Ikhlas adalah sesuatu yang
nilainya paling luar biasa. Kita, masyarakat Indonesia seharusnya kembali
kepada nilai-nilai keIkhlasan dalam berbagai aktivitas kita. Tidah pamrih dan
tidak untuk kepentingan pribadi.
Pemimpin (leaders) dituntut untuk visioner,
competent, berani mengambil keputusan (courage) dan mampu mengelola sumber daya
alam dan manusianya (managing resources), serta bisa mengeksekusi visi menjadi
realita. Pemimpin juga dituntut untuk selalu belajar dan mau menerima kritik
dan saran orang lain, bahkan oleh orang yang tidak menyukainya.
Lalu ketika
semuanya dibalut oleh nilai ikhlas, maka itulah makna sebenarnya dari seorang
pemimpin. Mungkin dia yang kini kita idolakan dan harapkan, belum mempunyai
semuanya. Tapi banyak hal yang sudah dimilikinya. Tugas kita membantu untuk
membangun kapasitas dan legacy kepemimpinannya. Kita menginginkan Pemimpin yang
ikhlas yang memunculkan daya pikat (magnitude) untuk melahirkan kreativitas dan
inovasi, tetapi tetap Ikhlas, atau humble.
Tetapi, pemimpin tentu saja harus berada di depan dan menjadi penentu arah. Pemimpin adalah dia yang secara relatif bisa diandalkan dan tempat kita selalu merasa aman, merasa terlindungi dan membuat kita tidak ragu untuk mengeluarkan potensi kita. Kita menginginkan orang yang secara konseptual dan praktikal berada pada level yang lebih tinggi yang membuat kita terpanggil untuk melakukan banyak hal. Kehebatan pemimpin akan memberi inspirasi dan motivasi untuk melahirkan prestasi luar biasa. Tetapi selalu ikhlas dan tawaddu'. Jangan serahkan diri anda kepada orang yang terlalu suka memuji diri sendiri, merasa telah berbuat banyak dan sering tidak ikhlas dalam melakukan sesuatu. Kita sedang mencari pemimpin yang seperti ini.
No comments:
Post a Comment