Monday, 26 September 2016

Ekonomi Indonesia dalam Lintasan Sejarah

toto zurianto

Tidak banyak orang terkenal yang menulis buku. Apalagi sebuah buku penting dan bermutu. Kalaupun ada, mungkin lebih banyak yang menulis biografi, atau cerita tentang (kesuksesan) diri sendiri. Prof. Boediono salah satu pengecualian. Dia bukan hanya terkenal karena pernah menjabat sebagai Wakil Presiden, tetapi karena perjalanannya yang panjang di dunia akademi, sebagai pengajar dan Guru Besar di Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada. Lalu selama bertahun-tahun menduduki jabatan penting di pemerintah, sampai pada posisi Menteri Keuangan, Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, dan sebagai Gubernur Bank Indonesia.
Karena itu, kehadiran buku ini, “Ekonomi Indonesia Dalam Lintasan Sejarah”, sungguh melahirkan nuansa baru bagi kita. Tidak saja bagi pemerhati perekonomian dan pembangunan, juga bagi para pengambil keputusan di pemerintahan, kalangan akademi dan mahasiswa ekonomi, politisi, dan birokrat yang terlibat di dalam perumusan kebijakan (ekonomi makro).


Agaknya Prof. Boediono sengaja memberi judul buku tidak hanya mengenai “Ekonomi Indonesia”, tetapi agar kita melihat perjalanannya yang panjang. Terlalu sering kita mendapatkan atau memberikan kesimpulan atas peristiwa-peristiwa ekonomi atau atas lahirnya kebijakan ekonomi (pemerintah) tertentu, tanpa melihatnya pada kurun waktu tertentu. Atau betapa cukup seringnya lahir kebijakan ekonomi (pemerintah) yang mengulang atau bertentangan dengan keputusan yang sebelumnya pernah dilakukan.
            Meskipun setiap era mempunyai tantangan dan situasinya sendiri-sendiri, tetapi kita mengharapkan dalam jangka waktu tertentu, kebijakan yang kita lakukan, sebaiknya mempunyai sinergi dan memberikan kesempurnaan, bukan sebuah keputusan yang mencla-mencle.
Salah satu hal menarik yang kita dapatkan dalam buku ini, sebagaimana yang disampaikan Prof. Emil Salim pada komentarnya di awal buku ini adalah gelombang pasang surut sebuah proses pembangunan yang selalu dipengaruhi oleh interaksi proses ekonomi dan proses politik yang saling mempengaruhi secara timbal balik (halaman 9). Pada suatu ketika, kadang-kadang sasaran ekonomi menjadi panglima. Pada waktu yang lain, kebijakan ekonomi terpaksa harus minggir dikalahkan oleh kepentingan politik. Keduanya, yang mana yang dominan dan berpengaruh, erat kaitannya dengan proses pencarian identitas dan jati diri bangsa. 

Buku setebal 309 halaman termasuk indeks ini dibagi dalam 2 bagian dan 11 bab. Bagian Pertama mengenai masa sebelum kemerdekaan yang diulas pada Bab 1 sampai Bab3. Selanjutnya pada Bagian Kedua, Masa Setelah Kemerdekaan mulai Bab 4 sampai dengan Bab 11. Pada Bab 1 diuraikan perjalanan perekonomian Indonesia masa kolonial, tepatnya pada era perdagangan VOC. Lalu pada Bab 2, masih berhubungan dengan perekonomian yang dikelola oleh pemerintah Belanda, sampai dengan era Tanaman Paksa sekitar tahun 1830-1870. Sedangkan pada Bab 3 diuraikan peristiwa-peristiwamenjelang kemerdekaan, pendudukan Jepang, sampai ke era revolusi (1945-1949).

Pada Bagian Kedua buku ini antara lain dimulai dengan masa konsolidasi dan stagnasi-hiperinflasi, serta masa stabilisasi ekonomi (1966-1968). Selanjutnya pada Bab 6 dan 7 akan banyak diuraikan mengenai perekonomian Indonesia yang ditopang oleh rezeki minyak dan kemudian bagaimana mengurangi ketergantungan atas minyak ketika harga minyak mulai menurun sejak tahun 1983-1986.
Lalu pada Bab 8 dan 9 kita akan melihat bagaimana krisis ekonomi multidimensional memberikan pengaruh luar biasa bagi Indonesia dan berbagai strategi ekonomi yang dilakukan pemerintah untuk keluar dari krisis.

Bab 10 dan 11  adalah tentang strategi dan kebijakan ekonomi publik yang dilandasi semangat keterbukaan dan akuntabilitas yang perlu dilakukan mengelola suatu perekonomian negara yang bertanggung jawab.

Mungkin dalam banyak hal, bagian dari buku ini sudah pernah dipublikasikan, baik di media masa, maupun materi seminar di berbagai kesempatan. Tetapi penyajiannya secara lengkap dalam sebuah buku, membuat kita lebih bisa menikmatinya, dan mengambil pembelajaran atas peristiwa-peristiwa tertentu untuk dijadikan referensi dalam pengambilan keputusan.

No comments: