Tuesday 12 March 2019

Boeing 737 MAX 8

toto zurianto

Minggu malam waktu Indonesia (10 maret 2019), sebuah pesawat penumpang milik maskapai terbesar Ethiopia, Ethiopian Airlines, jatuh 6 menit setelah lepas landas. Pesawat jenis Boeing 737 MAX 8 series ini, rencananya akan terbang dari Addis Ababa di Ethiopia menuju Nairobi, membawa 157 penumpang, termasuk awal pesawat. Seluruhnya diperkirakan tewas.
Banyak yang terkejut ketika mendengar kecelakaan ini, terutama ketika diketahui jenis pesawat yang jatuh adalah B-737 MAX 8, sama jenisnya dengan kecelakaan yang menimpa pesawat Lion Air JT160 lima bulan lalu di perairan Bekasi. Lion Air jatuh setelah mengudara selama 12 menit pada perjalanan dari Jakarta menuju Pangkal Pinang. Pesawat Boeing 737 MAX 8 termasuk series 737 yang paling baru. Beberapa negara, termasuk Indonesia, Cina langsung menghentikan operasional pesawat sejenis.
Salah satu yang menjadi pertanyaan adalah, apa yang dihasilkan Boeing setelah kecelakaan yang menimpa pesawat Lion Air JT160? Beberapa analist internasional memperkirakan ada hal yang perlu mendapat perhatian atas kecepatan vertikal yang dinilai tidak stabil ketika pesawat baru saja lepas landas. Kecepatan pesawat pada waktu tinggal landas diperkirakan tidak normal sehingga awak pesawat perlu melakukan langkah-langkah tertentu yang memerlukan perbaikan.
Sayang semua hal belum tuntas diselesaikan. Sementara belum ada rekomendasi tuntas atas kecelakaan yang menimpa Boeng 737 MAX 8 milik Lion Air, semua hal dinilai cukup stabil, aman dan tidak memerlukan perbaikan apa-apa.
Kita belum tahu, bagaimana sikap kita menghadapi situasi ini. Tidak tertutup kemungkinan, tidak lama lagi, pesawat yang kini di-grounded, akan beroperasi kembali. Perusahaan penerbangan tentu akan rugi apabila pesawat tidak beroperasi. Tetapi bagaimana concern kita atas aspek keselamatan? Apakah calon penumpang akhirnya akan memutuskan, apakah berangkat menggunakan B-737 MAX 8, atau membatalkan perjalanannya? Kita belum mempunyai jawaban. Paling tidak sampai saat ini, saya merasa cukup khawatir jika harus menggunakan pesawat jenis Boeing 737 MAX 8. Semoga kekhawatiran saya salah.

No comments: