Saturday 11 July 2015

Indonesia; Gojek

toto zurianto

Kini, setelah taxi Uber dan Grab Taxi, lalu Gojek menjadi trend. Memang sejak puluhan tahun, Ojek menjadi sebuah moda transport yang luar biasa. Di semua tempat, sekarang tidak lagi di kota besar yang macet. Bahkan di perkampungan, ojek telah menjadi sarana transportasi yang luar biasa. Tentu saja karena praktis, cepat, dan mungkin dirasakan cukup murah.

Lalu kini seperti menjadi semakin "diakui". Kini mulai dikelola dengan dukungan smart telephone atau sekedar telephone genggam biasa. Hanya dengan sms, kita bisa memesan ojek dan diantar kemana saja kini mau. Bahkan untuk sekedar mengantarkan surat atau membeli makanan kesukaan. Adalah Gojek yang piunya ide. Bisa dipanggil kapan saja, lalu mau beli makanan apa saja. Semuanya serba praktis.

Lalu apakah ini menjadi sebuah model transportasi yang diakui? ini pertanyaan penting bagi pemerintah dan orang-orang yang mengatur soal transportasi. Mungkin ojek masih diperlukan. Tetapi jelas sangat tidak ideal. Memang cepat dan praktis, apalagi untuk kota Jakarta yang sangat macet. Tapi apakah lantas kita bisa menerima moda transportasi ini yang jelas tidak termasuk aman. Bahkan mungkin mahal.

Banyak kita terlalu memikirkan persoalan jangka pendek dan suka praktis. Indonesia, pemerintah harus mulai memikirkan sistem transportasi yang lebih baik, aman, cukup murah dan menjangkau semua tempat yang banyak diinginkan masyarakat. Angkot-angkot juga harus mulai diganti dengan bus-bus kita atau antar kota yang lebih baik. Apalagi Ojke. Jangan sampai kita berpikir bahwa Ojek adalah jawaban. Kini memerlukan moda yang lebih baik dan teratur. Indonesia harus memikirkan sebuah sistem. Bukan penyelesaian jangka  pendek.

1 comment:

Fari said...

Jakarta, Aktual.com — Alasan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan faktor ekonomi yang membuatnya mendukung gojek menuai kritik. Indonesian Traffic Wacth (ITW) melalui Ketuanya Edison Siahaan menilai tidak ada alasan yang dapat dibenarkan jika melanggar Undang-Undang.

“Sebagai negara hukum maka seluruh aktivitas harus memiliki landasan hukum. Jadi apapun alasannya tidak dibenarkan melanggar hukum meskipun dengan alasan dijadikan sebagai solusi ,” kata Edison kepada Aktual.com, Jumat (6/8).

Ahok Setuju Soal Gojek, ITW: Itu Contoh Buruk Pemimpin