Salah satu bagian penting yang harus hidup dan menjadi nafas sebuah organisasi adalah melakukan transformasi. Sebuah organisasi, baik organisasi swasta (private) maupun organisasi milik negara atau pemerintah, selalu dihadapi oleh tantangan eksternal yang memaksanya untuk melakukan penyesuaian atau perbaikan. Perkembangan eksternal yang selalu tidak bisa dicegah, terutama akibat pengaruh perkembangan teknologi, membuat setiap orang dituntut melakukan penyesuaian. Kegagalan atau keenganan sebuah organisasi untuk melakukan perubahan atau adaptasi, lambat laun akan membuat organisasi tersebut menjadi kehilangan jiwa dan eksistensinya.
Tren ke depan, tentunya bukan saja akibat pengaruh teknologi yang perkembangannya tidak bisa dicegah. Tetapi termasuk juga cara-cara pengelolaan organisasi (business process) yang menghendaki segala sesuatunya dilakukan secara cepat. Para customers dan stakeholders biasanya mempunyai pilihan dan alternatif. Organisasi tidak bisa hanya diam saja. Semuanya menghendaki kecepatan dan pelayanan yang lebih baik. Itulah yang harus dikerjai orang-orang dalam organisasi.
Jadi proses transformasi menjadi sesuatu yang tidak bisa kita hindari. Inilah yang harus hidup dan menjadi jiwa orang-orang yang ada dalam sebuah organisasi. Kita perlu senantiasa melakukan transformasi. Kita perlu memberikan pelayanan yang cepat, efisien dan efektif. Tidak ada tawar-menawar. Tetapi tentu saja, imbalan dari setiap prestasi, akan seimbang. Selalu ada reward yang menarik dan bersaing bagi orang-orang terbaik yang memberikan lebih. Selalu ada peringatan dan punishment bagi orang-orang yang kurang memberikan kontribusi. Persaingan adalah jiwa yang harus dihidupkan ketika kita akan melakukan proses transformasi. Orang terbaik harus dihargai. Orang yang sedang, diberikan reward sedang. Orang yang kurang, harus diberikan kurang seraya dibina dan dibimbing agar menjadi lebih baik. Itulah proses transformasi yang sesungguhnya.
Gedung Merdeka, salah satu gedung kantor Otoritas Jasa Keuangan di Jl. Budi Kemuliaan. |
Ketua Otoritas Jasa Keuangan Dr. Muliaman D. Hadad bersama peserta PCS-OJK Angkatan 1. |
No comments:
Post a Comment