Tidak
banyak orang terkenal yang menulis buku. Apalagi sebuah buku penting dan
bermutu. Kalaupun ada, mungkin lebih banyak yang menulis biografi, atau cerita tentang
(kesuksesan) diri sendiri. Prof. Boediono salah satu pengecualian. Dia bukan
hanya terkenal karena pernah menjabat sebagai Wakil Presiden, tetapi karena
perjalanannya yang panjang di dunia akademi, sebagai pengajar dan Guru Besar di
Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada. Lalu selama bertahun-tahun menduduki
jabatan penting di pemerintah, sampai pada posisi Menteri Keuangan, Menteri
Koordinator Bidang Ekonomi, dan sebagai Gubernur Bank Indonesia.
Karena
itu, kehadiran buku ini, “Ekonomi Indonesia Dalam Lintasan Sejarah”, sungguh
melahirkan nuansa baru bagi kita. Tidak saja bagi pemerhati perekonomian dan
pembangunan, juga bagi para pengambil keputusan di pemerintahan, kalangan
akademi dan mahasiswa ekonomi, politisi, dan birokrat yang terlibat di dalam
perumusan kebijakan (ekonomi makro).
Agaknya Prof.
Boediono sengaja memberi judul buku tidak hanya mengenai “Ekonomi Indonesia”,
tetapi agar kita melihat perjalanannya yang panjang. Terlalu sering kita mendapatkan
atau memberikan kesimpulan atas peristiwa-peristiwa ekonomi atau atas lahirnya
kebijakan ekonomi (pemerintah) tertentu, tanpa melihatnya pada kurun waktu
tertentu. Atau betapa cukup seringnya lahir kebijakan ekonomi (pemerintah) yang
mengulang atau bertentangan dengan keputusan yang sebelumnya pernah dilakukan.
Meskipun setiap era mempunyai
tantangan dan situasinya sendiri-sendiri, tetapi kita mengharapkan dalam jangka
waktu tertentu, kebijakan yang kita lakukan, sebaiknya mempunyai sinergi dan memberikan
kesempurnaan, bukan sebuah keputusan yang mencla-mencle.
Salah satu hal menarik yang kita dapatkan dalam buku ini, sebagaimana yang disampaikan Prof. Emil Salim pada komentarnya di awal buku ini adalah gelombang pasang surut sebuah proses pembangunan yang selalu dipengaruhi oleh interaksi proses ekonomi dan proses politik yang saling mempengaruhi secara timbal balik (halaman 9). Pada suatu ketika, kadang-kadang sasaran ekonomi menjadi panglima. Pada waktu yang lain, kebijakan ekonomi terpaksa harus minggir dikalahkan oleh kepentingan politik. Keduanya, yang mana yang dominan dan berpengaruh, erat kaitannya dengan proses pencarian identitas dan jati diri bangsa.
Salah satu hal menarik yang kita dapatkan dalam buku ini, sebagaimana yang disampaikan Prof. Emil Salim pada komentarnya di awal buku ini adalah gelombang pasang surut sebuah proses pembangunan yang selalu dipengaruhi oleh interaksi proses ekonomi dan proses politik yang saling mempengaruhi secara timbal balik (halaman 9). Pada suatu ketika, kadang-kadang sasaran ekonomi menjadi panglima. Pada waktu yang lain, kebijakan ekonomi terpaksa harus minggir dikalahkan oleh kepentingan politik. Keduanya, yang mana yang dominan dan berpengaruh, erat kaitannya dengan proses pencarian identitas dan jati diri bangsa.
Buku
setebal 309 halaman termasuk indeks ini dibagi dalam 2 bagian dan 11 bab.
Bagian Pertama mengenai masa sebelum kemerdekaan yang diulas pada Bab 1 sampai
Bab3. Selanjutnya pada Bagian Kedua, Masa Setelah Kemerdekaan mulai Bab 4
sampai dengan Bab 11. Pada Bab 1 diuraikan perjalanan perekonomian Indonesia
masa kolonial, tepatnya pada era perdagangan VOC. Lalu pada Bab 2, masih
berhubungan dengan perekonomian yang dikelola oleh pemerintah Belanda, sampai
dengan era Tanaman Paksa sekitar tahun 1830-1870. Sedangkan pada Bab 3
diuraikan peristiwa-peristiwamenjelang kemerdekaan, pendudukan Jepang, sampai
ke era revolusi (1945-1949).
Pada
Bagian Kedua buku ini antara lain dimulai dengan masa konsolidasi dan
stagnasi-hiperinflasi, serta masa stabilisasi ekonomi (1966-1968). Selanjutnya
pada Bab 6 dan 7 akan banyak diuraikan mengenai perekonomian Indonesia yang
ditopang oleh rezeki minyak dan kemudian bagaimana mengurangi ketergantungan
atas minyak ketika harga minyak mulai menurun sejak tahun 1983-1986.
Lalu
pada Bab 8 dan 9 kita akan melihat bagaimana krisis ekonomi multidimensional
memberikan pengaruh luar biasa bagi Indonesia dan berbagai strategi ekonomi
yang dilakukan pemerintah untuk keluar dari krisis.
Bab
10 dan 11 adalah tentang strategi dan
kebijakan ekonomi publik yang dilandasi semangat keterbukaan dan akuntabilitas
yang perlu dilakukan mengelola suatu perekonomian negara yang bertanggung
jawab.
Mungkin dalam banyak hal, bagian dari buku ini sudah pernah dipublikasikan, baik di media masa, maupun materi seminar di berbagai kesempatan. Tetapi penyajiannya secara lengkap dalam sebuah buku, membuat kita lebih bisa menikmatinya, dan mengambil pembelajaran atas peristiwa-peristiwa tertentu untuk dijadikan referensi dalam pengambilan keputusan.
No comments:
Post a Comment