Thursday 24 September 2015

Pemimpin; Diantara Ronggolawe dan Rama Pati

toto zurianto

Saya beberapa kali membaca tulisan Agung Adiprasetyo, CEO Kompas Gramedia dalam bukunya Memetik matahari. Salah satu yang saya suka adalah mengenai Dunia Panggung Sandiwara, judulnya sama dengan lagu Populer yang dibawakan Ahmad Albar, GodBless sekitar tahun 1976. Ceritanya antara lain mengenai orang-orang yang dekat di sekitar Raja, orang kepercayaan Raja, orang yang bersama Raja dilibatkan Raja untuk membantunya agar roda pemerintahannya berjalan bagus. Kata Agung, ceritanya diambil dari episode sandiwara radio terkenal tahun 70-an Saur Sepuh.

Konon ada seorang hebat yang mendedikasikan dirinya, pemikirannya dan pengabdian luar biasa kepada Raja, kepada negara, namanya Ronggolawe. Sebagai seorang Panglima Perang, dia dikenal sebagai  seorang yang pintar, cerdas, dan memiliki integritas luar biasa. Dipercaya raja dan tentunya dicintai banyak orang. Semua persoalan, biasanya bisa diselesaikan setelah mendapatkan advis dari Ronggolawe. Dia juga sangat rendah hati, menghindari bentrokan. Mungkin lebih baik berbicara dan mampu melakukan negosiasi secara baik, dibandingkan menggunakan semangat kekerasan dan sekedar menghancurkan lawan.
Dia seorang yang lurus, bekerja tanpa Pamrih. Kalau dalam definisi ilmu kepemimpinan modern, mungkin Ronggolawe salah satu sosok Level 5 Leadership sebagaimana yang digambarkan Jim Collins dalam bukunya Good To Great. Seorang yang memiliki Professional Will, atau technically competent yang profesional, sekaligus memiliki sifat-sifat Humility, atau humble atau rendah hati. Semua yang kulakukan, bukan untukku, tetapi untuk Raja, untuk bangsa, dan untuk rakyat.

Lalu, di sana di tempat yang sama, ada juga seorang penting yang lain. seorang patih yang juga sebagai penasehat Raja, namanya Rama Pati. Menggambarkan fisiknya sebagai seorang Panglima Perang dengan busur senjata yang tidak pernah terlupakan. Memang sosoknya berbeda dengan Ronggolawe yang cerdas, pintar dan memiliki integritas tinggi, Rama Pati adalah seorang patih yang kerjanya menghancurkan pemberontakan. Semua musuh harus dibasmi. Kehadirannya tentu dipentingkan oleh kerajaan. negara perlu mempunyai Panglima Perang yang hebat. Tapi sayangnya, dia adalah sebuah pribadi yang menakutkan. Orang-orang tidak berani menantangnya, bahkan harus menghindar. Dia mempunyai sifat yang licik, suka memfitnah, dan punya ambisi besar untuk memegang kekuasaan. Tidak peduli siapapun, semua yang berseberangan harus ditentang. bagi Rama Pati, Ronggolawe adalah duri yang sangat berbahaya. Ronggolawe perlu disingkirkan, tentunya dia menggunakan strategi yang licik, seperti ular. Perlu diadu domba, pokoknya, bagaimana agar Raja menjadi kecewa dan tidak lagi mempercayai Ronggolawe.

Dalam kehidupan modern, kitapun selalu berada pada kondisi sepeerti ini. Presiden, atau Pemimpin lain, sering sulit mengendalikan orang-orang seperti Rama Pati. Ini salah satu tantangan besar bagi seorang pemimpin. Selalu ada yang sangat ambisius dan berusaha mengadu-domba. Bahkan pada level yang lebih kecil, kita perlu melihat semua sisi. Jangan sampai, apa yang ingin diwujudkan, menghadapi hambatan karena terlalu banyak Rama Pati. Rama Pati, meskipun terlihat kejam, tapi dia sering juga berwajah manis. Seolah menjadi pendukung setia. Memang, seorang pemimpin akhirnya perlu menata team secara baik. Rama Pati yang secara teknis sangatlah baik dan diperlukan, perlu dikendalikan melalui tambahan spritual yang lebih baik.

OJK Leadership School at OJK Institute Wednesday 23 September 2015

Sofyan Holidi with Ibu Anni Ratnawati
OJK Leadership School with Ibu Anni Ratnawati








No comments: