Wednesday, 25 February 2015

Masalah Asuransi Kredit Mobil di Bank CIMB Niaga

toto zurianto

Saya termasuk orang yang suka mencoba memanfaatkan berbagai fasilitas sektor jasa keuangan secara maksimal. Juga karena keterbatasan dana dan memerlukan pinjaman, saya punya pengalaman cukup banyak untuk memanfaatkan fasilitas Kredit dari bank. Termasuk yang paling sering adalah Kredit Kepemilikan Mobil di bank (KPM), dalam hal ini terutama dari Bank (CIMB) Niaga. Mungkin sudah sejak tahun 1997 untuk pertama kalinya saya memanfaatkan fasilitas itu. Lalu melakukannya beberapa kali lagi. Terakhir hampir 3 tahun lalu, saya juga mengambil fasilitas kredit mobil di CIMN Niaga.  Biasanya bersamaan dengan persetujuan kredit, saya juga langsung membayar asuransi total selama 3 tahun (sesuai jangka waktu pinjaman). Tentu saja asuransi harus membayar police asuransi All Risk yang perusahaan asuransinya ditentukan sendiri oleh bank yang bersangkutan dengan bunga yang tidak mungkin bisa kita tolak atau ditawar.
Pokoknya selama kita mempunyai keperluan untuk meminjam, maka semua persyaratan harus kita setujui. Seingat saya, nasabah peminjam uang (debitur) adalah seorang yang hanya diberikan pilihan, mau menggunakan fasilitas kredit, atau tidak. Lalu tandatangan, bahkan sering tidak dibaca karena kita memerlukan dengan segera fasilitas pinjaman dari bank.
Yang menjadi persoalan, saya sampai saat ini, sudah lebih 2,5 tahun mendapatkan fasilitas kredit dari Bank CIMB Niaga, saya belum mendapatkan police asuransi dimaksud. Lalu ketika saya menghubungi bank CIMB Niaga sebulan lalu, dengan telephone sekitar 6 kali telephone, dan diminta menulis email (sudah empat kali email), sampai sekarang ternyata belum ada penyelesaian.
Menurut Customer Care Bank CIMB Niaga (Ibu Nugie), perusahaan asuransi mobil saya adalah Asuransi Raksa. Saya mencoba berhubungan langsung dengan Asuransi Raksa, dan setelah menyesuaikan dengan nomor rangka dan nomor mesin kenderaan, diperoleh info dari pihak Asuransi Raksa, bahwa benar kenderaan saya mendapat fasilitas asuransi dari perusahaan tersebut, tetapi sudah berakhir (hanya 1 tahun saja). Saya terkejut, tetapi saya mencoba menghubungi Bank CIMB Niaga, mungkin asuransinya dipindahkan ke perusahaan asuransi lain. Hanya saja sampai hari ini saya belum mendapatkan jawaban dari Bank CIMB Niaga. Apa yang harus kita lakukan, padahal kita harus meng-klaim ke perusahaan asuransi akibat kondisi kenderaan yang harus diperbaiki. Mungkin pengalaman ini tidak terlalu berarti bagi banyak orang. Tetapi, untuk menjamin sebuah sektor jasa keuangan Indonesia yang baik dan dipercaya, tentu saja banyak hal yang harus diperbaiki oleh semua pengguna sektor jasa keuangan Indonesia. Termasuk oleh konsumen sendiri seperti saya, yang harus melakukan check and re-check atas hal-hal yang disampaikan atau dikerjakan pihak industri jasa keuangan (dalam hal ini Bank CIMB Niaga).

Tuesday, 24 February 2015

Transformasi Organisasi

toto zurianto

Salah satu bagian penting yang harus hidup dan menjadi nafas sebuah organisasi adalah melakukan transformasi. Sebuah organisasi, baik organisasi swasta (private) maupun organisasi milik negara atau pemerintah, selalu dihadapi oleh tantangan eksternal yang memaksanya untuk melakukan penyesuaian atau perbaikan. Perkembangan eksternal yang selalu tidak bisa dicegah, terutama akibat pengaruh perkembangan teknologi, membuat setiap orang dituntut melakukan penyesuaian. Kegagalan atau keenganan sebuah organisasi untuk melakukan perubahan atau adaptasi, lambat laun akan membuat organisasi tersebut menjadi kehilangan jiwa dan eksistensinya.

Tren ke depan, tentunya bukan saja akibat pengaruh teknologi yang perkembangannya tidak bisa dicegah. Tetapi termasuk juga cara-cara pengelolaan organisasi (business process) yang menghendaki segala sesuatunya dilakukan secara cepat. Para customers dan stakeholders biasanya mempunyai pilihan dan alternatif. Organisasi tidak bisa hanya diam saja. Semuanya menghendaki kecepatan dan pelayanan yang lebih baik. Itulah yang harus dikerjai orang-orang dalam organisasi.

Jadi proses transformasi menjadi sesuatu yang tidak bisa kita hindari. Inilah yang harus hidup dan menjadi jiwa orang-orang yang ada dalam sebuah organisasi. Kita perlu senantiasa melakukan transformasi. Kita perlu memberikan pelayanan yang cepat, efisien dan efektif. Tidak ada tawar-menawar. Tetapi tentu saja, imbalan dari setiap prestasi, akan seimbang. Selalu ada reward yang menarik dan bersaing bagi orang-orang terbaik yang memberikan lebih. Selalu ada peringatan dan punishment bagi orang-orang yang kurang memberikan kontribusi. Persaingan adalah jiwa yang harus dihidupkan ketika kita akan melakukan proses transformasi. Orang terbaik harus dihargai. Orang yang sedang, diberikan reward sedang. Orang yang kurang, harus diberikan kurang seraya dibina dan dibimbing agar menjadi lebih baik. Itulah proses transformasi yang sesungguhnya.

Gedung Merdeka, salah satu gedung kantor Otoritas Jasa Keuangan di Jl. Budi Kemuliaan.


Ketua Otoritas Jasa Keuangan Dr. Muliaman D. Hadad bersama peserta PCS-OJK Angkatan 1.

Saturday, 21 February 2015

Lion Air delay parah; harus bagaimana?

toto zurianto

Minggu ini, tepatnya sejak Rabu (18 Februari 2015) sampai Jumat (20 Februari 2015), selama 3 hari, Lion Air, maskapai low carrier Indonesia paling besar, mengalami delay penerbangan luar biasa. Di Jakarta, Semarang, Jogja, dan Medan, serta kota-kota lain, ratusan dan ribuan penumpang tidak bisa berangkat. Tentu saja dengan berbagai alasan, mulai tidak ada penjelasan dari petugas Bandara, sampai pembayaran refund yang juga tidak jelas, juga pemberian makanan karena harus menunggu ber jam-jam di Bandara, semuanya menyebabkan penumpang pada ngamuk. Indonesia mengamuk, dan ini jelas merugikan banyak pihak. Apalagi, kita bisa menyaksikan bagaimana tindakan anarki tidak mampu ditahan oleh sebagian calon penumpang yang memaksa petugas counter check-in harus pergi dari komputernya.

Pada akhirnya, setelah ber-jam-jam, setelah beberapa hari, pihak manajemen memberikan penjelasan tentang penyebab kekisruhan ini. Beberapa pesawat, dengan berbagai penyebab, antara lain adanya kerusakan mesin akibat adanya burung yang memasuki mesin, membuat delay tidak bisa dihindari. Kalau beberapa pesawat yang harus parkir, maka delay berjamaah menjadi ber-multiplier effect. Ada efek bertubi-tubi yang dialami oleh rencana penerbangan Lion Air.

Mungkin Sabtu ini (21 Februari 2015), Lion Air akan bisa membuat keadaan menjadi normal. Tetapi besar sekali pembelajaran yang dialami manajemen dan pemilik. Agar Lion Air mampu menjadi yang terbesar di Indonesia, bahkan mengalahkan Garuda sebagai Indonesian flight carrier yang sahamnya terutama dimiliki oleh pemerintah, memang perusahaan ini mendesak untuk bisa dikelola secara profesional. Terlalu besar asset perusahaan ini. Pesawatnya (yang relatif berusia muda, seperti Boeing 737 series 900) sudah lebih 110, bahkan bisa menjadi 150 dalam beberapa tahun kedepan karena perusahaan ini juga memesan ratusan Airbus series A320.

Perusahaan penerbangan bisa besaer, bukan saja karena pesawatnya banyak dan mampu melayani ratusan tujuan perjalanan. Masa 10-20 tahun, adalah waktu penting untuk melakukan pembenahan di bidang manajemen, termasuk soal pelayanan darat, perawatan pesawat, SDM pendukung, atau sistem-sistem yang akan membuat perusahaan menjadi terbaik. Ini masa terbaik bagi Lion Air untuk melakukan pembenahan. Mungkin bukan hanya Lion Air, tetapi juga Garuda dan perusahaan penerbangan lain.
Indonesia yang semakin maju dan kini memerlukan pelayanan penerbangan yang terbaik, merupakan pasar penting yang harus diperhatikan dan dibenahi.


Wednesday, 18 February 2015

Kisruh KPK POLRI; belum selesai

toto zurianto

Belum sepenuhnya selesai, tetapi hari ini Presiden Jokowi membatalkan pengusulan Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kapolri yang kontroversial, tetapi sudah disetujui DPR. Persoalan belum selesai meskipun secara bersamaan Presiden sudah menetapkan 3 Pimpinan (sementara) KPK, yaitu; Taufiqurrahman Ruki, Indriyanto Senoadji, dan Johan Budi  untuk menggantikan Abraham Samad (ketua KPK) dan Bambang Wijayanto (Wakil ketua KPK) yang ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian.
Sebagai pengganti Budi Gunawan, Presiden mencalonkan Komjen Badrodin Haiti, sekarang Wakapolri dan Plt Kapolri sebagai calon Kapolri.

Keputusan Presiden belum menyelesaikan masalah, tetapi lumayanlah. Dalam waktu dekat, kalau Komjen Badrodin lolos Fit and Proper Test DPR, tentunya dia akan segera dilantik. Semoga Komjen Badrodin tidak tersangkut persoalan yang sama dengan Komjen Budi Gunawan, terutama soal rekening gendut. Ada baiknya, Presiden memanfaatkan informasi KPK dan PPATK untuk menjamin, bahwa Komjen Badrodin Haiti, tidak saja Profesional di Kepolisian, tetapi sekaligus bersih, tidak terlibat korupsi, dan memiliki semangat (passion) pada gerakan pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Semoga Komjen Badrodin termasuk pemimpin Polri yang punya visi untuk membersihkan kepolisian, meningkatkan profesionalisme polisi, dan membuat polisi di level bawah dapat hidup secara sejahtera.

Lalu KPK, buat sementara kita lega, para Pimpinan sementara KPK adalah orang-orang yang selama ini dikenal sebagai orang-orang yang mempunyai reputasi dalam gerakan pemberantasan korupsi.

Thursday, 5 February 2015

Citibank Indonesia; Sering menjengkelkan

toto zurianto

Citibank Jakarta yang menjengkelkan

Saya termasuk pelanggan Citibank terlama. Credit Card membership sejak 1991, sudah 24 tahun. Meskipun termasuk bank besar dan terkenal, tapi sering juga menjengkelkan. Terutama soal pelayanan dan pemaksaan untuk membuka rekening. Berkali-kali karyawan atau Agent Citibank menelephone untuk membuka Citi PremierMiles Card, tapi saya tolak. Akhirnya secara sepihak rekening itu dibuka juga (oleh Citibank) dengan mengirim kartu ke saya. Katanya kalau  tidak diaktifkan, tidak apa-apa. Artinya, kartu akan berlaku kalau saya aktifkan.
Anehnya, kartu itu, tiba-tiba aktif (4617-7820-9020-75XX) dan mengirimkan lembar tagihan ke saya. Tidak banyak, cuma Rp234.079 yang harus saya bayar tanggal 16 Februari 2015.

Sulit juga mengetahui, tagihan apa itu. Lalu saya telephone tanggal (5 Feb 2015; sekitar jam 14.00). Katanya itu tagihan kartu saya yang lain Citibank (4541-7900-6164-5XXX). Katanya, saya juga mengikuti  program single tagihan! Apa pulak ini. Bagaimana mungkin, tanpa persetujuan saya, suatu tagihan dari suatu kartu (rekening, 4541 ..), harus pindah ke kartu (rekening lain, 4617 ...) yang sebenarnya tidak pernah saya buka.

Lalu, untuk menghilangkannya, saya harus membayar tagihan pada suatu kartu/rekening (Citi PremierMiles) yang tidak pernah saya buka.

Memang sangat menjengkelkan - How worst and stubborn the Citibank of Indonesia today.