Tuesday, 25 August 2009

Kunci meningkatkan Kinerja Organisasi

toto zurianto

Beberapa kunci utama (key principle strategic) dalam rangka mempertahankan atau meningkatkan performance organisasi agar mampu bersaing dengan kompetititornya, atau mempu memberikan yang terbaik kepada stakeholdernya, atau selalu bisa diapresiasikan oleh masyarakat pengguna jasa-jasanya, antara lain;

Pertama, selalu mengasah upaya-upaya pencapaian tujuannya (goal assessment), yaitu didasarkan kepada sesuatu yang diperlukan organisasi untuk mencapai sasarannya. Tidak boleh ada aktivitas yang sama sekali tidak dalam kerangka pencapaian tujuan organisasi. Sering dalam suatu organisasi, para pimpinan terpedaya atas skills para profesional dan pegawainya yang luar biasa, sehingga memungkinkan untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak diperlukan. Sangatlah berbahaya apabila misalnya, "They do what they know they can do, rather than what they need to do to be competitive" (Ralph Christensen, Roadmap to Strategic HR, 2006).

Kedua, selalu melakukan evaluasi kinerja pegawai secara straight forward dengan misalnya menerapkan differentiation policy. Kebijakan membedakan prestasi pegawai selalu melahirkan suasana kontroversial, tetapi inilah salah satu upaya untuk menempatkan orang-orang yang tepat pada posisinya dan memperlakukannya secara pas dan adil, serta meningkatkan motivasi kerja pegawai keseluruhan.

Ketiga, jangan ragu memberikan feedback (masukkan untuk penyempurnaan) atas rendahnya kinerja sebagian pegawai yang masuk kategori relatif paling jelek diantara pegawai yang ada. Orang selalu menggangap dirinya fine-fine saja apabila tidak ada orang lain yang memberitahukannya secara jelas. Jangan pernah berpikir, karena kita segan dan sungkan, orang yang kinerjanya rendah akan otomatis mengetahui dan menerima bahwa kinerjanya rendah tanpa ada yang memberitahu. Tugas kita adalah membangun semangatnya, atau memberikan jalan keluar baginya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya, serta pasionatenya untuk lebih berkontribusi.

Keempat, tidak ragu untuk memberikan peringatan (difficult messages). Ini termasuk pekerjaan berat Line Manager, yaitu adanya keharusan untuk memberikan pesan sulit (difficult messages) atau peringatan dini kepada para poor performance. Orang -orang yang tidak performed dan tidak improved, harus ditegaskan bahwa mereka berada pada posisi yang tidak aman, dan apabila tidak ada perubahan membaik, posisi mereka sangat mungkin untuk digantikan oleh orang lain yang lebih baik. Peran seorang Line Manager untuk memberikan peringatan, termasuk sebagai suatu kewajiban yang menyebabkan seorang Manager tersebut menjadi bagian penting pengelolaan SDM di organisasi. Kewajiban (tugas) ini akan menentukan apakah organisasi akan bisa menjadi lebih baik, dan dengan dukungan orang-orang yang cemerlang.

No comments: