewasa ini? Secara universal, tentu saja, pemimpin yang visioner, mampu mewujudkan objektifnya, dan tegas terhadap praktek KKN. 

Tetapi disamping itu, ada beberapa situasi yang selalu harus dipertimbangkan yang kini menjadi tuntutan masyarakat dunia, yaitu; terciptanya iklim demokrasi di bidang politik dan ekonomi, keterbukaan (transparency), pengaruh teknologi dan sistem informasi yang bergerak cepat, kesadaran akan lingkungan yang sehat dan sustain (green economy), dan adanya batas-batas negara yang semakin tidak terlihat (borderless world). Lalu di dalam negeri, Pemimpin nasional dituntut menjaga setiap transaksi ekonomi Indonesia, jangan sampai tidak memperhatikan kepentingan nasional kita (national interest).

Perwujudan dari upaya memperhatikan kepentingan nasional tidak diartikan bahwa Indonesia akan menjalankan sistem ekonomi yang lebih tertutup, tetapi berusaha secara fair menjadi bagian dari masyarakat internasional yang sekaligus menjaga keseimbangan agar setiap transaksi ekonomi yang ada di Indonesia, atau melibatkan sumber daya nasional Indonesia, mampu memberikan stimulasi ekonomi kepada masyarakat dan bangsa Indonesia.
Pemimpin nasional perlu memperhatikan bahwa setiap aktivitas ekonomi Indonesia, mutlak tidak membuat masyarakat Indonesia menjadi tetap sengsara dan tidak terangkat kesejahteraannya. 
Aktivitas atau transaksi ekonomi di Indonesia sepatutnya selalu mampu membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sekaligus dapat menjaga kekayaan sumber daya alam Indonesia secara baik dan sustain.