Tuesday 7 July 2009

Membangun Kredibilitas

toto zurianto

Kenapa kita harus mempunyai kredibilitas? Karena kredibilitas diperlukan untuk membangun kepercayaan, agar orang menerima ucapan, pemikiran, dan usulan kita. Dengan kredibilitas, kita mendapatkan kemudahan, bahkan biaya yang dikeluarkan akan menjadi hemat. Tanpa kredibilitas, kita sulit dipercaya orang, dan tentunya segala sesuatu menjadi sangat terganggu, bahkan biaya organisasi menjadi tinggi. Akhirnya kita tidak bisa bersaing, dan membuat kita bangkrut.

Paling sederhana membangun kredibilitas adalah melalui kompetensi. Kalau kita tidak relevant, tidak kompeten, maka, tidak ada yang mempercayai kita. Karena itu, kemampuan teknis (technical expertise) menjadi penting untuk dimiliki. tetapi tidak hanya technical competency, kita memerlukan hal-hal yang sifatnya intangible. Lebih dilihat dari bagaimana kita melakukan sesuatu, bagaimana kita bereaksi, bahkan cara kita berjalan atau berbicara, bisa diterjemahkan bermacam-macam yang membuat kredibilitas kita bisa turun, atau bahkan bisa pula meningkat.

Pada sisi ini, David H. Maister mencatat beberapa upaya yang perlu kita jaga untuk meningkatkan kredibilitas kita;

Pertama, selalulah sedapat mungkin untuk menyampaikan hal-hal yang "benar" (how to tell as much truth as possible). Kalau sekedar akan menyakitkan perasaan orang, kita boleh tidak perduli. Tidak boleh karena segan atau kasihan, atau tidak enak dan sungkan, lalu kita tidak ingin berkata benar. Selalulah berusaha konsisten menyampaikan yang benar. Tentu berkata benar kepada atasan (boss) akan lebih sulit, tapi itulah perjuangan untuk menegakkan kredibilitas. Kita mungkin boleh tidak mengatakan yang sebenarnya, seandainya hal itu akan menyebabkan ada yang terluka (will injure other people).

Kedua, Selalulah berusaha untuk tidak mengatakan kebohongan (don't tell lies, or even exaggerate. At all ever). Kebohongan biasanya akan menyebabkan kita menjadi terbiasa untuk konsisten berbohong, bahkan kita berusaha menutup kebohongan itu dengan kebohongan-kebohongan baru. Hal ini, suatu saat akan mengganggu kita untuk berkata sebenarnya karena kita sudah terbiasa untuk berbohong.

Ketiga, hindarkan berkata sesuatu yang membuat kita dinilai orang berbohong. Misalnya, ketika ada yang menginginkan pegawai terbaik dari tempat kita, kita cepat-cepat berkata, "Okay, nanti akan saya kirimkan pegawai yang berkualitas". Padahal pegawai yang super tentu saja akan kita tahan di tempat kita, dan akhirnya kita mengirimkan pegawai second best!

Keempat, berbicaralah dengan penuh ekspresi, jangan terlalu datar (speak with expression, not monotonically). Gunakan bahasa tubuh yang baik, pandangan (eye contact), dan suara anda untuk memberikan kesan yang bagus dari lawan berbicara. Ini adalah energi yang harus anda maintain untuk memberi kesan daya passionate anda.

Keempat hal-hal ini merupakan bagian dari upaya membangun kredibilitas yang selalu harus disempurnakan terus menerus.

No comments: