toto zurianto
Sejarah Pasar Senen sangat melekat dengan perkembangan masyarakat Jakarta. Beberapa mengalami pasang surut, dan terbakar hebat. Tahun 1974, bersamaan dengan peristiwa Malari, Pasar Senen mengalami kebakaran. Ketika itu api menghabiskan Blok II.
Kini, tepatnya kemaren, 19 Januari 2017, api kembali tidak bersahabat dengan Pasar yang banyak menyimpan kenangan itu. Hampir semua kawasan di Blok I sampai VI dan di lantai dasar sampai lantai 4, habis dimakan api. Ini sebuah kebakaran besar yang membuat para pedagang kembali harus memulai dari awal.
Pasar Senen, iconic Jakarta yang sudah ada sejak zaman Belanda. Namanya Pasar Snees atau Pasar Senen yang awalnya beroperasi setiap pekan pada hari Senin. Mungkin usianya hampir sama dengan Pasar Tanah Abang yang sudah ada sejak 1735. Pasar Senen yang buka setiap Senin, mulai menjadi pasar benaran sekitar tahun 1766 yang buka setiap hari dan ramai dikunjungi masyarakat.
Pada era kemerdekaan, ketika pejuang tanah air banyak membahas upaya kemerdekaan, pasar Senen banyak dikunjungi para pejuang kita. Pare penggerak kemerdekaan antara lain, intelektual muda Stovia, Chairul Saleh, Adam Malik. Termasuk Soekarno dan Hatta yang sering hadir dan menggelar pertemuan di kawasan Senen.
Para seniman juga suka berkumpul di Pasar Senen. Di era Jepang, tahun 1942 sampai dengan tahun 50-an, banyak berkumpula para seniman era Pujangga Baru. Juga para seniman Senen, antara lain; Ajib Rosadi, Sukarno M. Noor, Wim Umboh, dan H.B. Yasin.
Kawasan Pasar Senen menjadi lebih besar di tahun 1970-an sampai dengan tahun 1990-an. Di sini pernah ada 2 Gedung Bioskop, Rex dan Grand yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jakarta. Pasar Senen juga menjadi tujuan wisata pendatang dari daerah yang paling terkenal. Pengunjung bisa menikmati restaurant atau membeli oleh-oleh untuk di bawa ke daerah. Gubernur Ali Sadikin menjadikan Pasar Senen sebagai Pusat Perbelanjaan, Pusat Perekonomian dan untuk Kunjungan Wisata masyarakat Indonesia. Era fasilitas parkir di atas dengan jalan melingkar, pertama kali dibangun di Pasar Senen menjadi yang pertama di Jakarta dan di Indonesia. Setelah keurusuhan 1998, pasar Senen mulai ditinggalkan. Tidak tahu, kapan kita bisa menikmati Pasar Senen yang Legenda itu.
Tulisan 15 Maret 2017, sekedar nostalgia masa lalu
No comments:
Post a Comment