Friday 8 March 2019

Manchester United Not PSG

toto zurianto

Pertandingan Sepak Bola sungguh menarik dan sering tidak dapat diduga. Bahkan pada level atas sekalipun seperti klub-klub elit Eropa. Manchester United misalnya, salah satu klub paling elit dalam 10 tahun terakhir ini, sejak awal tahun ini berjalan tertatih-tatih. Sebagai salah satu the Four di Liga Inggris, Manchester United berjalan sangat tidak stabil. Tahun ini  mereka banyak mengalami kekalahan dan berada jauh di bawah Liverpool, Manchester City, Tottenham Hospur, Chelsea, bahkan Arsenal. Ini situasi sangat jelek. Gawang Manchester United juga terlalu banyak digempur lawan pada setiap pertandingan. Kelompok penggemar sungguh merasa paling tertekan.
Bahkan Manchester United yang masih diperkuat pemain-pemain hebat, harus mengalami kejadian menyedihkan. Memang cukup banyak pemain muda, tetapi secara umum, United tetaplah tempat talenta hebat sepak bola.
Ada Paul Pogba yang sangat berbakat dan telah memenangkan Piala Dunia bersama Prancis. Pemain lain, Romelu Lukaku (Striker nasional Belgia), David De Gea (Spanyol), Matic, Herera, Rashford, Chris Smalling, Ashley Young, Mata, Alexis Sanches.
Tidak tahu penyebabnya, tetapi akhirnya berujung pada pemecatan pelatih flamboyan Jose Mourinho.
Sejak bulan Desember 2018, kepelatihan United beralih kepada Ole Gunnar Solskjaer, eks pelatih Molde dari Norwegia yang juga mantan pemain Manchester United era Alex Ferguson.
Kini situasinya berbeda. Kurang 3 bulan menangani United, Ole memenangkan 14 pertandingan di seluruh ajang kompetisi, 2 berakhir seri, dan hanya 1 kekalahan melawan Paris Saint German PSG 0-2 di Liga Champion di depan fans Manchester di Old Trafford. Tetapi United berhasil rebound dengan menundukkan dan menyingkirkan PSG di Paris dengan score 1-3 dan melaju ke perempat final (Quarter Final).



Rashford, Ole Gunnar Solskjaer, and Romelu Lukaku

Pemain Muda, banyak yang di bawah 20 tahun.

Melalui 14 kemenangan, diantaranya 10 kali di Liga Inggris membuat posisi Manchester United bergeser dari posisi 7 atau 8 menjadi nomor 4 saat ini. Beberapa pesaing sudah dikendalikan, antara lain menang atas Tottenham Hotspur, Chelsea, dan Arsenal. Dengan Liverpool berbagi angka 0-0. Terakhir dengan menundukkan PSG, sedikit peluang mulai terbuka. Ada semangat dan kebanggaan di dada pemain dan fans United. Sejak era Sir Alex, baru kali ini, suasana klub menjadi lebih bergairah. Ada 3 pelatih sejak Sir Alex, David Moyes, Van Gaal, dan Jose Mourinho yang mencoba menangani Manchester United. sayang semuanya belum mampu membuat para fans bergembira. Mungkin sekarang awal dari kejayaan Manchester United kembali.

No comments: