Tuesday 27 July 2021

VIRUS CORONA MASIH SANGAT TINGGI

toto zurianto

Sejak pertama kali ditemukan di Indonesia, pada awal Maret 2020, sampai hari ini total penduduk Indonesia yang sudah terkena virus Corona 19 sebanyak 3.239.936 orang. Hari ini jumlahnya bertambah sebanyak 45.203 kasus baru dengan tambahan jumlah yang meninggal dunia kemaren sebanyak 2.069 orang sehingga total yang meninggal seluruhnya sebanyak 86.835 orang. Tetapi, kabar baiknya, jumlah yang sembuh kemaren juga meningkat, sebanyak 47.128, sehingga total yang sudah sembuh menjadi 2.596.820 orang.
Sejak pertengahan Juni sampai akhir bulan Juli 2021 ini, kasus Corona memang semakin memprihatinkan dan mengkhawatirkan. Kalau pada awal Juni 2021 sekitar 2 bulan yang lalu, jumlah tambahan positip Corona setiap hari sekitar 5.000 orang dengan tingkat kesembuhan setiap hari sekitar 5.000 - 6.000 orang dan yang meninggal dunia setiap hari pada kisaran 150-180 orang.
Lalu pada Minggu ketiga bulan Juni, jumlah kasus baru positip Corona sudah sekitar 20.000 orang setiap hari. Kemudian pada bulan Juli jumlah positip harian sudah mencapai 30.000 orang, dan mencapai puncaknya sehingga pernah mencapai 56.757 orang pada tanggal 15 Juli 2021. Sekarang tambahan kasus positip harian masih cukup tinggi pada kisaran 35.000 - 45.000 kasus setiap hari.

Jadi, kita masih perlu kerja keras menjalankan Protokol Kesehatan secara Ketat, menjalankan 5 M,  yaitu dengan selalu memakai Masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara lebih sering dan tetap menjaga jarak antara 1,5 sampai 2 meter.  Kemudian, sedapatnya kita menjauhi atau menghindari kerumunan, dan membatasi mobilisasi atau interaksi. 

5M ini memang tugas berat yang harus kita patuhi bersama, kita tidak mempunyai pilihan lain. Hal-hal yang kadang-kadang kita langgar, seperti pertemuan atau bekerja, belajar/sekolah, silaturahmi Hari raya, bahkan menjalankan acara kewajiban keagamaan, atau berkunjung ke restaurant/cafe atau ke Mal dan Pasar, apa boleh buat, semuanya harus kita hentikan dulu. Kita tidak mempunyai pilihan lain karena risiko terdampak atau tertular virus ini sungguh menakutkan, apalagi, kita juga menghadapi keterbatasan dalam pengobatan di rumah sakit, termasuk kekurangan obat dan fasilitas/alat, serta tenaga medis. Jadi, mari bersama, pertama menjaga diri kita sendiri-sendiri, juga menjaga orang lain, agar kita bisa terhindar dan mengurangi pada kasus yang mengkhawatirkan dan mematikan ini.

Kita di Indonesia ini, soal menghadapi Covid, kelihatannya jauh lebih rumit dan berat dibandingkan dengan yang dilakukan oleh negara-negara tetangga kita. Pertama kita masih mempunyai masalah kekurangan rumah sakit, fasilitasnya dan tenaga medis. Mungkin banyak gedung atau bangunan pemerintah atau swasta yang bisa kita sulap menjadi rumah sakit sementara, tetapi tetap saja kita mempunyai kekurangan pada fasilitas dan tenaga medisnya. Lalu yang kedua, kita juga selalu heboh dan akhirnya kekurangan obat-obat yang seharusnya bisa kita sediakan, termasuk misalnya kebutuhan terhadap Oksigen yang esensinya menjadi sangat penting pada kasus-kasus yang cukup berat. Dua hal ini menjadikan upaya penyelesaian kasus Covid 19 ini menjadi berat luar biasa yang menghendaki kita bisa lebih berpikir konseptual dan disiplin menjalankan protokol kesehatan secara lebih baik, patuh dan rela bekerja sama tetapi tentunya melalui pengawasan yang baik dan benar.

Hari ini Minggu 1 Agustus 2021
Hari ini Minggu 1 Agustus 2021, pemerintah mengumumkan, adanya tambahan kasus baru sebanyak 30.378 orang sehingga total seluruhnya menjadi 3.440.396 orang. Tetapi jumlah yang berhasil sembuh juga meningkat cukup siknifikan, hari ini mencapai 39.767, lebih banyak dari tambahan kasus baru. Meskipun jumlah yang meninggal masih cukup besar, terdapat tambahan sebanyak 1.604 orang. Tetapi ada perbaikan yang lumayan. Dengan semakin banyak masyarakat yang sudah mendapat suntikan vaksin dan tetap penuh komitmen menjalankan Prokes 5M yang ketat, ditambah dengan fasilitas rumah sakit dan tenaga medis semakin tersedia, kita optimis, kasus Covid ini semakin berkurang pada waktu akan datang. 

No comments: