Friday 15 May 2009

Sukabumi

toto zurianto

Jaraknya hampir 120 KM dari Jakarta. Banyak orang harus mengerutkan dahi kalau harus ke Sukabumi, jelas akibat jalan yang macet dan membosankan. Hampir setiap 5 kilometer, terpaksa harus antri, kalau tidak karena pasar, atau pertokoan di kota-kota kecamatan, truck pengangkut air mineral atau air pegunungan, pabrik-pabrik, juga angkot yang membuat kita terpaksa harus bersabar.

Disamping kemacetan itu, satu hal yang bisa kita simpulkan dari perjalanan "lama" Ciawi - Sukabumi adalah bangkitnya perekonomian yang tidak bisa kita bantahkan. Perhatikan pasar dan pertokoan, sejak dari Cikereteg, Caringin, Lido, Cicurug, Parungkuda, Cibadak, Cisaat sampai ke Sukabumi kota, sudah mulai ramai mulai jam 08.00 pagi bahkan sampai sekitar jam 10 malam, masih banyak orang yang berbelanja. Ada puluhan pompa bensin besar yang berdiri mulai Ciawi sampai Sukabumi. Lihat juga, pertumbuhan mini market semacam AlfaMart dan IndoMaret, wah luar biasa! Juga restaurant dan warung-warung makanan. Jadi diluar kemacetan yang menjengkelkan, pasti dalam 10 tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi masyarakat Sukabumi secara makro mengalami perkembangan positip. Tentu saja, kita perlu melihat pengaruhnya ke masyarakat yang paling bawah, apakah terjadi pemerataan, atau justru kemiskinan menjadi semakin melebar.

Disamping, perlu dengan segera memperbaiki kondisi jalan (yang kecil) dan perlalulintasan sepanjang jalan ke Sukabumi, pemerintah daerah Sukabumi, perlu pula memiliki Grand Strategy pengembangan potensi alam yang sangat kaya, baik alam pegunungan maupun lautan yang belum tergarap. Aset alami yang berlimpah ini, perlu mendapat perhatian serius di masa depan.

No comments: