Tuesday, 26 December 2023

SELEPET CAK IMIN UNTUK GIBRAN

toto zurianto

Masih tentang Debat Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2024, Kandidat nomor urut 1, Muhaimin Iskandar menyampaikan Selepetnya, kali ini kepada Gibran anak Presiden Joko Widodo yang diusulkan orangtuanya untuk menjadi Calon Wakil Presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Seperti pasangannya Anies Baswedan, Selepet Muhaimin secara tegas meminta semua pejabat negara khususnya Presiden dan Wakil Presiden untuk menjalankan kebijakan yang anti KKN, tidak Korupsi tidak Kolusi dan tidak Nepotisme. Masalah utama negara kita adalah persoalan Ketidakadilan, bagaimana seorang yang dekat dengan kekuasaan bisa mendapatkan keistimewaannya yang tidak mungkin didapat oleh Pejabat yang lain.

Pertanyaan Cak Imin kepada Gibran, bagaimana cara seorang Walikota bisa secara mudah mendapatkan anggaran negara APBN yang sangat mudah? Kata Cak Imin, "saya ingin Pak Gibran menyampaikan tips dan trik agar Bupati, Walikota dan Pemerintah Daerah yang lain bisa belajar agar proyek-proyek besar bisa dimasukkan di Kota Solo, bagaimana caranya?

Belum 2 tahun menjabat Walikota Solo, Gibran mungkin sambil tiduran bisa mendapatkan ratusan Milyar proyek APBN secara mudah, antara lain Revitalisasi Taman Balekambang (Rp154 milyar), Revitalisasi Pasar Jongke (Rp152 milyar), Penataan Jalan Ngarsopuro-Gatot Subroto (Rp32 milyar), Renovasi Pura Mangkunegaraan (Rp18 milyar), Revitalisasi Lokananta (Rp50 milyar), dan Revitalisasi Keraton Kasunanan (Rp35 milyar).
  
Tentu saja masih banyak lagi proyek lain dengan jumlah anggaran yang sangat besar yang dibangun pemerintah di Kota Solo, rumah Joko Widodo, rumah Gibran, semuanya dilakukan secara tidak adil dengan melibatkan dan wewenang Presiden dan para Menteri anak buah Presiden Joko Widodo.

Setuju sama Cak Imin untuk tidak gentar menggunakan Selepetnya, mari kita tegakkan keadilan di negara Indonesia, bukan membangun rumah kita sendiri.  Proyek IKN yang menghabiskan biaya negara sebesar 400 Trilyun, patut diteliti, berpotensi melahirkan KKN karena tidak dilakukan secara terbuka.

PROYEK APBN DI SOLO
(PROYEK NEPOTISME)





Thursday, 14 December 2023

PILPRES: SIAPA YANG PANTAS MENJADI PRESIDEN INDONESIA 2024-2029?

toto zurianto

Tadi malam, Selasa 12 Desember 2023, berlangsung Debat Calon Presiden Indonesia yang diselenggarakan KPU, melibatkan 3 Calon Presiden, Anis Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. Menarik karena Anies tampil dengan persiapan maksimal, dan berhasil membuat Debat yang biasanya berlangsung datar, kini terlihat lebih tegas, ada kejelasan konsep dan pemikiran. Terutama tentu saja perdebatan antara Anies Baswedan yang berlangsung bebas melawan Prabowo Subianto yang kelihatannya terlalu memikul beban sebagai orang yang melanjutkan era kepemimpinan Joko Widodo. Sementara Ganjar Pranowo terlihat kurang mau terlibat lebih dalam, hanya sekedar memberikan komentar tanpa argumen dan pendapat yang tegas.

Beberapa thema akhirnya tidak bisa lagi ditutup-tutupi oleh KPU karena Anies selalu tegas menyampaikan pemikiran, isu dan visinya melalui sebuah perubahan yang konsisten yang didukung oleh Aspek keadilan, transparan dan memberikan kesempatan yang terbuka bagi seluruh masyarakat. Isu sensitif yang tampil antara lain mengenai praktek demokrasi Indonesia yang terlihat semakin jelek dan kurang mendapat perhatian pemerintah saat ini. Termasuk praktek rekrutmen Calon Wakil Presiden yang dengan tanpa malu-malu telah dilakukan Jokowi dengan melakukan perubahan terhadap Undang-undang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dalam rangka melanjutkan dinasti kepeemimpinan keluarganya yang berusaha mencalonkan Gibran sebagai Calon Wakil Presiden. 

Anies menyebutnya sebagai kegiatan yang dilakukan oleh Ordal (Orang Dalam) yang melibatkan banyak keluarga termasuk dengan menunjuk Adik Ipar sendiri sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi dengan harapan bisa merubah kriteria calon Wakil Presiden sehingga memungkinkan pada akhirnya bisa diikuti oleh Anaknya sendiri yang dinilaimasyarakat masih bau kencur, bahkan sebelumnya baru menduduki posisinya sebagai Walikota (nya sendiri) kota Solo. Gibran juga disebutkan sebelumnya sudah melakukan banyak movement sehingga 2 tahun lalu bisa menduduki jabatan Walikota Solo yang disebut Bung Panda Nababan pada waktu itu Joko Widodo memohon kepada Megawati Ketua Umum PDI-Perjuangan, agar anaknya Gibran dapat menduduki jabatan Walikota Solo.

Anehnya untuk menduduki jabatan calon Wakil Presiden, Gibran dan Joko Widodo tanpa merasa malu, keluar dari Partainya PDI-P, langsung mendapatkan Kartu Anggota Partai Golkar, sehingga dicalonkan Golkar sebagai kadernya untuk menduduki jabatan calon Wakil Presiden saat ini.
Memang nafsu serakah Joko Widodo, tidak dijalankan dirinya sendiri berserta keluarganya, untuk itu dia, punya agenda melibatkan beberapa partai yang Ketua Umumnya dan pengurusnya tanpa rasa malu dan seenaknya semena-mena, bisa melupakan kadernya sendiri untuk rela mencalonkan anak Joko Widodo yang dinilai masyarakat masih bau kencur tidak berpengalaman, bahkan diduga melakukan praktek sama seperti orangtuanya Joko Widodo, melakukan pemalsuan Ijazah dan Pendidikannya yang mengatakan telah lulus pendidikan di Australia ∂ån Singapore. Masyarakat menduga Gibran cuma memiliki sertifikat kelulusan setingkat SMA atau hanya mengikuti kursus jangka pendek saja.

Paling penting menurut Anies, praktek nepotisme yang melibatkan Ordal harus dilenyapkan dari bumi Indonesia yang membuat masyarakat umum yang berjuang tetapi tidak punya backing Ordal, akhirnya tidak berhasil bahkan untuk mendapatkan pekerjaan karena sudah diambil oleh Ordal secara seenaknya tanpa merasa bersalah.

Isu lain yang menarik dalam pembahasan Debat Calon Presiden Indonesia 2024-2029 adalah mengenai Ibukota Negara IKN yang antara lain ditanyakan oleh Ganjar yang mengatakan bagaimana sikap Calon Presiden Nomor 2 Anies Baswedan terhadap rencana pindah Ibukota Indonesia ke Kalimantan tahun 2024 ini. Pertanyaan ini tentu saja ingin menguji dan menjatuhkan Anies yang disebut Ganjar sebagai salah satu Calon Presiden yang tidak mendukung kepindahan Ibukota Indonesia dari Jakarta ke IKN di Penajam Kalimantan Timur.

Aleh-aleh jadi terdesak, justru Anies berhasil mendapatkan simpati masyarakat yang berhasil memaparkan bagaimana pemerintah saat ini, secara diam-diam memutuskan memindahkan Ibukota Indonesia tanpa melakukan pembahasan dan debat publik terlebih dahulu. Melalui Keputusannya Joko Widodo menetapkan segera memindahkan Ibukota Indonesia ke IKN. Keputusan ini dinilai Anies sebagai keputusan cacat yang tidak memberikan kesempatan kepada Publik untuk menyampaikan pandangan dan pemikirannya. Presiden langsung menganggap siapa saja yang tidak setuju sebagai oposisi yang ingin menggagalkan ide ini. Tentu saja banyak juga orang yang hobbynya memuji keputusan ini dalam rangka mendapatkan simpati dari Joko Widodo.
Bagi Anies soal pemindahan Ibukota Negara, harus melalui tahapan debat publik yang kuat dan tajam yang melahirkan pendapat dan argumentasi yang bia dipertanggungjawabkan. Apalagi biaya pembangunan Ibu Kota Baru yang luar biasa besarnya, pemerintah akan mengeluarkan biaya sebanyak 400 Trilyun Rupiah yang diperuntukan hanya membuat Istana dan Kantor bagi Presiden/Wakilnya, Para Menteri dan pejabat Tinggi negara, termasuk Kantor bagi Pimpinan Lembaga Tinggi Negara, Kantor bagi Pejabat/Pimpinan Lembaga Non Departemen, Panglima dan Pimpinan TNI dan Polri, kantor bagi ASN yang semuanya saat ini sudah tersedia secara cukup di kota Jakarta.

