BUKU RAPI JALI
Saya termasuk penggemar cerita Dewi Lestari, sejak zaman Super Nova, tetapi saya mulai menyukai Dee Lestari setelah membaca Perahu Kertas, Filosopi Kopi dan Madre. Saya suka sekali ketika Dee menyampaikan cerita-cerita masa lalu, misalnya cerita tentang si pembuat roti Madre yang begitu indah disampaikan, tidak saja tentang cara membuat Roti zaman doeloe, juga tentang orang-orangnya yang terlihat lebih sederhana, dengan alur yang sederhana enak dinikmati. Cerita Madre misalnya membuat saya membayangi bagaimana sebuah pabrik Roti zaman doeloe, apakah Roti Lauw, atau Tan Ek Tjoan yang sangat terkenal di Jakarta.
Kini setelah cukup lama tidak membaca Bukunya Dee Lestari, sejak tahun lalu, kita bisa mengikuti Buku Rapi Jali yang dibagi dalam 3 bagian, Rapi Jali 1, Mencari. Kemudian Rapi Jali 2, Menjadi, dan akhirnya Rapi Jali 3, Kembali. Meskipun Rapi Jali ini sudah lebih dahulu hadir dalam bentuk digital, tapi saya selalu menunggu edisi cetak yang menurut saya, lebih enak dinikmati karena bukunya semakin lama semakin jelek setelah dibuka berulang-ulang, dibawa kemana-mana, kadang-kadang basah atau terlipat, atau jatuh. Buku edisi cetak juga sering menjadi alat untuk berkenalan sesama penggemar buku, terutama ketika kita meletakannya di atas meja ketika kita berada di sebuah tempat umum seperti di kedai kopi.
No comments:
Post a Comment