Sunday 12 July 2009

Leadership is a Relationship

toto zurianto

Benar, kepemimpinan adalah suatu pola hubungan, antara orang-orang yang memiliki keinginan dan kemampuan untuk memimpin, dengan orang-orang yang harus atau memilih untuk menjadi pengikut (followers). Karena itu, kepemimpinan memerlukan agar orang yang dipimpin, mempunyai passioanate yang kuat untuk memahami pemimpinnya dan selalu mempertahankan sikap engaged terus menerus!

Mungkin saja kepemimpinan diperoleh akibat kekuasaan resmi (formal power) karena kita ditetapkan penguasa/pemilik organisasi (atau oleh undang-undang) untuk memimpin suatu entity. Tetapi yang paling penting, apabila kita ingin meninggalkan legacy atas kepemimpinan kita, maka selalulah berusaha, bahwa orang-orang yang kita pimpin tidak sekedar terpesona akibat kekuasaan formal itu, melainkan karena pola hubungan yang unik yang berhasil kita ciptakan selama masa kepemimpinan kita.

Bagaimana menjalin pola hubungan yang kuat antara Pemimpin dengan orang yang dipimpin? Bagaimana agar seorang pemimpin bisa kredibel dan membuat orang yang dipimpin merasa nyaman terhadap pemimpinnya? Menurut Stephen M.R. Covey (Speed of Trust), relationship itu hanya bisa dibangun apabila kita sudah memenuhi kualitas character dan competence yang memadai. Karakter utama seorang Pemimpin adalah Integritas dan Intent (yang jelas). Integritas sederhananya adalah kejujuran, bisa dipercaya, atau amanah. Pribadi-pribadi yang selalu hidup dalam nilai-nilai (values) yang stabil, sesuai kata dan perbuatan (walk the talk), serta mampu mempertahankan prinsip kebenaran. Intent menunjukkan motivasi dan agenda. Semua pemimpin dituntut untuk tidak menyembunyikan sesuatu, lain di bibir lain pula yang di mulut.

Bagaimana dengan kualitas Competence? Competence termasuk bagian hardware yang perlu kita uji setiap saat. Ada 2 hal yang dilihat orang untuk mengatakan seseorang itu kompeten atau masih dalam proses improvement, pertama kapabilitas-nya dan kedua, hasil (result) yang pernah di-deliver-nya. Kapabilitas dibangun melalui pembelajaran terus menerus dan tidak berhenti, utamanya bakat (talent) yang ada pada diri pemimpin, Attitude-nya, Skills, Knwoledge, gayanya (Style).

Jadi, sebelum seseorang menginginkan hubungan eksternal yang lebih luas, maka yang bersangkutan dituntut terlebih dahulu untuk membenahi keadaan dirinya sendiri melalui 4 Core Credibility-nya, yaitu Integritas, Intent (Agenda), Kapabilitas-nya, dan Result yang memadai yang pernah disumbangkannya.

No comments: