Saturday, 23 May 2009

Meningkatkan kemampuan Diri Sendiri

toto zurianto


Banyak pemimpin yang lupa untuk meng-up-grade diri sendiri. Kita tidak melakukan cukup investasi atas kemampuan sendiri. Kita tidak cukup kritis terhadap apa-apa yang ada pada diri kita. Sering kita lupa, seolah-olah apa yang kita miliki sudah siap untuk menghadapi segala situasi. Hati-hati, kalau anda juga bersikap complacent terhadap diri sendiri, bisa-bisa kemampuan kita menjadi tertinggal. Anda akan menjadi pemimpin ompong, punya kekuasaan tetapi tidak punya ilmu. Atasan anda akan mentertawakan anda, juga bawahan anda akan meng-gosip kemampuan anda. Karena itu, Dave Ulrich (2007, Leadership Brand) menyarankan kita untuk selalu melakukan penanaman pada diri sendiri (Invest in Yourself). Beberapa hal yang selalu harus diperhatikan;

Pertama, jujur dan terus terang melihat diri sendiri (be honest, do the mirror test). Jangan seperti orang yang kebetulan kegemukan tetapi enggan berjalan menaiki tangga, dan lebih suka naik "lift". Jangan pula selalu menghindari cermin, tidak percaya bahwa dia kurang proporsional. Keterusterangan dalam assessment diri sendiri membuat kita akan lebih tepat dalam memberikan solusi. Lakukan program pengembangan sesuai dengan keperluan!

Kedua, Mulailah dari yang kecil, tetapkan sasaran yang realistis (start small, set realistic expectations). Meningkatkan kemampuan diri memerlukan untuk berubah dan belajar. Lakukan perbaikan meskipun kecil. Jangan selalu mengharapkan yang besar karena sering tidak kesampaian. Sering, meskipun hanya kecil, selama kita konsisten, hasil akhirnya akan lebih baik. Keberhasilan mewujudkan hal-hal yang kecil, biasanya akan meningkatkan rasa percaya diri untuk konsisten mengupayakan hasil yang lebih besar.

Ketiga, Letakan diri anda pada paradigma yang baru (put yourself in the path of something new). Sering upaya memperbaiki diri, diawali oleh pergerakan keluar dari zona kenyamanan (comfort zone). Menempatkan diri menjadi "kita yang berbeda" dari sebelumnya akan membantu mempercepat proses perubahan menjadi lebih baik. Kalau kita masih seperti biasa-biasa, tantangan ke depan sering tidak terlihat sehingga kurang cukup alasan untuk melakukan perubahan.

Keempat, Terus Belajar dan Fokus-lah ke masa depan (keep learning and focus on the future). Melakukan sesuatu yang baru, harus diiringi oleh sikap pembelajaran yang tinggi. Jadikan kegagalan sebagai upaya untuk menjadi lebih baik. Inilah yang disebut pembelajaran, suatu sikap melakukan refleksi apa yang baik dan apa yang kurang pas. penting untuk selalu fokus ke masa depan, jangan terlalu mudah menyerah dan akhirnya kembali lagi ke masa silam! always asking yourself, what works and what doesn't work!

Kelima, lega menerima kekurangan meskipun kecewa berat. Ini hal cukup penting untuk meningkatkan kapasitas kepemimpinan kita, bagaimana kita bisa menjadikan kekecewaan atau kegagalan sebagai sesuatu yang mampu meng-inspire untuk menjadi lebih baik. Kegagalan, jelas bisa mengganggu reputasi, luka, dan perasaan malu. Tapi jangan lupa, kalau kita mampu mengendalikannya, dia akan menjadi sumber kekuatan yang akan dahsyat manfaatnya.

Keenam (finally), ambil manfaat dari setiap kesempatan yang tidak terpikirkan (take advantage of unplanned opportunities). Tidak semua proses perubahan, adalah sesuatu yang sebelumnya anda rencanakan. Kadang-kadang, sesuatu yang terjadi begitu saja di tengah jalan, baik akibat pengaruh orang lain ataupun sebagai akibat dari hal-hal yang sudah dilakukan, melahirkan kesempatan baru yang luar biasa untuk diterapkan. Ini adalah unplanned opportunities, lakukan proses integrasi pada rencana besar yang sudah ada, bergerak cepat untuk sesuatu yang lebih baru.

No comments: