toto zurianto
Sebuah buku yang ditulis 2 ahli leadership kawakan James M. Kouzes dan Barry Z. Posner berjudul A Leader’s Legacy, berisikan petunjuk-petunjuk bagus bagi anda para profesional atau siapa saja yang sedang mengasah kemampuan kepemimpinannya. Penulis yang 15 tahun yang lalu (1995) telah menerbitkan buku Best Sellers dan menjadi pegangan para Leaders di seluruh dunia The Leadership Challenge; How to Keep Getting Extraordinary Things Done in Organizations, kembali memaparkan pemikirannya yang sangat brilliant dan perlu kita pelajari.
Buku yang dibagi atas 4 Bagian ini, yaitu (i) Significance, (ii) Relationships, (iii) Aspirations, dan (iv) Courage pada dasarnya meberikan kita tools untuk mempersiapkan capability kita agar “masa-masa” kepemimpinan yang kita jalankan, tidak saja memberikan manfaat besar bagi suatu organisasi, tetapi sekaligus akan meninggalkan semangat bagi para pegawai yang ditinggalkan.
Tentu saja menjadi Pemimpin dan berkeinginan untuk meninggalkan Legacy adalah pilihan. Banyak pemimpin yang terlalu formalistis yang cenderung menyederhanakan suatu “job description”. Pemimpin sejenis ini suka merasa-rasa bahwa kepemimpinannya hanya sementara, dan masa kepemimpinan itu hanya terminal pemberhentian untuk selanjutnya pergi menempuh perjalanan yang lain. Tapi, kalau anda memilih untuk meninggalkan sesuatu yang akan dikenang orang dan relatif berusia panjang, anda perlu mempunyai destini yang lebih bersifat long-term. Inilah visi dari seorang pemimpin yang akan meninggalkan legacy.
Memilih menjadi pemimpin yang meninggalkan legacy, jelas memerlukan kerja keras yang didukung oleh nilai (values) dan keberanian. Kenapa? Karena Legacy adalah sesuatu yang bukan saja abadi dan akan dikenang lebih lama. Tetapi, sesuatu yang tidak sama dengan biasanya. Sesuatu yang berbeda yang lahir akibat adanya keberanian untuk melahirkan hal-hal baru yang bermanfaat.
No comments:
Post a Comment