Thursday 20 May 2010

Agus Martowardojo, Menteri Keuangan RI

toto zurianto

Presiden SBY tidak terlalu lalu untuk memutuskan siapa pengganti Dr. Sri Mulyani Indrawati (SMI), Menteri Keuangan yang mendapatkan tugas baru sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia mulai 1 Juni 2010. Kemaren malam Presiden memutuskan untuk menunjuk Agus Martowardojo (AM) yang kini menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri, sebagai Menteri Keuangan menggantikan SMI. Juga bersamaan dengan itu, ditetapkan pula Dr. Anny Ratnawati (AR) sebagai Wakil Menteri Keuangan yang beberapa bulan lalu disebutkan akan diisi oleh Dr. Anggito Abimanyu (AA).

Menurut Presiden, alasan penunjukkan kedua tokoh tersebut, yaitu AM dan AR, terutama karena pertimbangan Kapasitas dan Integritas yang baik, juga didukung oleh pengalaman dan pengetahuan, baik di dalam dan di luar negeri

Dibanding SMI, AM tentu saja berbeda karena lebih dikenal sebagai bankir yang lebih banyak melakukan pengambilan keputusan di area yang lebih bersifat mikro. Tetapi, AM punya kesamaan pula dengan SMI, terutama bagaimana sepak terjangnya melakukan reformasi organisasi yang begitu ketat selama menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri. Tidak diragukan, AM memiliki kepiawaian sebagai seorang pembawa perubahan (change leader) yang tangguh yang selalu mengedapankan aspek kompetensi dan kontribusi dibandingkan dengan senioritas dan pertemanan. Karena itu, gerakan Reformasi Birokrasi yang sedang dijalankan, rasanya tidak perlu kita khawatirkan nasibnya selanjutnya. Bahkan saya melakini, bahwa perbaikan organisasi di lingkungan Departemen Keuangan akan menjadi semakin baik dan lebih profesional. Tidak lagi hanya sekedar peningkatan remunerasi dan pemberantasan KKN.

Lalu, bagaimana cara AM melakukan tugasnya di bidang ekonomi makro? Inipun suatu pertanyaan yang tidak perlu kita khawatirkan. Sejak dahulu, cukup banyak para Menteri Keuangan yang bukan berasal dari Sektor Makro, lihat saja misalnya Mar'ie Muhammad. Beliaupun pernah sukses, meskipun jabatan sebelumnya tidak terlalu berhubungan dengan sektor makro. Apalagi AM akan lebih mudah mengandalkan Para profesional yang ada di seluruh Direktorat Jendral dengan dukungan Leadership-nya yang cukup mumpuni.

Semoga AM dan AR bisa memberikan sesuatu yang berbeda sebagaimana yang diharapkan masyarakat.

No comments: