Saturday, 10 July 2021

ARTIS DAN NARKOBA, SEMOGA HANYA KECELAKAAN

toto zurianto

Berita minggu ini yang trendy adalah musibah yang dialami artis/pengusaha terkenal Nia Ramadhani dan suaminya Ardi Bakrie, keduanya bersama sopir pribadinya, terpaksa berurusan dengan Kepolisian karena masalah narkoba. Mula-mula polisi menangkap sang sopir yang membawa narkoba jenis sabu seberat 0,78 gram yang menurut pengakuannya milik bossnya Nia Ramadhani. 
Selanjutnya kepolisian mengembangkan penyidikannya dengan melakukan penggeledahan ke rumah Nia di kawasan Pondok Indah, dan menemukan alat untuk menggunakan sabu yang dikenal sebagai bong. Mungkin karena Nia sudah ingin menjelaskan dan mengaku, akhirnya menjelaskan bahwa Nia beserta sang suami Ardi Bakrie bersama-sama sudah menggunakan sabu, katanya sudah sekitar 5 bulan.

Selama ini, publik memahami bahwa Nia termasuk artis yang baik tidak banyak masalah dan gosip. Sejak perkawinannya dengan Ardi, anak pengusaha dan politisi Abu Rizal Bakrie,  kehidupan mereka berjalan baik tanpa ada berita miring. Jadi memang banyak sahabatnya dan penggemarnya terkejut mendengar berita ini. Kita tidak tahu alasan dibalik, kenapa keduanya, suami istri bisa kompak menjadi pengguna sabu sementara reputasi keduanya terjaga begitu baik selama ini.

Tentu saja kita masih menunggu cerita akhir dari pengembangan kasus ini. Apakah keterlibatan keduanya pada kasus sabu ini, benar sebuah kecelakaan dan tidak sengaja. Artinya bukan residivis atau pengulangan karena sudah lama dilakukan. Kalau ini kasus baru,  atau sebuah kecelakaan, tidak ada pilihan kecuali melakukan tobat dan mengungkapkan semuanya secara terbuka, temasuk tujuan untuk membongkar jaringan pengedar yang dipastikan selalu berusaha menjual barangnya, tentunya paling menjanjikan kalau dilakukan lewat orang terkenal, baik politisi, artis ataupun pengusaha kaya.

Kita juga tidak tahu apakah pelarian ke narkoba atau sabu ini, sebagai salah satu cara untuk keluar dari situasi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih satu tahun yang membuat situasi menjadi tidak menentu, apalagi bagi public figure, pengusaha atau artis yang selama ini, banyak mempunyai aktivitas, sekarang terpaksa harus lebih banyak mengurung diri di rumah. Ini pelajaran penting bagi kita, perlu lebih kreatif memikirkan cara-cara positip mencari alternatif kegiatan lain karena lebih banyak berada di rumah. Sabu bukan saja memerlukan biaya yang besar, tetapi dampak negatifnya terlalu luas, tidak saja terhadap yang bersangkutan, juga keluarga, terhadap anak-anak dan orangtua. Kalau kita "kecelakaan" karena sabu atau narkoba, jadikan kecelakaan atau accident itu, hanya sekali saja dalam hidup kita. Jangan pernah mengulang kembali. Kata Nia, dia sudah mengecewakan banyak orang, melakukan perbuatan yang tidak baik, tidak bisa menjadi contoh yang terpuji. Sebuah pengakuan dan penyesalan yang sangat jelas. Nia juga meminta maaf kepada anak-anaknya. Ini sebuah pernyataan baik, tentunya dilakukan dari hati yang paling dalam. Dia menyesal karena sudah mengecewakan banyak orang.

Merebut Kembali Kepercayan
Paling penting dalam hidup ini adalah perbuatan menyesal karena sudah berbuat salah atau keliru. Bahkan dalam berita yang dikeluarkan BNN, disebutkan bahwa setelah melakukan pemeriksaan, BNN menetapkan untuk memberi rekomendasi kepada Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie untuk mengikuti Rehabilitasi. Tentu saja ini sebuah kesempatan bagi mereka untuk melakukan perbaikan, tobat nasuha istilahnya! Kesempatan luas bagi mereka yang mungkin terkena musibah narkoba atau sabu, setiap orang yang pernah bersalah, mempunyai kesempatan untuk menjadi baik kembali. Rebutlah kepercayaan yang sempat hilang ini. Kalau memang ini sebuah kecelakaan,  jadilah tokoh penting untuk menghilangkan narkoba dari bumi pertiwi. Kepercayaan yang pernah hilang itu, perlu direbut kembali, dibuktikan kepada banyak orang sehingga semuanya menjadi tidak kecewa lagi. Kehidupan masih panjang. Walau kita pernah berbuat salah, kita masih mempunyai waktu untuk menjadi pribadi yang lebih baik di masa mendatang. 

No comments: