Thursday, 28 June 2018

Danau Toba, Memerlukan Keseriusan Kita

Toto Zurianto


Rasanya sudah cukup banyak upaya dan kegiatan yang dilakukan untuk membangun kembali Danau Toba. Banyak pesta besar yang dilakukan. banyak pejabat Jakarta berbondong-bondong berkunjung ke Danau Toba. Tapi sampai sekarang, kondisinya belum membaik. Masih semrawut. Bahkan tidak banyak berbeda dengan situasi 20-30 tahun yang lalu.
Karena itu, musibah Kapal Sinar Bangun beberapa hari setelah Lebaran 2018 yang lalu, membuat kita untuk segera melakukan langkah yang lebih konkrit. Kini saatnya melakukan perbaikan dan perbaikan. Harus ada langkah besar yang terukur sehingga hal-hal yang tidak diinginkan bisa kita hindari. Jangan sampai semua hal hanya menjadi upacara dan konsep tanpa pernah terealisasikan. Terlalu banyak korban (nyawa) yang sudah kita pertaruhkan untuk suatu kesia-siaan.


Kini kita sudah bisa ke Danau Toba hanya dalam beberapa jam melalui Bandara Silangit di Siborong-borong. Pesawat lumayan besar jenis Boeing 737 sudah bisa mendarat mulus di Silangit. Kita tidak perlu harus ke Medan (Kualanamu) terlebih dahulu. Jalan rayapun sudah mulus. Pemandangannya jangan ditanya. Terlalu indah untuk diceritakan, termasuk adat istiadat dan budaya masyarakat yang kaya dan bisa dinikmati para turis atau pendatang.
Parapat, Danau Toba; memerlukan keseriusan dan konsep yang terpadu.

Liburan Keluarga di Parapat, Danau Toba.

Danau Toba dari Kawasan Simarjarunjung



Dari Parapat ke Kabanjahe, lewat Perkebunan Teh Bah Butong dan Sidamanik.

Perlu ada Kedai Kopi atau Restaurant yang nyaman dan bersih.

Minum Kopi, potensi luar biasa pertanian di sekitar Danau Toba

Hanya saja, penginapan atau Hotel, tidak banyak yang bisa dibanggakan. Juga Restaurant dan Kedai Kopi, yang masih sama seperti puluhan tahun yang lalu. Ada perubahan, tetapi sangat tidak siknifikan. Sulit membandingkan apa yang ada di Danau Toba dan Sumatera Utara dengan apa yang disajikan atau dinikmati di Bali, Jogjakarta, atau Bandung dan Jawa Barat. Belum lagi Sistem Transportasi  Perairan di sekitar Danau Toba, Pulau Samosir dan Kota-kota yang ada di sekitarnya. Kota Parapat yang seharusnya menjadi Legend, masih seperti dulu dan gitu-gitu saja. Mendesak untuk melakukan pembenahan terhadap berbagai fasilitas yang ada, apakah perhotelan, sistem transportasi Danau Toba, Angkutan Darat, Rumah Makan dan Kedai Kopi (Café) dan tentunya fasilitas yang dapat dinikmati oleh pengunjung Danau Toba.
Situasi ini memerlukan perhatian dan keseriusan kita. para Pemimpin Pemerintahaan, Tokoh Masyarakat, Investor dan Pengusaha (pedagang), perlu bahu membahu dan bekerja sama mewujudkan sebuah Danau Toba yang bisa dinikmati.

Sunday, 10 June 2018

TEKNOLOGI SUDAH DI RUMAH KITA

toto zurianto


Mengutip Kelly (IBM) seperti yang disebutkan Thomas L. Friedman dalam bukunya Thank You for Being Late; An Optimist’s Guide to Thriving In the Age of Accelerations (2016), kini sebuah teknologi benar-benar sudah berada pada pencapaian yang luar biasa. Perkembangannya tidak bisa ditunggu. Sama ketika anda membaca kaca spion pada mobil anda yang tertulis, “objects in your rear view mirror are closer than they appear”.
Jangan  dipikir masih jauh. jangan bilang "Belanda masih jauh". Mereka sudah sangat dekat. Sesuatunya sudah kelihatan dan dirasakan. Karena dia sudah sampai di rumah kita. Sebuah kisah yang disampaikan Thomas L. Friedman (Penulis The World Is Flat) mengenai Tom Wujec, seorang peneliti yang kesehariannya memanfaatkan software Autodesk dan Global Leader Disain 3Dimensi, khususnya di bidang engineering dan software entertainment.
Tom Wujec bercerita tentang kegiatan penelitiannya di Kanada sekitar tahun 1995 sebagai seorang Creative Director Royal Ontario Museum. Mereka ketika itu sedang membuat model asli dinosaurus yang disebut “Maiasaura”. Pekerjaan itu sungguh luar biasa sulitnya. Mereka perlu mendatangkan material sejenis kayu besi seberat 2 ton atau sekitar ukuran 2 mobil Jeep dari kawasan hutan ke lokasi museum di kota. Kemudian dibuatlah prototype Maiasaura, dinosaurus jenis Cecak Raksasa (mother lizard), baik dengan ukurran dewasa, maupun ukuran bayi. Selama sekitar 2 tahun dengan biaya lebih dari ½ juta dollar, mereka membuat banyak percobaan, sehingga hewan dinosaurus itu bisa digerakan sebagaimana aslinya, baik berdiri, berjalan, makan, atau berkomunikasi. Banyak tehnik yang digunakan dengan berbagai software, animasi, yang melibatkan banyak ahli.
Tapi kini dengan dukungan teknologi dan dunia digital, untuk menghasilkan model digital dari dinasaurus Maiasaura bisa dilakukan dalam beberapa menit. Bahkan sambil minum kopi, kita bisa memproduksi model tersebut dengan biaya yang sangat murah, bahkan gratis. Kita hanya memerlukan sebuah smartphone saja, dan hasilnya jauh lebih bagus dibandingkan dengan yang pernah dilakukan Wujec lebih 20 tahun yang lalu yang menghabiskan uang sekitar ½ juta dollar dalam 2 tahun.
Apa yang kita lihat dari dua situasi yang berbeda ini?  Kita telah menempatkan teknologi menjadi bagian penting dari sebuah perubahan besar. Kita telah mencapai tahapan yang luar biasa yang tidak kita kenal sebelumnya. Tahapan ini yang kita kenal sebagai Revolusi Industri ke-4. Kecanggihan di bidang teknologi digital, perhitungan (computation), penyimpanan (storage), networking, dan software system, membuat dunia menjadi berubah pada situasi yang sulit kita bayangkan bentuknya. Hanya dalam waktu 2 dekade, sebuah proyek raksasa dengan menggunakan resources besar, kini bisa dilakukan hanya dalam beberapa menit. Itulah sebuah revolusi yang akan mengubah cara manusia demikian siknifikan.
Bagaimana Dunia Keuangan
Saya ingin mengatakan, pada kurun yang tidak terlalu lama lagi, kegiatan lembaga keuangan yang tradisionil, tidak lagi bisa beroperasi secara sendiri. Banyak perubahan yang harus dilakukan. Secara umum ciri lembaga keuangan yang ada sekarang ditandai oleh sebuah sistem formalitas yang kaku dengan dukungan sistem hukum tertulis yang harus dipenuhi, ke depan perlu dicari penyesuaiannya. Kegiatan pinjam meminjam dari surplus spending unit ke pihak deficit spending unit, yang biasa dilakukan melalui mekanisme dan perhitungan yang rumit, pasti menghadapi persaingan melalui cara yang lebih simpel. Kecepatan menjadi pertimbangan penting. Tidak mungkin mempertahankan kekakuan dan kerumitan yang sangat birokratis. 
Kini, dan ke depan di era digital, semua transaksi bisnis keuangan, akan banyak dilakukan secara lebih praktis dan cepat. Kelambatan yang bertele-tele dan Kekakuan yang birokratis dari sebuah sistem keuangan tradisionil, akan semakin ditinggalkan.

EKONOMI DUNIA; KINI DAN DIMASA DEPAN

toto zurianto


Tahun 60-an, hanya beberapa tahun setelah kekalahan Jepang pada Perang Dunia Kedua, mereka sudah bangkit dan menunjukkan tajinya sebagai calon penguasa ekonomi dunia yang baru. Banyak negara Eropa masih melakukan recovery, Jepang terus melebarkan sayapnya. Terutama melalui industri otomotif dan elektronika. Dunia saat itu mulai diwarnai oleh merek-merek Toyota, Honda, Sony, Matsushita dan puluhan nama produk Jepang lainnya. Termasuk jaringan industri keuangannya yang tidak ketinggalan.
Lalu selama puluhan  tahun Jepang menguasai sayapnya, meluas dan menguasai perekonomian, bahkan sampai ke Amerika, Eropa, kawasan Asia dan Afrika. Memasuki abad 21, Jepang mulai mengalami kesulitan. Beberapa negara industri baru, terutama Korea Selatan, muncul sebagai kekuatan yang juga luar biasa. Seperti Jepang, Korea benar-benar menjalankan strategi yang dilakukan Jepang, memulai dan menguasai industri elektronika, otomotif, perdagangan dan perkapalan. Muncul nama-nama Hyunday, KIA, LG, dan Samsung.

Kini Jepang dan terutama bidang industri elektronika dan otomotif, menghadapi fase yang tidak menguntungkan, bahkan ada yang mulai meredup. Koreapun mulai menghadapi tekanan. Cina, terutama pada 10 tahun terakhir, muncul sebagai kekuatan dan penguasa baru ekonomi dunia. Sama seperti Jepang dan Korea, Produk-produk otomotif, telekomunikasi, dan elektronika, mulai tidak asing di mata konsumen dunia.  Jepang yang mengejutkan dunia melalui Keretaapi Peluru Shinkansen di pertengahan tahun 60-an yang menggegerkan Eropa, kini menghadapi tantangan dari Cina. Melalui strategi pembangunan ekonomi yang mengandalkan kekuatan pasar, Cina membangun keretaapi cepat yang mampu menghubungkan Beijing Shanghai dalam waktu 6 jam untuk jarak sekitar 1226 KM. Untuk jarak sejauh itu kita mengeluarkan biaya sekitar $85, atau sekitar Rp 1,2 juta.

Beberapa perusahaan Cina mulai menguasai dunia. Tercatat, misalnya Alibaba yang didirikan Jack Ma. Kini menjadi perusahaan e-commerce paling besar di dunia. Terutama melalui penjualan on-line business to business. Begitu juga Lenovo yang sebelumnya pernah memberi IBM, kini menjadi pembuat PC paling besar di dunia. Nama-nama Industri dan Brand Cina yang lain misalnya, Huawei (equipment telecommunication and smart phone), dan Xiomi yang kini menjadi pesaing utama iPhone dan Samsung sebagai penghasil smartphone dan tablets (The Future of Almost Everything, Patrick Dixon, halaman 172-173).
-->
Banyak perubahan besar yang mewarnai perkembangan ekonomi dunia pada dekade terakhir ini. Kita perlu memberikan perhatian, sekaligus menyusun strategi yang lebih tepat untuk memenangkan persaingan atau bertahan untuk tidak tersingkir. Perlu memiliki gagasan strategi utama, apabila kita ingin hadir dan bisa bersaing.