Monday, 20 December 2021

Semoga Corona Berlalu

toto zurianto

Tulisanku tentang Virus Corona sebelum ini,  pada 27 Juli 2021, betapa virus Corona telah membuat kita menjadi sangat khawatir. Saat itu, terjadi pertambahan kasus baru yang mencapai 45.203 sehingga totalnya menjadi sebanyak 3.239.936. Jumlah yang sembuh memang cukup banyak tetapi yang meninggal setiap hari rata-rata di atas 2.000 orang.

Sepanjang bulan Juli, Corona menjadi momok yang sangat menakutkan. Setiap hari rata-rata terdapat pertambahan kasus baru sekitar 40.000 orang di seluruh Indonesia. Bahkan pada tanggal 15 Juli tercatat sebagai puncak kasus penyebaran Corona di Inonesia yang hari itu mencapai 56.757.

Lalu kemaren, Minggu 12 Desember 2021, situasi mencekam yang terjadi sepanjang bulan Mei sampai Agustus 2021 yang lalu, sejak September mulai menghilang dan situasinya memperlihatkan keadaan yang semakin membaik. Pertambahan kasus baru yang sebelumnya rata-rata bisa mencapai di atas 50.000 kasus baru per hari, terus menunjukkan gejala penurunan, menjadi 30.000 di bulan Agustus, bahkan pada akhir September, kasus pertambahan harian sudah menjadi sekitar 10.000 sehari. Bersamaan dengan itu, jumlah kematian akibat Covid-19 juga memperlihatkan kecenderungan penurunan yang siknifikan dari 2.000 kasus kematian per hari menurun menjadi sekitar 500 kasus per hari. Bahkan pada akhir September jumlah kematian harian sudah sangat turun menjadi sedikit di atas 100 orang, tepatnya 113 kematian pada tanggal 30 September 2021.

Hari Minggu kemaren tanggal 12 Desember 2021, pertambahan kasus positip tercatat sebanyak 163 orang dengan kesembuhan harian sebanyak 184 kasus pada hari yang sama. Demikian juga yang meninggal sudah satu digit, jumlahnya 7 orang.  

Meskipun kita masih dihantui oleh munculnya virus Omicron yang penyebaran cukup menakutkan, terutama di negara-negara di Afrika dan Eropa Barat. Beberapa negara Eropa barat yang sebelumnya menunjukkan gejala membaik, kini terpaksa kembali harus menjalankan kebijakan lock-down yang cukup ketat, antara lain; Inggris, Prancis, Jerman dan Belanda. Apa yang terjadi di Eropa Barat saat ini, hendaknya bisa kita jadikan pelajaran untuk tetap konsisten menjalankan protokol kesehatan.  Agaknya kita belum perlu menjadi terlalu bebas seperti membuka stadion sepakbola yang dijalankan di beberapa negara di Eropa Barat yang agaknya berpotensi membuat Virus Corona menjadi sulit untuk dikendalikan. Rasanya Indonesia tetap masih memerlukan Protocol Kesehatan yang ketat seperti yang kita jalankan pada setahun ini yang hasilnya relatif sangat baik. Ini salah satu cara kita untuk keluar dari perangkap Corona yang tetap masih menakutkan ini.

No comments: