Anak Medan tahun 1970-an, pasti kenal sama band ini, The Rhythm Kings. Tahun 1970-an sampai tahun 1980-an, di Medan berkembang banyak band-band lokal, dismaping the Rhythm Kings, yang lain seperti Band The Great Session yang dimotori oleh Teruna Jasa Said (anak pemilik Koran Waspada) dan Rizaldi Siagian (drummer dan pemain Gondang Batak), ada juga band The Minstrel's yang diperkuat Jelly Tobing (drummer), Mamad (bassist) dan Fadhil (Guitar Ivo's Group). 3 band ini selalu bersaing untuk memenangkan Top Band Medan. Di samping itu, masih ada band Freemen dan Destroyer (dengan Vocalist Guntur Simatupang), juga band Perempuan The Marati (band dari Taman Ria Medan) dan band D'Sys (band yang didukung oleh anak-anak perempuan Penjahit Chaidir Medan).
Band the Rhythm Kings yang berdiri tahun 1967, utamanya didukung oleh anak keluarga Madja Purba yang pernah menjadi Walikota Medan pada tahun 1958-1961, mula-mula yang aktif, Darmawi Purba (Mawi) yang waktu itu tercatat sebagai mahasiswa di Fakultas Tehnik USU Medan, bersama Darmawan Purba (Mawan) yang kuliah di Fakultas Kedokteran USU Medan.
Sejak dibentuk tahun 1967, Darmawi, dikenal sebagai Mawi, berperan sebagai pembetot gitar Bass merangkap sebagai Vocalist utama, sedangkan abangnya Darmawan, Mawan sebagai Lead Guitar, juga Vocalist. Pemain lain termasuk Reynold Pangabean sebagai Drummer, yang nantinya pindah ke band the Mercy's. lalu ada juga Muchsin yang memainkan Guitar Rhythm. Formasi awal ini umumnya hanya bermain disekitar Kota Medan saja, dulu lebih banyak pada pesta-pesta Dansa dan acara di Sekolah-sekolah. Dulu belum banyak bermain di Gedung-gedung pertemuan (show) dan belum terjun ke dunia rekaman.
Setelah Reynold keluar, posisinya sebagai Drummer diganti oleh Ayun dan diperkuat oleh salah seorang keluarga Purba abang dari Darmawi dan Darmawan yang bernama Darma Purba sebagai Saxophonist dan Vocalist.
Pada pertengahan tahun 1970-an Formasi band the Rhythm Kings berubah lagi, kini menjadi; Darmawi sebagai Bassist dan Vocalist, Darmawan Lead Guitar dan Vocal, Darma pemain Saxophone dan Vocalist. Diperkuat anggota baru, Yahya sebagai Drummer menggantikan Ayun, lalu Raja Muda Nasution sebagai Organist/Keyboardist juga merangkap Vocalist. Formasi ini tercatat sebagai formasi paling sukses yang membawa The Rhythm Kings sukses bermusik di banyak panggung di Sumatera Utara, Aceh sampai Malaysia. Juga the Rhythm Kings mulai memasuki dunia rekaman d Purnama Record dan Remaco di Jakarta yang berhasil melahirkan 2 Album Pop Indonesia dan 2 Album Pop Melayu.
Album Tinggal Kenangan dirilis tahun 1972, antar lain melahirkan beberapa Hit seperti, Tinggal Kenangan, Cinta Suciku dan Sunyi. Sedangkan pada Album kedua Pujaanku menuai lumayan sukses, terutama di Sumatera Utara, beberapa lagu yang cukup terkenal seperti, Pujaanku, Maafkan dan Kisah Sepasang Burung.
RHYTHM KINGS SUKSES MEMAINKAN DENDANG MELAYU
Meskipun the Rhythm Kings lebih banyak memainkan aliran musik Rock, termasuk lagu-lagu Led Zeppelin, Deep Purple dan Grand Funk Railroad, terutama pada pertunjukan di panggung hiburan seperti di Medan Fair, Taman Ria dan Gedung Olah Raga Medan, tetapi seperti seluruh band di Indonesia, pada tahun 1970-an, the Rhythm Kings juga mengeluarkan Album Pop Melayu, bahkan sampai 2 volume. Rhythm Kings mengikuti jejak sukses Koes Plus, Panbers, the Mercy's, mengeluarkan Album Pop Melayu dengan lagu daur ulang dan lagu-lagu ciptaan sendiri. Album Pop Melayu 1 antara lain berisi lagu Aiga, lagu lama yang juga dinyanyikan kembali oleh band D'Lloyd's. Selain lagu Aiga, lagu lainnya antara lain; Sengsara, Hidup Sendiri, Pantun Gembira dan Ya Mustafa. lagu Ya Mustafa termasuk meledak di Medan dan Sumatera Utara. Iramanya cukup jenaka, cocok untuk konsumsi masyarakat Melayu di Tanah Deli. Pada Album Pop Melayu Volume 2 antara lain ada lagu Si Nasib Malang, Zaman Edan, dan Putus Kasih.
ALHAMDULILAH MARI MENIKMATI THE MERCYS + RHYTHM KINGS
Sudah lama kita tidak mendengar aktivitas band The Rhythm Kings, seperti band-band Indonesia tahun 1970-an yang lain, tentu saja, band the Rhythm Kings sudah tidak aktif lagi. Beberapa personilnya sudah tiada. Kalaupun masih ada, kebanyakan sudah tidak aktif lagi. Setahuku, saat ini, seperti band the Mercy's, yang masih aktif cuma Bang Erwin Harahap yang masih berdendang dengan beberapa personil baru membentuk Erwin Mercy's Band dan cukup aktif melakukan Streaming show atau Live di tempat-tempat tertentu. Band Panjaitan Bersaudara Panbers juga jarang tampil, memang masih ada personil lama yang masih bermain musik seperti Bang Asido yang bersama kawan-kawan baru kadang-kadang masih main musik bersama New Panbers. Aku sempat menyaksikan Show bersama Erwin Mercy's Band dan Panbers di Aula Soehana CBD pada 10 Maret 2023 lalu melalui Konser Dalam Kerinduan. Erwin Mercy's Band rencananya pada Sabtu depan ini, 28 Oktober 2023 akan main di Toba Dream Cafe Jalan Saharjo, alhamdulilah Erwin Mercy's band akan diperkuat oleh salah seorang pemain Keyboard hebat asal the Rhythm Kings Bang Raja Muda Nasution yang akan memainkan organ ala the Mercy's. Mari kita nonton kembali, ada Erwin Mercy's Band yang akan diperkuat oleh Bang Raja Muda Nasution, juga pemain Saxophone/Flute-nya, Yuyun Georgia yang merangkap sebagai Vocalist. Mari melepas Kerinduan menikmati The Mercy's berbau The Rhythm Kings.
No comments:
Post a Comment