Wednesday 20 May 2009

Sulit Menerima Kekurangan

toto zurianto

Dalam suatu kompetisi, selalu ada yang menang dan ada yang kalah. Juga dalam suatu organisasi, ada the best employees, ada yang sedang (middle), dan ada yang perlu bekerja sangat keras (the low performer). Yang sering tidak ada adalah keikhlasan menerima hasil akhir.
Dalam perpolitikan, situasinya sering seperti itu, terutama bagi bangsa yang belum maju dan sedang dalam tahap perkembangan. Hasil Pemilu Indonesia misalnya, tidak banyak pimpinan partai yang secara gentlemen mengakui kekalahannya dan meng-appreciate keberhasilan orang lain. Biasanya mencela, bahkan menuduh adanya ketidak-beresan dalam proses pelaksanaannya.
Juga dalam dunia olah raga, sangat sulit bagi Rafael Benitez untuk mengakui keunggulan Sir Alex Ferguson. Meskipun dunia olah raga sangat sarat dengan semangat sportivitas dan perhitungan yang kuat, mengakui kita di bawah orang lain, memang tidak gampang. Kita memerlukan hati yang tidak saja ikhlas, tetapi sekaligus sikap kesatria!

Ini adalah suatu tantangan yang perlu kita pelajari dan dilatih setiap saat. Kita, perlu siap untuk melewati kemenangan dan prestasi, juga siap menikmati kekalahan dan belajar menjadi lebih baik di waktu lain! Kekurangan dan kekalahan adalah bunga dari hidup dan pergaulan. Ketika kita sendiri, kita pasti menjadi orang nomor satu. Tapi ketika kita berinteraksi, banyak kemungkinan yang bisa terjadi, apakah menjadi nomor dua, atau bahkan tidak menjadi siapa-siapa.

No comments: