toto zurianto
Setya Novanto (SN) dan Ade Komaruddin (Akom) bersaing memperebutkan posisi Ketua Umum Partai Golkar. Sidang pemilihan yang berlangsung sampai Selasa pagi, pada putaran pertama menghasilkan suara 269 untuk SN dan 167 untuk Akom. Keduanya berhak mengikuti putaran II karena sudah melebihi persyaratan minimal 30% di putaran I. Akom tidak lagi menunggu Putaran II, dan langsung legowo memberikan ucapan selamat kepada Setya Novanto untuk memimpin Partai Golkar 5 tahun ke depan.
Pemilihan yang syarat pertarungan sengit di kedua kubu, juga diwarnai gosip-gosip politik uang yang sulit untuk bisa dibuktikan, kini menghasilkan Setya Novanto sebagai Ketua Umum partai yang mempunyai suara pemilih cukup tinggi itu. Tidak heran kalau, selama pemilihan banyak orang yang penting yang melakukan berbagai pendekatan dan berusaha mempengaruhi para pemilih dan peserta. Termasuk yang paling hebat adalah turunnya Luhut yang dinilai sedang berusaha membawa suara Presiden ke kancah kepemimpinan partai Golkar. Turunnya Luhut membawa konsekuensi dengan pernyataan Jusuf Kalla yang memberikan suara yang berbeda.
Kini semuanya sudah selesai. Perang-perangan sudah usai. Tinggal bagaimana Setya Novanto mampu menjalankan roda partai sehingga mampu menjadi besar dan bermanfaat bagi Golkar, juga bangsa. Masyarakat menginginkan, bagaimana sebuah partai politik bisa memainkan peran yang lebih baik bagi bangsa ini. Banyak yang harus diperbaiki. Harusnya dimulai di partai politik, lalu ke lembaga politik lain. Kini menginginkan, agar sistem politik Indonesia bisa lebih dewasa, bukan sekedar mengedepankan kepentingan politik partai dan segelintir orang.
Kini menginginkan bagaimana partai politik bisa membawa perubahan dan membuat Indonesia semakin jaya, semakin kuat dan memiliki integritas baik.
No comments:
Post a Comment