Monday 1 July 2019

Menjadi diri kita sendiri

toto zurianto

Paling penting adalah bagaimana agar kita bisa menjadi diri kita sendiri "be ourself". Sulit karena hal-hal yang dari luar (eksternal) sering lebih dominan. Bahkan mengganggu nilai-nilai internal yang menjadi pegangan kita sehari-hari. Ini sebuah kondisi biasa, dan harus dihadapi. Hanya saja, sering kita berusaha memaksa kemauan dan kemampuan kita. Kita tidak terlalu memperhatikan keinginan atau kebiasaan orang lain. Kita tidak terlalu terbiasa bersikap lebih toleran. Di Amerika, meskipun kita bisa menjumpai perbedaan-perbedaan di antara masyarakat, tetapi masyarakatnya berusaha untuk lebih diversity. Sejak sekolah, anak-anak diajarkan untuk bersikap diversity, mengakui atau menjadikan perbedaan-perbedaan sebagai sesuatu yang patut diterima.
Kitapun sebenarnya seperti itu. Kita perlu menyampaikan hal-hal yang menjadi kekhasan, atau kekuatan kita (yang positip) yang bisa membantu kita dan lingkungan untuk mencapai tujuan bersama yang lebih baik. Jadi, perlu menjadi diri kita sendiri. Bukan meniadakan diri sendiri, lalu seratus persen menerima hal-hal yang ada dari luar.
Kehidupan memerlukan partisipasi dan kerjasama. Tidak bisa kita mendominasi kehendak kita secara semena-mena. Sebaliknya, kita perlu menciptakan suasana yang seimbang. Jangan pernah menciptakan atau memunculkan keinginan untuk menerima semuanya dari luar. Kita perlu menyaring dan menyesuaikannya dengan kondisi kita atau keinginan kita. Melakukan adjustment dan kombinasi kekuatan, adalah sesuatu yang baik. Ini bisa bermanfaat bagi banyak orang. Menjadi diri sendiri tetapi menerima pandangan eksternal sekaligus bermanfaat bagi semua orang. Itulah makna keberadaan kita sehingga kita dihargai dan dihormati.
Dalam kehidupan kita bernegara atau berbangsa, kita perlu menciptakan nuansa seperti ini. Pasti kita tidak mampu menjalankannya sendiri. Kita memerlukan partisipasi banyak orang. Kita memerlukan berbagai ragam ilmu dan pengetahuan yang tidak bisa kita hasilkan sendiri. Bukan saja kita memiliki keterbatasan, tetapi secara natural, kebersamaan sering melahirkan kreativitas dan inovasi. Ada yang kita lakukan sendiri. Tetapi pada tahap yang lebih luas, kita memerlukan idea dan kerjasama. Ini yang akan menentukan sebuah keberhasilan. Juga dalam urusan yang lebih kecil di organisasi atau perusahaan kita. Kita harus membuka, karena kita tidak bisa melakukannya sendiri. Kita punya banyak pengalaman, betapa sebenarnya kita tidak mempunyai kemampuan individu yang bagus. Tantangan eksternal lebih luas dari yang kita pikirkan. Kita perlu menjaga iklim agar tidak terganggu apa yang ingin kita wujudkan. Menjadi diri sendiri adalah kekuatan. Tetapi menutup pintu dari yang kita perlukan, akan membuat kita lemah.