Apakah Prabowo Subianto, Anies Baswedan atau Ganjar Pranowo
Tetapkan Pilihan Anda, Paling Visioner, Strong Leadership, Humble
Anti KKN, Say NO to Korupsi Kolusi dan Nepotisme



Apalagi saat ini pemerintah Joko Widodo juga secara ekslusif telah menyerahkan pembangunan IKN kepada Pemerintah dan Perusahaan asal Cina dengan bekerja sama dengan pengusaha Kaya Indonesia yang mayoritas berasal dari Suku Cina. Sangat tidak masuk akal, ketika pembangunan kota dan sarana strategis suatu negara diserahkan kepada negara dan perusahaan asing. Disini jelas pemerintah Joko Widodo sudah melakukan peremehan terhadap kemampuan bangsa sendiri yang selama ini tanpa kesulitan telah mampu membangun Gedung, Jalan atau Istana tanpa perlu melibatkan pihak asing. Publik berhak tahu bagaimana proses penunjukan pihak-pihak kontraktor ini dilakukan yang telah memakan biaya yang sangat besar tetapi dilakukan secara tanpa diketahui masyarakat umum karena dilakukan secara diam-diam.

Anies juga menambahkan seharusnya IKN bukan prioritas dan tidak boleh menghabiskan biaya yang sangat besar karena hanya memberikan beban kepada masyarakat akibat dibiayai oleh anggaran negara melalui APBN. Banyak hal lain yang patut dijadikan prioritas sebelum menghabiskan uang secara luar biasa dan diserahkan kepada bangsa Cina. IKN dinilai tidak memberikan manfaat yang banyak bagi masyarakat, terutama bagi orang Kalimantan. Mungkin sekitar 10% dari anggaran IKN, bisa digunakan membangun Sistem Perkeretapian yang bisa menghubungi seluruh kota di Kalimantan mulai dari Pontianak, Palangkaraya, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda sampai ke Ibukota Provinsi Kalimantan Utara. Termasuk membangun Jalan Raya Trans Kalimantan yang bagus, membangun Gedung SD dan Puskesmas yang secara nyata hasilnya dapat dinikmati oleh masyarakat. Prioritas kita adalah memberikan pembanguan yang dapat dinikmati oleh masyarakat di Kalimantan, Sulawesi, Ambon, Papua, juga Aceh dan beberapa tempat di Pulau Sumatera dan di Kawasan Perairan dan Lautan.  

Sesi pertama Debat Calon Presiden 2024 menempatkan Anies Baswedan sebagai satu-satunya Calon Presiden yang secara jelas telah menyampaikan gagasannya dan mampu memberikan jawaban yang lengkap atas berbagai pertanyaan dan Calon Presiden yang lain. Bahkan Anies menjawan secara tegas ketika Prabowo yang selalu menganggap dirinya Prabowo Subianto sebagai orang yang paling berjasa mengantarkan Anies sebagai Gubernur DKI 5 tahun yang lalu. Prabowo juga tanpa malu-malu menilai Joko Widodo sebagai orang yang telah membuka sistem demokrasi yang baik sehingga memungkinkan Anies Baswedan bisa menduduki jabatan sebagai Gubernur Jakarta. 

Tapi Anies tetap teguh pada pendiriannya yang mengatakan pemerintah saat ini telah gagal menjalankan pemerintahan yang adil dan transparan. Anies memberikan contoh bagaimana Prabowo sendiri mengatakan dia tidak sanggup menjalankan fungsi sebagai kaum oposisi sehingga lebih baik berdamai dalam rangka menjamin business dan usahanya agar tetap berjalan lancar. Sekali lagi Anies berhasil mempertontonkan kepada masyarakat bahwa saat ini pemerintahan masih menjalankan sistem pemerintahan Ordal yang menguasai seluruh sendi ekonomi dan politik secara semena-mena. 


Prabowo, "Mas Anies, sorry ye, saya enggak butuh jabatan"

Thursday, 2 November 2023

TIPS DI MASA PENSIUN

toto zurianto

Banyak nasehat yang disampaikan orang tentang bagaimana menjalani masa pensiun. Setidaknya ada 5 hal yang paling penting untuk dilakukan;

            Pertama, kita mulai dengan selalu bersyukur kepada Sang Pencipta atas nikmat yang diberikan sehingga kita bisa mencapai masa pensiun, masa kita beristirahat setelah kita bekerja cukup panjang. Ini disebut sebagai upaya untuk selalu menjaga hubungan spritual yang baik dan terus menerus. 
            Kedua, kita diminta untuk secara rutin melaksanakan olah raga, minimal 3 kali dalam seminggu. Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan tergantung cara apa yang menyenangkan kita, apakah berjalan di pagi hari, atau berlari, atau berenang, atau naik sepeda. Pilih yang paling sesuai dan sudah menjadi kebiasaan kita. Masih banyak yang tetap bermain Sepakbola, Volley, atau Golf, Tennis, ataupun yang lebih ringan seperti Tennis Meja.

            Ketiga, menjalin  persahabatan, bersosialisasi dengan keluarga atau dengan sahabat. Bisa sahabat dekat rumah, atau kawan-kawan yang pernah bekerja bersama. Oh ya memang bersosialisasi sering juga diikuti dengan Ngopi bersama atau makan Siang, tentu saja boleh, tetapi harus kita sesuaikan dengan diri masing-masing yang kadang-kadang rentan dengan penyakit, apakah gula, kolesterol, ataupun jantung. Kita harus tetap hati-hati dan disiplin.
            
            Keempat, aktif dalam kegiatan sosial, kemasyarakatan dan keagamaan. Bisa cuma kegiatan Kelas RT/RW ataupun organisasi Profesional yang lebih luas jangkauannya. 
            Kelima, bagus kalau kita masih mempunyai sumber dana dari usaha tertentu, tidak perlu yang besar yang penting lancar dan aman. Kalau mempunyai uang yang lebih banyak yang bisa kita lakukan karena kita secara keuangan termasuk kategori aman.

Lima hal diatas, kita usahakan bisa kita lakukan pada saat kita berada di masa pensiun. Tetapi, ada 2 hal lagi yang akan membuat kita semakin senang sebagai tambahan;

            Keenam, bagus juga kalau kita bisa bermain musik atau menyanyi, baik sendiri-sendiri ataupun bersama kawan, buatlah sehari-hari kita bisa menghibur diri dan menghibur orang lain. Kalau tidak bisa bermain musik, minimal kita sewaktu-waktu bisa berkaraoke, pasti membuat kita bisa riang gembira.
     
           Ketujuh, Alhamdulilah kalau kita suka membaca dan sekaligus menulis. Mari memanfaatkan waktu kita untuk membaca, buku apa saja, apakah buku Manajemen, Ekonomi, Teknologi, atau Kepemimpinan, ataupun buku-buku Agama dan Pengetahuan yang lain, termasuk buku Sejarah, buku-buku kesehatan, membaca Majalah dan Koran. Membaca membuat pengetahuan kita selalu bertambah, semakin luas. kemudian mari mencoba untuk menulis artikel, mula-mula diposting di Sosial Media apakah Facebook, ataupun Blogspot.

            Kedelapan, sebagai tambahan, bagus juga kalau kita masih bisa melakukan perjalanan ke tempat lain, menjalani travel. Bisa ke luar kota, ke pantai atau ke gunung, atau hanya di seputaran kota. Pasti masih banyak tempat yang belum pernah kita datangi, misalnya di Jakarta, mungkin kita sudah pernah/sering pergi ke Pantai Ancol. Bisa juga kita ke Pantai Dadap,  bisa juga ke Pantai Pasir Putih di PIK, atau Taman Mangrove di Tangerang (Ketapang).

            Pensiun, jangan berhenti menggunakan tangan, kaki, mata, kuping, dan Pikiran kita. Semuanya masih bisa kita kerjakan, pasti bisa lebih baik, lebih sehat membuat kita lebih nyaman.


Wednesday, 18 October 2023

BAND MEDAN TAHUN 1970-AN THE RHYTHM KINGS; BAND ROCK YANG MEMAINKAN DENDANG MELAYU

toto zurianto


Anak Medan tahun 1970-an, pasti kenal sama band ini, The Rhythm Kings. Tahun 1970-an sampai tahun 1980-an, di Medan berkembang banyak band-band lokal, dismaping the Rhythm Kings, yang lain seperti Band The Great Session yang dimotori oleh Teruna Jasa Said (anak pemilik Koran Waspada) dan Rizaldi Siagian (drummer dan pemain Gondang Batak), ada juga band The Minstrel's yang diperkuat Jelly Tobing (drummer), Mamad (bassist) dan Fadhil (Guitar Ivo's Group). 3 band ini selalu bersaing untuk memenangkan Top Band Medan. Di samping itu, masih ada band Freemen dan Destroyer (dengan Vocalist Guntur Simatupang), juga band Perempuan The Marati (band dari Taman Ria Medan) dan band D'Sys (band yang didukung oleh anak-anak perempuan Penjahit Chaidir Medan). 

Band the Rhythm Kings yang berdiri tahun 1967, utamanya didukung oleh anak keluarga Madja Purba yang pernah menjadi Walikota Medan pada tahun 1958-1961, mula-mula yang aktif, Darmawi Purba (Mawi) yang waktu itu tercatat sebagai mahasiswa di Fakultas Tehnik USU Medan, bersama Darmawan Purba (Mawan) yang kuliah di Fakultas Kedokteran USU Medan.

Sejak dibentuk tahun 1967, Darmawi, dikenal sebagai Mawi, berperan sebagai pembetot gitar Bass merangkap sebagai Vocalist utama, sedangkan abangnya Darmawan, Mawan sebagai Lead Guitar, juga Vocalist. Pemain lain termasuk Reynold Pangabean sebagai Drummer, yang nantinya pindah ke band the Mercy's. lalu ada juga Muchsin yang memainkan Guitar Rhythm. Formasi awal ini umumnya hanya bermain disekitar Kota Medan saja, dulu lebih banyak pada pesta-pesta Dansa dan acara di Sekolah-sekolah. Dulu belum banyak bermain di Gedung-gedung pertemuan (show) dan belum terjun ke dunia rekaman.

Setelah Reynold keluar, posisinya sebagai Drummer diganti oleh Ayun dan diperkuat oleh salah seorang keluarga Purba abang dari Darmawi dan Darmawan yang bernama Darma Purba sebagai Saxophonist dan Vocalist.

Pada pertengahan tahun 1970-an Formasi band the Rhythm Kings berubah lagi, kini menjadi; Darmawi sebagai Bassist dan Vocalist, Darmawan Lead Guitar dan Vocal, Darma pemain Saxophone dan Vocalist. Diperkuat anggota baru, Yahya sebagai Drummer menggantikan Ayun, lalu Raja Muda Nasution sebagai Organist/Keyboardist juga merangkap Vocalist. Formasi ini tercatat sebagai formasi paling sukses yang membawa The Rhythm Kings sukses bermusik di banyak panggung di Sumatera Utara, Aceh sampai Malaysia. Juga the Rhythm Kings mulai memasuki dunia rekaman d Purnama Record dan Remaco di Jakarta yang berhasil melahirkan 2 Album Pop Indonesia dan 2 Album Pop Melayu.

Album Tinggal Kenangan dirilis tahun 1972, antar lain melahirkan beberapa Hit seperti, Tinggal Kenangan, Cinta Suciku dan Sunyi. Sedangkan pada Album kedua Pujaanku menuai lumayan sukses, terutama di Sumatera Utara, beberapa lagu yang cukup terkenal seperti, Pujaanku, Maafkan dan Kisah Sepasang Burung. 




RHYTHM KINGS SUKSES MEMAINKAN DENDANG MELAYU
Meskipun the Rhythm Kings lebih banyak memainkan aliran musik Rock, termasuk lagu-lagu Led Zeppelin, Deep Purple dan Grand Funk Railroad, terutama pada pertunjukan di panggung hiburan seperti di Medan Fair, Taman Ria dan Gedung Olah Raga Medan, tetapi seperti seluruh band di Indonesia, pada tahun 1970-an, the Rhythm Kings juga mengeluarkan Album Pop Melayu, bahkan sampai 2 volume. Rhythm Kings mengikuti jejak sukses Koes Plus, Panbers, the Mercy's, mengeluarkan Album Pop Melayu dengan lagu daur ulang dan lagu-lagu ciptaan sendiri. Album Pop Melayu 1 antara lain berisi lagu Aiga, lagu lama yang juga dinyanyikan kembali oleh band D'Lloyd's. Selain lagu Aiga, lagu lainnya antara lain; Sengsara, Hidup Sendiri, Pantun Gembira dan Ya Mustafa. lagu Ya Mustafa termasuk meledak di Medan dan Sumatera Utara. Iramanya cukup jenaka, cocok untuk konsumsi masyarakat Melayu di Tanah Deli. Pada Album Pop Melayu Volume 2 antara lain ada lagu Si Nasib Malang, Zaman Edan, dan Putus Kasih.




ALHAMDULILAH MARI MENIKMATI THE MERCYS + RHYTHM KINGS
Sudah lama kita tidak mendengar aktivitas band The Rhythm Kings, seperti band-band Indonesia tahun 1970-an yang lain, tentu saja, band the Rhythm Kings sudah tidak aktif lagi. Beberapa personilnya sudah tiada. Kalaupun masih ada, kebanyakan sudah tidak aktif lagi. Setahuku, saat ini, seperti band the Mercy's, yang masih aktif cuma Bang Erwin Harahap yang masih berdendang dengan beberapa personil baru membentuk Erwin Mercy's Band dan cukup aktif melakukan Streaming show atau Live di tempat-tempat tertentu. Band Panjaitan Bersaudara Panbers juga jarang tampil, memang masih ada personil lama yang masih bermain musik seperti Bang Asido yang bersama kawan-kawan baru kadang-kadang masih main musik bersama New Panbers. Aku sempat menyaksikan Show bersama Erwin Mercy's Band dan Panbers di Aula Soehana CBD pada 10 Maret 2023 lalu melalui Konser Dalam Kerinduan. Erwin Mercy's Band rencananya pada Sabtu depan ini, 28 Oktober 2023 akan main di Toba Dream Cafe Jalan Saharjo, alhamdulilah Erwin Mercy's band akan diperkuat oleh salah seorang pemain Keyboard hebat asal the Rhythm Kings Bang Raja Muda Nasution yang akan memainkan organ ala the Mercy's. Mari kita nonton kembali, ada Erwin Mercy's Band yang akan diperkuat oleh Bang Raja Muda Nasution, juga pemain Saxophone/Flute-nya, Yuyun Georgia yang merangkap sebagai Vocalist. Mari melepas Kerinduan menikmati The Mercy's berbau The Rhythm Kings.

  
 








Sunday, 15 October 2023

PERUBAHAN, ATAU MELANJUTKAN

toto zurianto

Calon Presiden Anis Baswedan dan Calon Wakil Presiden Cak Imin mantap menggelar tagline Perubahan sebagai slogan penting yang menjadi prioritas yang akan diwujudkan oleh Presiden Indonesia tahun 2024-2029. Tentu saja tagline ini dinilai negatif oleh Presiden sekarang Joko Widodo dan para pendukung fanatiknya, terutama Luhut Binsar Panjaitan yang menyanrankan Presiden yang akan datang, tidak perlu aneh-aneh,  lebih baik melanjutkan apa-apa yang sudah dilakukan saat ini. Luhut, termasuk Erick Tohir, Prabowo Subianto, juga Ganjar Pranowo, dan Mahfud MD termasuk orang-orang yang gencar dan berjanji untuk terus melanjutkan apa-apa yang sudah dicapai Joko Widodo dan kawan-kawan selama 10 tahun ini.

Salah seorang relawan dan Pendukung Jokowi yang setia yang bernama Aldi bertanya kepada Anis baswedan, katanya "Bapak selalu menyampaikan slogan untuk melakukan Perubahan, "Perubahan yang seperti apa yang akan Bapak lakukan? Menurut saya (kata Adi), Pak Jokowi selama 2 periode ini sudah melakukan banyak hal yang hebat, pertama dalam bidang pembangunan, kedua dalam bidang ekonomi, dan ketiga prestasinya mengendalikan Covid-19 yang luar biasa". Jeleknya banyak pemimpin Indonesia saat ini, Aldi melanjutkan, suka melakjukan perubahan dari Nol lagi, kenapa tidak melanjutkan hal yang sudah baik. Tidak men-develop atau melanjutkan yang sebelumnya sudah dilakukan, suka sekali memulai dari nol, menurut saya, kata Aldi, hal itu sangat disayangi".

Jawaban Pak Anis atas pertanyaan tersebut seperti ini, "Saya rasa kesempurnaan itu hanya milik Tuhan dan kita tidak berhak untuk meng-klaim bahwa kita sudah Sempurna. Menurut saya, kata Anis baswedan, selalu tersedia ruang bagi kita untuk melakukan perubahan. Contohnya, pada sektor-sektor mendasar yang berpengaruh bagi kebutuhan publik untuk memenuhi kehidupannya, banyak yang harus kita perbaiki, misalnya pada Sektor Pertanian dan Peternakan, apakah saat ini petani kita sudah diberikan kemudahan untuk mendapatkan Pupuk yang diperlukan bagi pertanian, apakah pakan ternak bisa didapatkan dengan mudah dengan harga yang terjangkau. Lalu apakah para petani bisa menjual hasil panennya secara mudah? Demikian juga pada Sektor Perkebunan dan Sektor Perikanan, semuanya masih menghadapi dilema yang membuat para petani perkebunan kecil tidak mampu menjual produknya sehingga bisa mencukupi kehidupannya. Para nelayan juga masih sulit untuk mendapatkan ikan karena berhadapan dengan pengusaha perikanan modal besar. 

Kalau presiden Joko Widodo dan para Pejabat negara saat ini berpikiran untuk tetap melanjutkan kebijakannya seperti sekarang ini, dapat dipastikan para petani, nelayan dan peternak serta pemilik perkebunan kecil, akan tetap mengalami penderitaan, apalagi pemodal asing yang didukung oleh Pejabat Tinggi Indonesia terus menerus melakukan teror dan ancaman untuk mendapatkan lahan petani secarta murah dan mudah dengan mengusir para petani dan pemilik tanah dari tanah pertaniannya yang sudak dikuasai dan dimilikinya selama ratusan tahun, seperti kasus Rempang di Pulau Batam misalnya.

Saat ini kita berhadapan dengan status tanah yang selalu diintimidasi agar petani kecil bisa meninggalkan lahannya, lalu petani dan peternak tetap kesulitan untuk mendapatkan pupuk dan pakan ternak.  Termasuk kesulitan untuk menjual hasil panen dan hasil pertaniannya.

PERUBAHAN PERLU KARENA PEMERINTAHAN JOKO WIDODO SYARAT KKN
Hal paling mendasar yang harus dilakukan oleh pemerintah baru nantinya adalah melakukan Perubahan, terutama dibidang KKN yang hari ini syarat dilakukan oleh Pemerintah Presiden Joko Widodo. Masyarakat mengetahui pemerintah saat ini telah menerapkan Praktek Nepotisme yang sangat merugikan kehidupan bangsa dan negara. Joko Widodo dengan sewenang-wenang telah mengangkat keluarganya, anaknya sebagai Walikota Solo padahal anaknya masih bau kencur dan belum berpengalaman di pemerintahan. Begitu juga dengan menantunya yang diarahkan dan diangkat untuk menjadi Walikota Medan. Padahal sebelumnya Joko Widodo pernah berkoar-koar bahwa anaknya hanya seorang Penjual Martabak dan Pisang, dan tidak tertarik untuk memasuki dunia Politik. Masih kurang Joko Widodo juga telah melantik adik Iparnya menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi sehingga berpikir suatu saat bisa seenaknya mengubah undang-undang Pemilu, misalnya menurunkan syarat Umur minimal untuk menjadi Wakil Presiden sehingga disesuaikan dengan Umur anaknya.

Tidak hanya praktek Nepotisme, Joko Widodo juga membiarkan anak buahnya yang menjadi Pejabat negara untuk melakukan praktek Korupsi dan tidak melakukan tindakan padahal banyak pejabat di Kementerian Keuangan, Dirjen Pajak dan Dirjen Bea Cukai yang diduga telah melakukan korupsi atau praktek Money Laundering karena memiliki kekayaan uang sebesar 350 Triliun Rupiah. Informasi ini datangnya dari Pejabat Pemerintah Joko Widodo, Menko Polhukam Machfud MD yang mengatakan beberapa pejabat Bea dan Cukai serta Dirjen Pajak memiliki kekayaan fantastis yang diduga sebagai hasil dari praktek Korupsi dan Pencucian Uang.

Banyak lagi hal jelek yang masih dilakukan Joko Widodo selama kepemimpinannya seperti soal Ijazah palsu, ini faktor mendasar yang harus diklarifikasi Joko Widodo, juga banyaknya jabatan rangkap yang dilakukan oleh Pejabat pemerintah saat ini seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menguasai/ merangkap jabatan sekitar 30 jabatan di laur Menteri Keuangan. Kita juga memerlukan kejelasan/ dan atau klarifikasi soal penggunaan anggaran negara terutama dalam pembangunan Kereta Cepat, Ibukota Negara yang menurut Joko Widodo tidak akan memberatkan anggaran negara. Kita juga ingin mendapatkan gambaran dan penjelasan bagaimana Luhut Binsar Panjaitan dan Erick Tohir bersama keluarganya terlibat dalam kegiatan Covid-19, dan banyak proyek pemerintahan. Ada lagi berita tentang Bea Cukai, ditemukan Emas Batangan yang diklaim sebagai Emas belum jadi seberat 1000 ton yang akan dijual/diselundupkan oleh beberapa perusahaan besar Indonesia yang nilainya mencapai Rp189 triliun. Informasi ini juga telah dikemukakan oleh Menkopolhukam Mahfud MD. Apakah ini akan terus dilanjutkan oleh Presiden terpilih 2024-2029?

Apakah hal yang telah dilakukan Joko Widodo ini akan kita biarkan, atau dilanjutkan nantinya oleh Presiden Indonesia 2024. Tentu saja tidak bagi Anis Baswedan, jangan-jangan akan dilanjutkan oleh Prabowo Subianto atau ganjar Pranowo?



PERJALANAN 800KM MEDAN KE PADANG DENGAN BUS PANGERAN

toto zurianto


Akhirnya aku bisa mengulang kembali perjalanan yang pernah kulakukan sekitar 50 tahun yang lalu, 2 minggu yang lalu, Hari Minggu 24 September 2023, aku memutuskan untuk melakukan perjalanan dari Medan ke Padang dengan naik Bus Inter City AKAP "Antar Kota Antar Provinsi". kenapa ini sebagai perjalanan mengulang? Karena pada Bulan Desember 1975, aku bersama Abangku Mas Joni ditemani Ibu kami Almarhumah Mama Siti Zainar, kami melakukan perjalanan dengan menumpang Bus Antar Lintas Sumatera (ALS) dari Medan ke Padang. Beberapa hari sebelumnya kami meninggalkan rumah kami di Lampahan Kabupaten Aceh Tengah di Tanah Gayo menuju Kota Medan sekitar 400 KM juga dengan Bus AKAP PT Aceh Tengah yang menggunakan Mesin/Chasis Bus Chevrolet Type C-50. Waktu itu, tahun 1970-an, hampir semua Bus Antar Kota di Pulau Sumatera, mungkin juga di Pulau Jawa menggunakan Mesin/Chasis merek Chevrolet C-50 dengan Body yang terbuat dari Kayu dan Jendela dari Terpal/Plastik. Kursi penumpang juga masih sangat sederhana, terdiri dari sekitar 6 baris bangku yang masing-masingnya dapat diisi dengan 6 penumpang yang berdempet-dempetan.  Di bagian depan ada 2 pintu, pintu pengemudi dan pintu penumpang, kemudian ada pintu di bagian tengah sebelah kiri dan pintu belakang di sebelah kiri. Karena waktu itu Bus belum dilengkapi dengan AC dan Kipas Angin, jendela Bus umumnya terbuka sepanjang perjalanan kecuali pada malam hari atau ketika sedang hujan.
Perjalanan sekarang tentu berbeda, mesin dan chasis bus kebanyakan merek Mercedes, SCANIA, Volvo atau Hino. Body mobil juga sudah sangat modern yang didukung oleh industri karoseri lokal yang sudah sangat maju seperti Adi Putro, Laksana, Tentrem, juga Rahayu Santosa dan New Armada. Jenis body juga sudah sangat bervariasi seperti Double Decker, High Decker, juga Super High Decker. 
 
Pada perjalanan dari Medan ke Padang tersebut aku memilih Bus Pangeran yang berwarna Merah cerah dan menyala. Bus Pangeran menggunakan Chasis OF917 dengan mesin di sebelah depan jenis Eksekutif dengan tempat duduk yang bisa direbahkan lumayan bagus. Banyak pilihan yang bisa kita lakukan ketika melakukan perjalanan dari Medan ke Padang atau langsung ke seluruh kota di Sumatera, bahkan sampai ke Jakarta. Saat ini, banyak Bus yang menggunakan chasis yang lebih besar seperti mercedes 1625, atau chasis OH 1836 dan OC 500 RF 2542 juga dari Mercedes yang menggunakan mesin di bagian pelakang bus. Chasis lain yang juga sangat terkenal dan banyak dipakai adalah SCANIA K410 Ib dan K360 Ib. Juga chasis Bus Volvo B-11R dan Hino antara lain yang paling terkenal R260 dan RN285.   



BUS PANGERAN MENJADI PANGERAN DI LINTAS SUMATERA
Pilihan perusahaan Bus Pangeran menggunakan chasis OF-970 yang masuk kategori Bus Medium Long sungguh pas untuk menjelajah jalan-jalan di Sumatera yang masih banyak berliku, sempit dan mendaki cukup curam. Ketangguhannya cukup terasa nyaman ketika Bus melewati medan yang cukup sempit seperti di jalur Tarutung Sipirok sampai ke Padang Sidempuan dan pada jalur Lubuk Sikaping Palupuh sampai ke Bukittinggi.  Pada jalur yang cukup sempit dan berliku, Bus Pangeran mampu bermanufer cukup lincah dan mampu menjadi Pangeran sepanjang perjalanan.







SHOLAT JAMAK DI MESJID DAN MINUM KOPI DI WARUNG
Salah satu yang membedakan naik Bus di Jawa dengan di Sumatera adalah hubungan yang erat antara penumpang Bus dengan Crew Bus, baik pengemudi (sopir) ataupun Kenek Bus yang disana disebut sebagai Stokar. Para Crew Bus di jalur Sumatera umumnya terlihat lebih ramah dan suka berkomunikasi dengan para penumpangnya. Misalnya pada waktu tertentu Crew Bus memberikan kesempatan kepada penumpangnya untuk menunaikan Sholat di Mesjid, ke Toilet atau hanya Minum Kopi sambil mengaso. Hal ini juga dilakukan oleh Crew Bus sambil beristirahat selama sekitar 20-30 menit. 

Sepanjang perjalanan dari Medan ke Padang, pertama Bus berhenti di Kota Pematang Siantar sekitar jam 13.30 di sebuah Restaurant kecil yang bernama Rumah Makan Singgalang. Di samping untuk makan siang, para penumpang tidak lupa untuk Sholat Zuhur yang dijamak dengan Sholat Azhar. Meskipun fasilitas kamar mandi/toilet di restaurant Singgalang tidak banyak, para penumpang cukup sabar untuk Sholat dan tidak terburu-buru. Kalaulah Restaurant Singgalang seterusnya dijadikan sebagai pemberhentian Bus Pangeran untuk makan Siang dan Sholat di Kota Pematang Siantar, rasanya pihak Restaurant perlu untuk menambah fasilitas kamar mandi/toilet setidaknya menjadi 4 unit, juga Mushola yang lebih bagus dan bersih.




Rumah Makan Singgalang di Kota Pematang Siantar,
sambil Makan Siang dan Sholat Zuhur dan Azhar dijamak.


Menikmati kawasan Danau Toba yang indah

 


LEPAT BATAK OMBUS-OMBUS
Selanjutnya setelah Bus melewati kawasan Danau Toba, Kota Parapat, Porsea dan Balige, pada sekitar Jam 18.30, Bus berhenti di sebuah Mesjid di Kota Siborong-borong. Para penumpang segera turun, ke kamar mandi/toilet dan menunaikan Sholat Maghrib dan Isya yang dijamak sekaligus. Fasilitas Kamar mandi dan toilet serta Mesjid di sini, sungguh sangat baik, bersih dan memadai. Airnya melimpah dan mengalir lancar, Mesjidnya juga besar dan bersih. Berhenti di Siborong-borong sungguh nyaman karena Crew Bus dan Penumpangnya bisa santai menikmati Kopi Panas dan Gorengan di Warung Kopi yang ada pas di samping Mesjid dekat Bus Parkir. Disini aku sempat menikmati Kopi Siborong-borong yang enak ditemani dengan Gorengan dan Ombus-ombus Lepat Khas Batak yang sangat terkenal. Aku ingat pada waktu lalu, penjual Ombus-ombus menjajakan dagangannya berkeliling menggunakan Sepeda.



Lepat Ombus-ombus, Khas Batak yang enak.



Makan Tengah Malam di Padang Sidempuan,
Mie Instant pas dan cukup 



Setelah istirahat dan Sholat sekitar 30 menit di Kota Siborong-borong, Bus Pangeran kembali melanjutkan perjalanannya melewati Kota Tarutung dan Sipirok yang merayap di kegelapan malam sambil terus mendaki di kawasan pegunungan Tapanuli Utara menuju Tapanuli Selatan melewati jalanan yang cukup sempit dan berliku-liku. Pada sekitar jam 23.30 tengah malam Bus sampai di Kota Padang Sidempuan setelah menempuh perjalanan sekitar 400 KM dari Medan selama sekitar 11 jam. Di sebuah Restaurant kecil, Bus Pangeran berhenti memberikan kesempatan kepada Crew Bus dan Penumpang untuk beristirahat, makan tengah malam, minum Kopi dan membeli Oleh-oleh Salak Sidempuan yang enak, antara manis, asam dan kelat.

Selanjutnya Bus melanjutkan perjalanan melewati bagian akhir dari Provinsi Sumatera Utara, diharapkan pada Pagi Subuh Bus sudah memasuki Provinsi Sumatera Barat. Suasana bus semakin sepi, penumpang banyak yang terlelap diayun goyangan mobil yang terlihat santai dan tidak terburu-buru. Setelah sekitar 200 KM dari Padang Sidempuan, bus berhenti lagi di Kota Kotanopan Mandailing untuk istirahat sekitar Jam 03.00 pagi. Tidak lama Bus berhenti di Kotanopan, selanjutnya kembali melanjutkan perjalanannya.

Di Padang Sidempuan, kulihat Gitar tergeletak 
di meja Restaurant, langsung bersenandung
Lagu Mandailing yang terkenal Ketabo-Ketabo.



SHOLAT SUBUH DI SEBUAH MESJID DI PANTI
Pada jam 05.00 pagi Bus Pangeran berhenti lagi di sebuah Mesjid yang cukup besar dan bersih di dekat Kota Panti, jadi saat ini posisi Bus sudah berada di Provinsi Sumatera Barat ranah Minangkabau masuk di Kabupaten Pasaman. Sholat Subuh pagi ini sudah terasa indah, air Wudhu yang dingin dan bersih, Sholat berjamaah di perjalanan terasa indah dan berkesan. Setelah Sholat Subuh, pada Crew Bus dan Penumpang kompak menyeberang jalan nongkrong di Warung Kopi Sederhana sambik minum Kopi atau Teh Panas dan menikmati Pisang Goreng, sarapan pagi yang indah di Panti.  

Jam 05.00 pagi, Bus Pangeran berhenti di sebuah mesjid di
dekat kota Panti sambil Sholat Subuh dan Minum Kopi pagi.



BUS PANGERAN KE JAKARTA
Setelah Sholat Subuh Bus pangeran melanjutkan perjalanannya melewati Kota-kota Lubuk Sikaping, Bonjol, Palupuh dan akhirnya sampai di Kota Bukittinggi pada jam 08.30 pagi. Di Kota Bukittinggi Bus berhenti menurunkan penumpang yang akan menuju Kota Padang dan Padang Panjang, Bus melanjutkan perjalanannya menuju Jakarta. Aku sendiri turun di Bukittinggi berganti dengan Bus Pangeran Mitsubishi yang lebih kecil. Ada 3 orang yang ikut ke Padang, kami langsung menuju Padang tanpa berhenti lagi dan sampai di Loket Bus Pangeran di Bypass Padang sekitar jam 11.30 siang, jadi seluruhnya dari Medan ke Padang sekitar 24 Jam yang berlangsung nyaman bersama Bus Pangeran.


Equator Tugu Katulistiwa di tengah Kota Bonjol









Thursday, 15 June 2023

LUHUT BINSAR PANJAITAN; PRESIDEN BARU TIDAK PERLU BICARA PERUBAHAN

toto zurianto

Cerita hari ini, sebuah statement dari Luhut Binsar Panjaitan, Menteri penting Kabinet Joko Widodo, entah kenapa, mencoba mengatur-ngatur Presiden Indonesia yang akan datang. Kita tidak tahu siapa Presiden baru itu, jangan-jangan dia sendiri yang akan jadi Presiden, atau kawan-kawannya sendiri. Tapi katanya, dia meminta Presiden baru nanti tidak perlu berbicara mengenai perubahan.
Mungkin Luhut mulai sakit, bagaimana mungkin dia berpikir, segala sesuatunya sekarang ini sudah bagus, sudah on track, sudah di jalur benar. Katanya Jokowi sudah sangat hebat, sudah membuat negara ini bagus sekali.
Kita mulai bertanya, apanya yang sudah bagus? Bukankah hampir semua bisa dikatakan gagal. Apakah Presiden sekarang Joko Widodo bisa dikatakan sebagai Presiden bagus dan Hebat? Mana mungkin? Ingat enggak anda, ketika pertama kali dia mulai memenangkan kursi Presiden, belum diangkat dia sudah bangga-bangga untuk menaiki pesawat Garuda Kelas Ekonomi Jakarta Singapore, mencoba menjadi orang biasa, sederhana, cukuplah Pesawat Kelas Ekonomi. Setelah diangkat jadi Presiden, kemana-mana memakai pesawat Keperesidenan, bahkan untuk pulang kampung untuk urusan pribadi ke Solo, selalu menggunakan pesawat negara RI-1. Juga untuk urusan Partainya, paling asyik menggunakan fasilitas negara. Ini contoh pemimpin hipokrit, munafik.
Dia juga sering mengatakan, anaknya hanya seorang tukang jual martabak, pedagang kecil, tidak akan menggunakan kekuasaannya untuk menjadi pejabat negara. Anak saya hanya seorang Penjual Martabak. Lalu bagaimana? Belum begitu lama, Anaknya merampas jabatan untuk menjadi Walikota Solo. Tidak cukup, menantunya juga menjadi Walikota Medan.

Lalu anaknya juga sekarang, sedang bersiap-siap merebut porsi Gubernur DKI. Sebelumnya muncul juga keinginan untuk menjadi Walikota Depok. Lalu beberapa pejabat negara lain, termasuk Iparnya sendiri yang diangkat menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi. Lalu berkeinginan untuk melakukan perubahan terhadap konstitusi, antara lain munculnya wacana dan keinginan untuk menjabat Presiden selama 3 periode, dan atau berusaha melakukan penundaan Pemilihan Umum untuk menjabat lebih lama sebagai Presiden.

Kemudian, bagaimana seorang Luhut Binsar Panjaitan mengeluarkan statement untuk melarang Presiden baru (yang akan terpilih nanti) untuk melakukan perubahan? Apakah orang-orang dan sistem yang beraroma KKN-  Kolusi Korupsi dan Nepotisme seperti yang banyak terjadi sekarang ini, kita biarkan di negara kita? Banyak hal yang tidak berjalan baik selama periode Joko Widodo, mulai dari pembangunan Kereta Listrik, Pembangunan jalan Tol, Hutang Luar negeri yang semakin menumpuk, menunjukan Pejabat Negara yang syarat nepotisme, adanya masalah di Dirjen Pajak, Bea Cukai dan Kementerian Keuangan. Oh ya, perlu kita catat, pemerintahan di masa Jokowi, juga tidak pantas dicontoh dalam hal punya hobby ngutang, sampai tahun 28 Februari 2022, hutang pemerintah tercatat sebesar Rp7.014,58 Trilyun. 

Hanya orang gila yang akan membiarkan kejelekan ini berlangsung terus. Apalagi soal wewenang, apa wewenang Luhut melarang-larang orang untuk melakukan perubahan. Tidak pada tempatnya Luhut mengatur-ngatur Presiden. Tidak boleh kebiasaan pejabat sekarang yang selalu memuji-muji Presidennya, meskipun salah, tidak kritis, dipertahankan di masa yang akan datang. Perubahan adalah suatu keniscayaan, tidak ada seorangpun yang bisa memberhentikannya. Tidak pas mengatakan Presiden sekarang sudah meletakkan dasar yang bagus bagi negara untuk masa yang akan datang. Semua hal memerlukan ujian, pembahasan, yang jelek kita berhentikan, kita cari cara yang lebih baik, juga orang yang kompeten, punya integritas.
 










    

Wednesday, 8 March 2023

BUMI ALMIRA DI CIKALONG WETAN

toto zurianto

Sudah lama aku enggak jumpa Abang, meskipun tinggalnya hanya di bandung, tapi kami cukup jarang berjumpa, bisa setahun sekali baru jumpa.
Akhirnya beberapa waktu yang lalu, pas hari Minggu, aku mengunjungi Mas Jonny, abangku. Sudah lama Mas Jon bermukim di Bandung, sejak tamat SMA dan melanjutkan sekolah di ITB tahun 1978, Mas Jon sudah menjadi orang Bandung. Sebenarnya, dalam pekerjaannya, Mas Jon sudah bebrapa kali mutasi di beberapa tempat, termasuk ke Makassar, juga ke Padang dan bahkan pernah di Jakarta. Tapi Mas Jon dan keluarganya, tidak pernah benar-benar pindah dan meninggalkan Bandung.
Setahuku, awalnya Mas Jon waktu masih kuliah, mula-mula di rumah kenalan di Jalan Terusan Suryani, pusat kota Bandung. Kemudian pernah tinggal/kos di beberapa tempat di seputar Dago/Kampus, antara lain dekat kampus Unpad Lama di Jalan Dipati Ukur. Pernah juga di Jalan Kebon Bibit belakang kampus ITB. Terus tidak lama setelah berumah tangga Mas Jon membeli rumah di Gunung Batu dekat Cimindi. Selanjutnya, pindah lagi ke dekat Pintu Toll Cileunyi, Perumahan Bumi Panyawangan.

Terus selama bekerja, rupanya Mas Jon sempat membeli Tanah di sekitar Cikalong Wetan,  Bandung Barat. Dulu waktu Mas Jon bekerja di Proyek PLTA Cirata, rupanya sambil lihat-lihat tanah/kebon dalam perjalanan dari rumahnya di Bandung ke Cirata, sehingga akhirnya, mendapat rezeki membeli tanah yang cukup luas di Cikalong Wetan. sejak beberapa waktu yang lalu, s esudha Mas Jon pensiun,  Tanah yang luas di Cikalong Wetan yang udaranya cukup sejuk, mulai dibenahi sehingga bisa dijadikan sebagai Taman Wisata yang diberi nama Bumi Almira.

Jadilah secara tiba-tiba, aku mampir berkunjung ke Bumi Almira, Alhamdulilah bisa jumpa dengan Mas Jon dan Mbak Tati yang katanya selalu hadir setiap Sabtu dan Minggu di Bumi Almira.



BUMI ALMIRA
Bumi Almira sebuah Taman Bermain yang cukup luas di Cikalong Wetan, sekarang baru buka setiap weekend hari Sabtu dan Minggu. Alhamdulilah, banyak dikunjungi oleh masyarakat sekitar Cikalong, biasanya Anak Sekolah SD, SMP, SMA, SMK dan Madrasah Ibtidayah/Tsanawiyah, juga Ibu-ibu Pengajian dan Ibu-Ibu Arisan. Saat ini banyak spot-spot photo yang Instagramable yang banyak digunakan pengunjung sambil santai melihat pemandangan yang indah. Hari Minggu, Bumi Almira bisa didatangi sekitar 200-300 pengunjung yang santai disana mulai Pagi jam 08.00 sampai Sore Jam 16.00 WIB.
Ke depan, Mas Jon bersama keluarganya, masih akan mengembangkan Bumi Almira sehingga lebih lengkap, termasuk sarana permainan untuk anak-anak dan Warung/Restaurant yang lebih baik. Memungkinkan juga untuk membuat fasilitas Penginapan Hotel kecil dan sarana Camping yang lebih lengkap dan memadai.


Bagian Depan Bumi Almira

Santai di kursi dengan tanaman Pohon Pinus
yang mulai rimbun 







Kenangan December 2017; Winter di Seoul - Menikmati Kopi Panas dan Sop Ayam Ginseng

toto zurianto (Cerita Tanggal 28 December 2017)

Perjalanan ke Korea pada akhir tahun, wah luar biasa dingin dan freezing. Kami sampai di Seoul sekitar jam 10 pagi. Cuaca mendung, gelap, dan hujan tidak terlalu deras. Ini kunjungan kedua ke Seoul, tetapi kali ini, udara sangat tidak bersahabat. Temperatur sekitar 2 derajat Celcius sampai sekitar -5. Begitu juga suasana selama seminggu selanjutnya, antara 4 sampai -11 derajat celcius. Tetapi beberapa hari udara cukup cerah dan sangat dingin membeku.




Karena itu, selalu setiap pagi penting untuk dimulai dengan secangkir Kopi Panas, harus kopi Panas. Tidak hanya pagi, juga siang, sore, atau di malam hari. Kemudian, untuk mendapatkan energi dan udara panas, jangan lupa menikmati Sop Ayam Ginseng Korea Asli. Terkenal dan Paas, dan Sop Ayam Giseng Samgyetang.

Nikmat, dengan Ginseng dan Lembut


Kita di Indonesia, bisa juga melakukan modifikasi membuat Sop Ayam Jahe ala Indonesia. Pasti rasanya dan juga kadar vitaminnya tidak kalah enak dan nikmatnya. Sop Ayam Jahe Indonesia, kalau kita sajikan di tempat tempat dingin, seperti di Puncak, Bandung, Brastagi, atau Bukittinggi, sungguh suatu sajian yang enak dan bisa dibanggakan.


PEGAWAI DIRJEN PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN; PUNYA HARTA RP51 MILYAR, SUKA PAMER KEKAYAAN

toto zurianto

Awalnya gara-gara ada seorang anak, namanya Mario Dandy Satrio, menganiaya anak seorang pengurus GP Ansor bernama David. Ini ternyata bukan kasus biasa, usut punya usut ternyata orangtua Mario, orang hebat, pejabat eselon 3 di Dirjen Pajak. Adalah Rafael Alun Trisambodo yang sangat kaya raya, punya aset total Rp51,39 Milyar, bangunan, mobil, dan tanah berkavling-kavling. Atas peristiwa ini, peristiwa penganiayaan, membuka tabir yang selama ini tertutup. Betapa seorang pegawai biasa, Rafael Alun Trisambodo, mempunyai harta yang berlimpah-limpah, berapa gajinya?  gaji Rafael diperkirakan antara Rp37-46 juta per bulan, itu sudah termasuk tunjangan. Jadi kalau semua gaji disimpan, tidak ada yang dimakan, Rafael perlu waktu 1100 bulan lebih untuk mengumpulkan uang sekitar Rp50 milyar, perlu waktu sekitar 90-100 tahun.

Mula-mula jabatan Rafael dicopot dari Kepala Bagian Umum Kanwil DJP Jakarta Selatan 2. Setelah itu, akhirnya bosnya, Menteri Keuangan resmi memecat Rafael Alun Trisambodo sebagai ASN Institusi Direktorat Jenderal Pajak.

Masyarakat tidak tahu, tetapi bisa menduga, kemungkinan cukup banyak pegawai Dirjen Pajak memiliki keadaan yang more-less hampir sama dengan Rafael Alun Trisambodo. Sama-sama kaya, sama-sama memiliki tanah dan rumah mewah, memiliki banyak mobil mewah dan sering juga memiliki anak yang sama tabiatnya dengan anak-anak orang kaya yang lain yang suka menganiaya orang lain.

BANYAKKAH ORANG SEPERTI RAFAEL?
Masyarakat Indonesia tahu, betapa Kementerian Keuangan telah memberikan Gaji dan Tunjangan yang fantastis kepada Pegawai Dirjen Pajak, juga Dirjen Bea Cukai, juga pegawai lain di Lingkungan Kementerian Keuangan. Gaji Pegawai Dirjen Pajak, tentu saja sama dengan pegawai negeri ASN yang lain, mulai dari Rp1,5/bulan untuk Golongan 1A sampai ke Rp6juta/bulan untuk pegawai tertinggi Golongan IVD. Tapi tunjangannya besar, mereka menyebut sebagai Tunjangan Kinerja (TUKIN) karena alasan pegawai Dirjen Pajak sebagai ASN yang berjasa mengumpulkan uang untuk membiayai Anggaran Negara (APBN). Alasan ini pasti diluar nalar, bukan karena alasan job grading, job/employee performance ataupun salary system yang terbaik. Kalau pegawai Dirjen Pajak dinilai hebat karena bisa mengumpulkan uang untuk Anggaran Negara (APBN), seharusnya Kementerian lain/Dirjen lain di luar Kementerian Keuangan juga diberikan TUKIN yang sama besarnya.
Tapi itupun, seorang Rafael memerlukan waktu 100 tahun untuk bisa mengumpulkan uang Rp50 milyar tanpa ada pengeluaran untuk makan. Jadi kita perlu meneliti, apakah orang yang punya harta banyak di Dirjend Pajak atau di Kementerian Keuangan hanya Rafael seorang, jangan-jangan ada 100 orang seperti itu. Ini perlu diteliti.
 




Monday, 6 March 2023

NARA PARK di Ciumbuleuit Bandung

toto zurianto

Sudah cukup lama enggak ke Bandung, Minggu lalu, 3-4 Maret 2023, kami berkesempatan kembali jalan-jalan ke Bandung, kali ini, salah satunya kami mendatangi sebuah Taman yang indah di kawasan Ciumbuleuit tidak jauh dari Universitas Parahiyangan, namanya NARA PARK. Lebih tepat disebut sebagai tempat untuk photo-photo dan makan-makan, sambil santai menikmati udara segar masih di Kota Bandung,  tidak terlalu jauh dari Pusat Kota.

Kulinernya 
Pertama, biasanya kita memesan minuman di Foresta Coffee yang terletak di bagian depan Nara Park, terus bisa didampingi dengan berbagai aneka roti, di Pino Bakehouse di bagian bawah.
Makanan lain, ada Torigen Teppanyaki, juga pamor Restaurant, dan Torigen Teppanyaki untuk penggemar bakar-bakar ala Jepang. Yang lain, kita bisa menikmati; Porto Bistro, nanny's pavillon, Pino Terrace dan Pinetta Pizza bagi penggemar Pizza dan berbagai jenis Pasta yang lezat.


Kopi Foresta, di sebelah depan NARA PARK
mari menikmati Kopinya yang lezat.


Agar lebih mudah, lebih baik memarkir mobil 
di tempat parkir sebelah atas, lalu kita
naik Mobil wisata, praktis dan memudahkan.





Roti ini enak, perlu dicoba

Kalau masih pagi, tempat ini, di bagian atas,
cenderung masih sepi. Tapi, menjelang siang,
sore dan malam, pasti ramai.



Friday, 27 January 2023

Papa; Perjalanan sebuah Kerinduan

toto zurianto

Beberapa waktu yang lalu, pada konser virtual Band The Mercy's melalui channel Youtube, sekali lagi aku mendengarkan sebuah lagu merdu dengan irama sendu, kali ini dinyanyikan oleh Bang Erwin Harahap bersama Bang Jelly Tobing dan Frans Dhana, lagunya berjudul Ayah, ciptaan Rinto Harahap sekitar tahun 1975 pada album The Mercy's Volume 4.  Lagu yang menggambarkan sebuah kerinduan pada sosok Ayah, sama seperti yang kurasakan, seperti ini antara lain katanya, 
"Dimana akan kucari. Aku menangis seorang diri. Hatiku selalu ingin bertemu. Untukmu aku bernyanyi".

Bagaimanapun, betapa kita sering berada pada situasi merindu yang sangat dalam. Ketika itu apa-apa yang kita miliki seolah-olah tidak mampu memberikan penyelesaian pada persoalan kita. Karena sosok Ayah yang kita rindukan bukan sekedar memberikan jawaban atas kesulitan dan kekurangan kita. Di sini, Ayah menjadi periode kehidupan yang pernah kita lewati bersama, bersama Ayah kita melewati banyak kenangan yang indah dan tidak terlupakan. Ayah yang selalu memberikan kedamaian dan jawaban.

Ayah kami, Bapak, kami menyebutnya Papa, namanya Ratmono Ratio. Banyak cerita indah yang sampai sekarang masih tersimpan rapi di hati kami, anak-anaknya.  Terutama perjalanannya, perjalanan kami yang sebagian besar kami lewatkan di perkebunan-perkebunan di Pulau Sumatera. Sepengetahuan kami, pertama kali Papa bekerja di sebuah perusahaan perkebunan milik kolonial Belanda, mungkin sekitar tahun 1957 sampai 1960, Papa bekerja di Namlodse Venotchaaf Handle Vereniging Amsterdam, yang dikenal dengan NV HVA, sejenis BUMN zaman Belanda yang mengolah perkebunan Teh di Perkebunan Kayuaro di Kaki Gunung Kerinci, sekarang masuk Provinsi Jambi.

Belanda mulai membuka perkebunan Teh di Kayuaro sekitar awal tahun 1920-an, di dataran tinggi di kaki Gunung Kerinci yang dingin di ketinggian sekitar 1500 meter di atas permukaan laut. Teh yang ditanam dan diolah di Perkebunan Kayuaro termasuk Teh Hitam Ortodox yang berkualitas tinggi, sejak dulu produknya diekspor ke Eropa, terutama ke Inggris dan Belanda dan menjadi kebutuhan utama yang bisa bersaing dengan teh dari dataran tinggi di India sebagai Teh bermutu tinggi. 

Mungkin Papa bekerja di Perkebunan Kayuaro sampai akhir 1960, selanjutnya Papa pindah ke Perkebunan Karet di Perkebunan Liki dekat kota Muara Labuh di Provinsi Sumatera Barat, sekarang masuk wilayah Kabupaten Solok Selatan. Perkebunan Liki juga masih milik perusahaan Belanda NV HVA  yang zaman itu juga menguasai banyak perkebunan besar di Pulau Sumatera.

Papa dan Mama di depan rumah, kemungkinan di Liki sekitar
tahun 1961-1962. Waktu itu kalau bepergian sering naik mobil
Stesengkar (mungkin maksudnya station wagon car) milik HVA.


Tentu saja aku tidak terlalu banyak mengetahui tentang Perkebunan Teh di Kayuaro, karena waktu itu aku masih sangat kecil. Ya aku lahir di Kayuaro pada tanggal 24 Juli 1960 bersama Abangku Mas Joni yang lahir setahun lebih dahulu pada 5 Maret 1959 juga di Kayuaro. Tapi, senangnya, Papa dan Mama sering bercerita tentang Perkebunan Teh Kayuaro yang indah dan berhawa dingin. Jadi meskipun waktu itu kami masih kecil, kami tetap mendapatkan cerita dan informasi perkebunan dan rumah kami di beberapa tempat. Melalui cerita, banyak tempat yang bisa kami ingat, berturut-turut setelah Kayuaro, kami pindah ke Perkebunan Liki, mungkin sekitar 3 tahun sejak akhir 1960 sampai tahun 1962. Di Liki, lahir adik kami, Almarhum Nono, Novrianto pada tanggal 7 November 1961. Meskipun waktu itu aku baru berumur belum 2 tahun, melalui cerita Papa dan Mama, seolah-olah aku bisa membayangkan, betapa kami pernah mengunjungi Danau Kembar, Danau Di atas dan Danau Di Bawah yang indah. salah satu ucapan Papa yang sangat kuingat, kalau tidak salah, Danau di Atas letaknya lebih rendah (di bawah) dari Danau Di Bawah. Apakah memang seperti itu, mungkin perasaan kita seperti itu. Mudah-mudahan suatu hari nanti, aku bisa membuktikan cerita yang sebenarnya dari keberadaan Danau Di Atas dan Danau Di Bawah.

Selanjutnya pada tahun 1962 kami pindah lagi, kali ini Papa ditugaskan pada sebuah perkebunan Karet di Provinsi Sumatera Utara, tepatnya Perkebunan Hapesong, di Kecamatan Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan, sekitar 40 Kilometer dari Kota Padang Sidempuan. Cukup lama kami tinggal di Perkebunan Hapesong, sampai awal tahun 1965. Banyak cerita indah yang mulai kuingat ketika tinggal di Hapesong, antara lain, aku pernah mendengar, beberapa Om/Tante kami, adik Papa atau Adik Mama, pernah berkunjung ke Hapesong dan ramai-ramai mendaki Gunung, mungkin Gunung Lubuk Raya yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Hapesong. 

Salah seorang Adik kami, juga lahir di Batang Toru, namanya Puspitawati, tetapi lebih populer dipanggil Butet.  Ya adik kami diberi nama Butet, menurut Papa, ketika baru lahir, dan ditanya, apakah Laki-laki atau Perempuan, langsung dijawab oleh Tante Bidan (yang membantu melahirkan), "Butet" katanya sambil berteriak. Tentu saja maksud Tante Bidan, yang lahir Anak Perempuan yang di Tanah Batak dan Tanah Mandailing dipanggil dengan sebutan "Butet".  Sejak itu, sejak tanggal 26 Juni 1964, adik kami dipanggil Butet sampai sekarang.

Banyak cerita lain yang selalu kami ingat ketika kami berkumpul. Perjalanan kami di banyak perkebunan setelah itu, tetap sebagai cerita tentang Papa dan Mama termasuk ketika kami akhirnya melanjutkan perjalanan ke Kota Medan sekitar tahun 1965 sampai 1970. Walaupun kami tinggal di kota besar Kota Medan, tetapi papa masih tetap bekerja di lingkungan perkebunan, waktu itu di Kantor Besar (headquarter) Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) Karet VI di Sei Sikambing Medan. Tadinya kami pikir, kami akan terus menetap di Medan, tetapi rupanya, masih ada panggilan lagi untuk melanjutkan perjalanan di perkebunan yang lain. Pada tahun 1970, papa pindah lagi, kali ini ke Provinsi Aceh, tepatnya ke Kabupaten Aceh Tengah di PN Perkebunan 1 Aceh di Perkebunan Damar dan Terpentine di Kota Kecil Lampahan sekitar 25 KM menjelang Ibukota Kabupaten Aceh Tengah Kota Takengon. cukup lama Papa bekerja di Lampahan Tanah Gayo yang sejuk dan dingin sampai sekitar tahun 1979. 

Photo kami pada tahun 1971 di sebuah rumah milik sahabat Papa,
Om Machmud Tarigan Silangit (MTS) di dekat sungai Krueng
Peusangan di Takengon.  Om Machmud seorang Photographer
 dan Pelukis sudah seperti saudara bagi kami. 


Selanjutnya Papa pindah lagi,  masih di lingkungan PN Perkebunan 1 Aceh, kali ini ke Perkebunan Kepala Sawit di Perkebunan Karang Inoue di Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur sekitar 75 KM dari Ibukota Kabupaten Aceh Timur di Kota Langsa.
Pasti banyak cerita indah yang tidak terlupakan mengikuti perjalanan Papa dan Mama di banyak perkebunan di Pulau Sumatera, sampai akhirnya kami kembali ke Medan pada tahun 1981 ketika Papa pensiun mengakhiri perjalanan yang panjang di perkebunan-perkebunan di Pulau Sumatera. Semoga Papa dan mama Husnul Khotimah, cerita ini bukan hanya sebuah perjalanan yang panjang, tetapi sebuah kerinduan.

BUKU-BUKU AKHIR TAHUN

toto zurianto

Menjelang akhir tahun 2022, ada banyak buku yang lumayan bisa dibeli. Lumayan kemaren pas jalan-jalan ke PIM-1, sempat mampir di Toko Buku PeriPlus, biasanya kusempatkan membeli 1 atau 2 buku yang harganya lumayan mahal, tapi bukunya selalu bagus, seperti awal Desember lalu, aku sempat membeli Buku Atomic Habit tulisan James Clear (294K).


Buku ini memang bagus, mengingatkan kita agar tidak perlu terpaku pada hal-hal yang kelihatannya besar dan tentunya akan berpengaruh besar apabila hal tersebut kita jalankan. Tetapi, bagi James Clear, kitapun perlu mempertimbangkan hal-hal yang lebih sederhana, kecil, tetapi tetap memberikan hal yang bagus, sering lebih mudah untuk diwujudkan.

Tapi hari ini, aku banyak mendapatkan Buku-buku yang  relatif masih cukup baru, umumnya terbitan tahun 2022, sedikit yang terbit tahun 2020 atau 2019. tetapi dengan harga discount, murah banyak, mulai dari 16K sampai sekitar 165K.



Pertama, I Alone Can Fix It, tulisan Carol Leonnig dan Philip Rucker. Ini buku yang bercerita tentang Donald Trump Presiden Amerika Serikat (2017-2022). Buku baru yang terbit tahun 2022 setebal lebih 500 halaman ini, harganya sangatlah murah, cuma Rp43.000 saja.

Buku Kedua, Zucked; Waking Up to the Facebook Catastrophe karangan Roger McNamee yang banyak bercerita tentang perkembangan teknologi dan media sosial khususnya facebook dan Instagram. Buku setebal 336 halaman ini kubeli sangat murah, hanya Rp35.000. 

Ketiga, Align; A Leadership Blueprint for Aligning Enterprise Purpose, Strategy and Organization tulisan Jonathan Trevor harganya hanya 93.000 saja. Bagi yang tetap semangat mengasah pengetahuan dan kapasitas kepemimpinannya, bolehlah membaca buku ini. Ini tentang Blue Print Leadership yang memberikan pandangan mengenai perlunya penyatuan (aligning) dari tujuan organisasi dengan strategi yang pas sesuai dengan keberadaan sebuah organisasi. Benar, setiap pemimpin biasanya mengedepankan instincnya dan pengalamannya, tetapi seluruhnya perlu disatukan dengan piliha strategi yang pas untuk mewujudkan kinerja yang lebih baik.





Buku lain yang sedang tersedia di meja buku, antara lain; 
  1. A Very Stable Genius; Donald J. Trump's Testing for America tulisan Philip Rucker dan Carol Leonnic (winners of the Pulitzer Prize, terbitan Bloomsbury tahun 2020.
  2. Ghost Work; How to Stop Silicon Valley from Building a New Global Underclass tulisan Mary L. Gray dan Sidoharth Suri (2019).
  3. Management Singularity; How to Manage  Organizations when AI, Robots and Big Data Take Over Human Control karangan Tjeu Blommaert dan Stephan Vandenbroek (2019)
  4. We are Not Like Them; Not Every Story is Black or White karangan Christine Pride dan Jo Piazza dari HapperCollins Publisher (2021).
  5. The Success Factor; Developing The Mindset and Skillset for Peak Business Performance tulisan Ruth Gotian terbitan Kogan Page (2022).

Mari menikmati buku-buku ini.